MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Muhammadiyah terus perkuat perannya dalam mendukung upaya perdamaian di Palestina.
Ketua Lembaga Hubungan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah Imam Addaruqutni menegaskan bahwa Muhammadiyah terus berkomitmen menjalankan misi kemanusiaan global, khususnya dalam konteks perjuangan rakyat Palestina.
Imam menyoroti bahwa konflik di Gaza tersebut bukanlah sekadar isu regional melainkan kunci untuk menciptakan dunia yang lebih damai.
“Induk dari perdamaian dunia itu sebenarnya berada di Palestina. Kalau Palestina dan israel damai, InsyaAllah itu akan menciptakan tatanan dunia yang lebih damai,” ungkapnya ketika dihubungi pada Sabtu (26/4).
Ia juga turut menambahkan tentang keprihatinannya terhadap kondisi Gaza yang saat ini semakin menyempit, menandakan bahwa betapa mendesaknya penyelesaian konflik di negara tersebut.
Dalam hal ini Imam mengungkap bahwa peran Muhammadiyah bersifat komplementer dimana Muhammadiyah lebih melengkapi peran dari negara (Indonesia) dalam menyelesaikan isu tersebut.
“Tanpa kemerdekaan palestina, krisis perdamaian akan terus berlanjut. Inilah yang akan menjadi catatan memalukan bagi peradaban manusia,” jelasnya.
“Ini memang berkaitan dengan dunia politik internasional yang melibatkan kekuatan keras (hard force) atau salah satunya persenjataan dan yang dikirim dari Indonesia itu bukanlah personil-personil persenjataan tapi personil-personil penjaga perdamaian karena tentu kita tidak masuk dalam hal itu karena politik luar negeri kita bukan itu,” tegasnya.
Lebih jauh, Imam menyebutkan bahwa kontribusi Muhammadiyah dalam isu Palestina dan perdamaian global dilandasi dengan semangat kemanusiaan (humanisme).
Dengan posisi seperti itulah Muhammadiyah dapat menunjukkan bahwa gerakan dari organisasi kemasyarakatan dapat memainkan peran pentingnya dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan di panggung global.
“Muhammadiyah adalah organisasi yang besar, solid, dan telah memberikan kebermanfaatan yang besar bagi dunia. Karena itu, kita harus konsisten untuk terus menggalang kolaborasi untuk usaha-usaha perdamaian,” pungkasnya. (bhisma)