MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA – Berzakat, infak, dan sedekah bagi muslim itu ditunaikan baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Maka jangan suka mengeluh, meski gaji sedikit tetap memiliki kewajiban untuk zakat.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, sekaligus Mendikdasmen RI, Abdul Mu’ti pada Rabu (23/4) dalam Silaturahim Majelis Dikdasmen PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya.
Menurut Mu’ti berderma merupakan panggilan yang kuat dan semangat yang selalu ada dalam setiap diri warga Muhammadiyah. Semangat berderma inilah yang kemudian menjadikan Muhammadiyah berkembang dan memberi manfaat bagi orang banyak.
Dia memandang, bahwa orang kaya itu tidak dapat diukur dari jumlah hartanya. Sebab ada orang yang masih mau berderma meski gajinya hanya Rp. 500.000 per bulan. Namun ada orang yang gajinya miliaran rupiah tapi pelit.
“Ada orang yang hartanya triliunan, miliaran, korupsinya tidak selesai-selesai itu berarti orang miskin. Kenapa dia miskin? karena tidak pernah merasa cukup dengan yang dia miliki,” kata Mu’ti.
“Orang kaya itu adalah orang yang merasa cukup dengan yang dia miliki, yang dengan itu maka dia berderma, berbagi kepada orang lain,” imbuhnya.
Di sisi lain, pada kesempatan yang sama Abdul Mu’ti juga mengajak supaya tetap menjaga soliditas di Muhammadiyah. Mu’ti berseloroh, jika di Muhammadiyah tidak solid maka kemungkinan besar akan sulit.
Ajakan itu disampaikan sebab kondisi Muhammadiyah di setiap wilayah, daerah, cabang, dan ranting itu tidak sama semua. Ada yang memiliki kelebihan sehingga bisa membangun banyak hal, tapi juga ada yang mengalami kesulitan untuk berkembang.
Dia mengingatkan supaya soliditas warga Muhammadiyah ini dijaga dan diperhatikan betul-betul. Sebab jika kesolidannya runtuh, maka akan berdampak pada peluruhan berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang dikelola.
“Karena itu maka mari kita rapatkan barisan, kita perkuat persaudaraan agar kita ini bisa ba’duhum auliyau ba’ – bisa saling memperkuat antara satu dengan yang lainnya,” kata Mu’ti.