MUHAMMADIYAH.OR.ID, CILACAP – Keluarga besar Muhammadiyah Cilacap menggelar acara Silaturahim dan Pelepasan Jamaah KBIHU Al Mabrur pada Ahad (13/04). Pengajiannya diisi oleh Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting & Pembinaan Masjid (LPCRPM) PP Muhammadiyah Jamaludin Ahmad.
Jamaludin memberikan pesan kuat tentang pentingnya mengelola kuasa dengan baik dan menjaga tali silaturahmi. Mengutip Al-Qur’an, Surah Muhammad ayat 22-23, ia menyampaikan peringatan Allah agar umat manusia tidak merusak bumi dan memutus tali silaturahmi dengan kekuasaan yang dimiliki.
“Kuasa itu amanah, baik berupa jabatan, ilmu, harta, kemampuan berbicara, hingga bakat fisik seperti olahraga. Jika tidak dikelola dengan baik, kuasa dapat merusak dan memutus hubungan antarmanusia,” ujarnya.
Ia mencontohkan berbagai bentuk kuasa, mulai dari pejabat seperti bupati hingga presiden, intelektual seperti profesor, hingga figur publik seperti motivator atau atlet sepak bola ternama seperti Ronaldo, yang mampu memengaruhi miliaran orang tanpa kata-kata, hanya dengan keterampilan kakinya.
Namun, ia menegaskan, kuasa sejati adalah yang membawa kebaikan, sebagaimana doa Nabi Ibrahim agar bumi menjadi tempat yang aman dan sejahtera. Ia mengajak Muhammadiyah dan ormas lainnya untuk bersinergi memajukan Cilacap menjadi kabupaten yang bercahaya, maju, dan besar.
“Saya tidak ingin kuasa ini merusak. Mari kita kelola Cilacap bersama-sama dengan kolaborasi semua golongan,” katanya, seraya meminta dukungan agar terhindar dari godaan harta, tahta, dan wanita.
Jamaludin juga menyoroti pentingnya silaturahmi yang aktif, bukan pasif menunggu. Ia mengisahkan fenomena generasi muda yang cenderung menganggap silaturahmi cukup dilakukan lewat pesan digital, sehingga mengurangi kepekaan terhadap tradisi berkunjung.
“Silaturahmi harus aktif. Jangan sampai beda pilihan politik atau generasi memutus tali persaudaraan. Muhammadiyah harus proaktif membina umat agar tidak terbawa aliran sesat,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi peran Muhammadiyah sebagai gerakan kebaikan yang turut mendirikan NKRI, dengan 23 tokohnya menjadi pahlawan nasional, termasuk Ir. Juanda, yang jasanya kini diabadikan dalam sebuah film.
Untuk masa depan, ia mendorong pengelolaan masjid secara profesional, melibatkan anak muda sebagai marbot dan pengelola, seperti Masjid Sejuta Pemuda Sukabumi dan Masjid Alfalah Sragen, yang berhasil mengumpulkan infak hingga miliaran rupiah per bulan.
Acara ditutup dengan doa agar Cilacap menjadi negeri yang aman, makmur, dan terhindar dari egoisme yang merusak.
“Mari kita wujudkan Cilacap yang lebih baik dengan kuasa yang kita miliki, baik di rumah tangga maupun masyarakat,” pungkasnya, disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.