MUHAMMADIYAH.OR.ID, MEDAN – Menyampaikan materi dalam Silaturahim Syawalan Keluarga Besar Sumatra Utara (Sumut) di Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU), pada Sabtu (19/4) Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas dorong modernisasi pembayaran di lingkungan persyarikatan.
Menceritakan pengalamannya ketika melakukan transaksi di luar negeri, Anwar Abbas mengaku uang cash yang dia tukarkan jarang terpakai, lantaran di luar negeri sudah jarang penggunaan pembayaran dengan uang cash karena dinilai rumit, sebab sudah ada cara yang lebih gampang yaitu dengan transaksi digital.
Oleh karena itu, Muhammadiyah sebagai organisasi Islam berkemajuan tentu tidak boleh ketinggalan zaman – termasuk dalam transaksi digital yang memudahkan dan mempercepat transaksi uang di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
“Saya pergi ke Beijing, di Beijing itu uang saya tidak laku. Saya bawa uang dari Jakarta Yuan dan Rupiah tidak laku, karena semua transaksi pakai digital,” katanya.
Menurutnya, fasilitas transaksi digital ini dapat mempercepat perkembangan sisi-sisi bisnis yang dimiliki persyarikatan. Dia memandang, saat ini kecenderungan masyarakat terlebih anak muda sudah banyak yang beralih menggunakan transaksi digital untuk pembelian yang mereka lakukan.
Jangan sampai Muhammadiyah yang membawa kemajuan, justru menjadi berkemunduruan akibat persoalan ringan seperti penerapan fasilitas transaksi digital di AUM, terlebih di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) sebagai pusat keunggulan.