MUHAMMADIYAH.OR.ID, PADANG – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas mengajak warga Muhammadiyah agar naik kelas ekonominya, khususnya yang di luar Jawa supaya memiliki kekuatan finansial.
Ajakan itu disampaikan oleh Anwar Abbas pada Senin (28/4) dalam Silaturahim Syawal 1446 H Muhammadiyah Sumatra Barat (Sumbar). Menaikkan kelas finansial warga dan organisasi ini penting, terlebih Muhammadiyah sudah dicap sebagai ormas Islam terkaya.
“Karena orang sudah terlanjur melihat kita sebagai organisasi terkaya. Jadi kalau orang sudah terlanjur mencap kita kaya, jangan kita pertahankan diri kita yang tidak kaya itu. Kalau orang menganggap kita kaya,” minta Anwar Abbas.
Dalam konteks pengembangan ekonomi, Anwar Abbas mengutip pepatah Minangkabau berbunyi Raso Jo Pareso yang artinya rasa dan periksa. Menurutnya, pepatah ini akan sukses jika diterapkan dalam urusan ekonomi.
“Kalau begitu, jika ekonomi dan keuangan Muhammadiyah di Sumatra Barat ini kurang bagus, tanda raso jo pareso di lingkungan Muhammadiyah Sumatra Barat kurang bagus,” kata sosok kelahiran Jorong Balai Mansiro, Lima Puluh Kota ini.
Menurutnya, jika berhasil menaikkan kelas ekonomi warga Muhammadiyah, maka orang-orang kaya itu akan dengan sukarela membantu dan membagi kekayaannya untuk pergerakan dakwah Muhammadiyah.
Mengutip kata-kata orang bijak, Anwar Abbas menyampaikan bahwa maju dan mundurnya organisasi atau ideologi itu tergantung pada tiga hal yaitu siapa yang melahirkan organisasi itu, gagasan yang diusung, dan harapan yang ditawarkan oleh organisasi atau ideologi itu.
Tanpa mengesampingkan ketiga hal itu, menurutnya yang tidak kalah penting adalah sebuah proses inovatif dan kreatif juga dibutuhkan dalam mengelola organisasi, supaya organisasi itu tidak mundur dan ditinggalkan pengikutnya.
Terlebih menghadapi bonus demografi masyarakat Indonesia, Muhammadiyah perlu memeras otak supaya organisasi yang usianya lebih dari satu abad ini tidak mundur dan tetap memiliki daya tarik bagi generasi muda di masa kini dan mendatang.
Secara lebih spesifik, Anwar Abbas mendorong supaya Persyarikatan Muhammadiyah di semua level pimpinan untuk menguasai IPTEK tanpa meminggirkan rumpun ilmu sosial.
Dia beralasan, dunia masa depan akan sangat berbeda dengan yang sekarang dihadapi. Maka diperlukan solusi untuk menghadapi zaman itu. Terlebih dengan adanya Artificial Intelligence yang mempercepat perubahan.