Selasa, 8 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Ziarah Kubur ke Makam KH Ahmad Dahlan

by ilham
4 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
Ziarah Kubur ke Makam KH Ahmad Dahlan

Imron Rivaldi melempar usul yang langsung mengundang tatapan skeptis dari dua teman kosnya, Malik Senja Ramadan dan Nuriel Al-Kautsar. Usulan ini ia lempar pada malam hari.

“Gimana kalau besok kita ziarah ke makam KH Ahmad Dahlan?” tanya Imron tiba-tiba.

“Ziarah kubur? Muhammadiyah ‘kan nggak biasa begitu,” sergah Malik, nada malasnya terdengar jelas.

“Iya, daripada dosa, musyrik, mending santai aja di kosan,” timpal Nuriel, setengah acuh.

MateriTerkait

Haedar Nashir Resmikan RSU Assakinah Medika PCM Sepanjang

Merawat Kesehatan Mental melalui Perspektif Al-Qur’an dan Hadis

Kalender Hijriah Global Tunggal: Langkah Bersejarah Muhammadiyah untuk Persatuan Umat

Imron benar-benar hafal dengan gelagat aneh kedua temannya itu. Mereka ogah ziarah kubur bukan karena urusan teologis, tapi lebih ke alasan pragmatis.

Malik tidak ingin terganggu dalam misinya mengejar episode terbaru One Piece. Sementara Nuriel, dia lagi fokus maksimalin latihan ototnya, mungkin mikir, “Buat apa ke kubur kalo badan belum bugar?”

Dalam Fatwa Tarjih sendiri ziarah kubur merupakan aktivitas yang dibolehkan untuk mengingatkan manusia bahwa kematian pasti akan datang pada setiap manusia.

“Bayangin, kita ke makam pendiri Muhammadiyah, napak tilas perjuangan beliau. Ini bukan ziarah biasa, tapi kayak nyambung sama sejarah.”

Malik melirik Nuriel, lalu mengangguk pelan. “Ya Tuhan, kalau Nuriel ikut, aku juga ikut lah.”

Nuriel akhirnya luluh. “Oke, oke. Tapi aku bawa motor sendiri, ya.”

“Oke gasss!” kata Imron. “Kita siapin dua motor. Nuriel bawa Vario merahnya, aku sama Malik naik Supra X. Kita cari lokasinya di Google dulu.”

Malik langsung membuka ponselnya. “Nih, ketemu. KH Ahmad Dahlan dimakamkan di Makam Karangkajen, Yogyakarta. Dari Tamantirto, Bantul, kayaknya sekitar 25 menit kalau lancar.”

Pagi harinya, ketiganya memulai petualangan dari Tamantirto, Bantul. Matahari baru terbit, menyelinap di balik awan tipis, dan angin sepoi-sepoi menyapa wajah mereka. Nuriel memimpin dengan Vario merahnya, lincah meliuk di jalanan. Imron mengendarai Supra X, sementara Malik di belakangnya sibuk menyesuaikan posisi duduk.

“Helmku kok kekecilan, sih?” keluh Malik.

Imron tidak mempedulikannya karena tidak terlalu terdengar.

Rute awal membawa mereka melintasi Jalan Tamantirto yang masih dikelilingi sawah hijau membentang, sesekali terlihat petani dengan caping bambu. Namun, begitu masuk ke kawasan Kasihan, lalu lintas mulai padat. Mereka melewati perempatan Ring Road Selatan dengan hati-hati, sesekali berhenti karena lampu merah.

“Mron, ini jalannya lurus terus apa belok?” tanya Malik sambil melirik ponselnya.

“Lurus dulu, nanti belok kiri ke arah Godean, trus masuk ke Karangkajen,” jawab Imron sambil fokus menyetir. “Tenang, aku udah hapal rutenya dari Google Maps.”

Nuriel, yang mendengar dari depan, berteriak, “Tapi jalannya kecil banget nanti, ya? Aku takut motornya nyangkut!”

Benar saja, begitu masuk ke kawasan permukiman Karangkajen, jalanan menyempit drastis. Mereka memilih rute sisi utara melalui gang sempit yang nyaris tak muat untuk mobil. Motor Supra X sempat tersenggol tembok, membuat Malik panik.

“Imron, pelan-pelan! Ini motorku hampir baret!”

“Tenang, Lik, bentar lagi sampe,” ujar Imron.

Nuriel, yang lebih lincah dengan Vario-nya, sudah sampai duluan di pintu utara Pemakaman Islam Karangkajen. “Ayo, cepet! Aku udah lihat papan petunjuknya!” serunya.

Akhirnya, mereka sampai di pintu utara Pemakaman Islam Karangkajen. Ketiganya lalu masuk serta kompak mengucap salam ke seluruh ahli kubur begitu masuk area pekuburan. Alas kaki juga mereka lepas, tanda hormat ke tempat ini yang sudah diajarkan Rasulullah Saw.

Kompleks kuburan ini terselip di tengah permukiman padat, jauh dari kesan mewah. Tak ada bangunan mencolok atau hiasan semacam foto-foto penghuni pemakaman, cuma suasana polos yang bikin orang langsung ingat tujuan asli ke sini.

Begitu masuk, sebuah plakat di sisi timur langsung mencuri perhatian mereka: “Makam Pahlawan Nasional KH Ahmad Dahlan”.

Makamnya sederhana. Hanya terdiri cor-coran pendek berisi kerikil, dikelilingi rumput jepang yang terawat. Di barisan yang sama, ada makam KH Ahmad Badawi dan KH Ibrahim, dua mantan Ketua PP Muhammadiyah, juga KH Noor, penghulu Keraton, serta Aisyah Hilal, tokoh Suara Aisyiah. Tak jauh, terpisah beberapa meter, ada makam KH AR Fakhruddin dan KH Azhar Baasyir.

Begitu sampai di depan makam KH Ahmad Dahlan, mereka tahu untuk tidak meminta-minta kepada kuburan dan menjadikannya wasilah kepada Allah.

Yang mereka lakukan ialah berdiri dengan sopan, tak ada yang nekad duduk di atas kuburan. Terus, mereka mendoakan ahli kubur yang ada di hadapan mereka itu dengan khusyuk, suasananya benar-benar penuh penghormatan, serta tidak berlebih-lebihan.

Berdiri di depan makam KH Ahmad Dahlan, Imron kebayang suasana duka yang menyelimuti umat Islam, terutama warga Muhammadiyah, saat Sang Pencerah dimakamkan pada 23 Februari 1923. Kontribusinya buat umat dan bangsa memang luar biasa, tak bisa diukur. Dari membangun fasilitas sosial, mencerahkan kehidupan beragama, hingga mengusir penjajah secara elegan.

Pikiran Imron melayang, merasa kecil di hadapan jejak besar ulama itu.

“Coba kalau Mbah Dahlan masih hidup, mereka kecewa nggak sih sama kelakuan kita?”

“Emang kelakuan apa yang bisa bikin Mbah Dahlan kecewa sama kita, Mron?”

Imron melirik Malik, yang berdiri di sampingnya. Kebiasaan Malik marathon One Piece sampai begadang, sering menunda salat, dan membiarkan kasur serta bantalnya menghitam seperti harta rampasan perang membuat Imron geregetan. Baginya, itu jauh dari semangat belajar dan perjuangan yang ditunjukkan KH Ahmad Dahlan sejak dulu.

Tapi Malik tidak terima dengan penghakiman seperti itu. Ia tidak tinggal diam. Ia tahu Imron suka menggebu-gebu bicara soal ide besar, membangun peradaban, mencari ideologi terbaik untuk Indonesia, tapi semua itu cuma jadi gairah intelektual khas anak muda saja. Imron juga lebih sering tenggelam di dunia maya, debat tak jelas, praktiknya nihil. Tak sebanding dengan apa yang sudah diperbuat KH Ahmad Dahlan.

Imron dan Malik kemudian saling pandang, bercermin dari celaan masing-masing. Suasana di depan makam tiba-tiba jadi seperti panggung introspeksi dadakan.

“Tapi mungkin KH Ahmad Dahlan justru bangga lho sama kita,” kata Nuriel tiba-tiba memecah keheningan.

“Kenapa begitu, Riel?”

Nuriel menarik napas, lalu menjelaskan dengan tenang. KH Ahmad Dahlan sudah wafat satu abad lalu. Dalam kurun waktu itu, dunia, terutama Indonesia, sudah mengalami macam-macam peristiwa. Kekuatan politik berubah, struktur sosial bergeser, perilaku masyarakat naik-turun tak menentu. Banyak aliran dan gerakan lahir, ada yang ambruk, ada yang bertahan.

“Tapi pikiran-pikiran KH Ahmad Dahlan tetap hidup, melewati segala rintangan, sampai ke tangan kita sekarang. Bahkan kita ini jadi anak ideologis beliau,” lanjut Nuriel. “Sebagai anak, mungkin beliau malah bangga sama kita, apa adanya.”

Mereka akhirnya memutuskan untuk pulang ke Tamantirto. Ziarah kali ini membakar kembali semangat mereka untuk meneruskan pikiran-pikiran mencerahkan dari KH Ahmad Dahlan. Tentu saja, mereka ingin melakukannya dengan cara yang relevan, disesuaikan sama konteks kekinian.

Begitu sampai di tempat parkir, motor-motor sudah pada rapi berjejer. Begitu mau narik kunci dari stang, Malik yang duduk di belakang Imron merasakan indahnya melakukan eksplorasi spiritual ini. Dalam nada yang tenang, tiba-tiba ia nanya:

“Next lagi kita ziarah ke kuburan mana?”

#KontrakanImron

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Masjid Al Fattah Tulungagung Diharap Menjadi Masjid Percontohan

Next Post

PCIM Mesir Hadiri Silaturahmi Ramadan di Masjid Indonesia Cairo

Baca Juga

Haedar Nashir Resmikan RSU Assakinah Medika PCM Sepanjang
Berita

Haedar Nashir Resmikan RSU Assakinah Medika PCM Sepanjang

08/07/2025
Merawat Kesehatan Mental melalui Perspektif Al-Qur’an dan Hadis
Berita

Merawat Kesehatan Mental melalui Perspektif Al-Qur’an dan Hadis

08/07/2025
Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025
Berita

Kalender Hijriah Global Tunggal: Langkah Bersejarah Muhammadiyah untuk Persatuan Umat

07/07/2025
Mengenal Istihālah dan Istihlāk dan Bagaimana Penerapannya dalam Hukum Islam
Berita

Muhammadiyah Kembangkan Ilmu Hukum Berbasis Nilai-Nilai Profetik

07/07/2025
Next Post
PCIM Mesir Hadiri Silaturahmi Ramadan di Masjid Indonesia Cairo

PCIM Mesir Hadiri Silaturahmi Ramadan di Masjid Indonesia Cairo

Haedar Nashir Dorong Pemberian Sanksi Serius ke Israel Atas Penindasannya ke Palestina

Haedar Nashir: Puasa Bukan Sekadar Mengubah Jadwal Makan dan Minum

Lazismu Sediakan Ratusan Takjil Gratis dari UMKM

Lazismu Sediakan Ratusan Takjil Gratis dari UMKM

BERITA POPULER

  • Fungsionalisasi Islam untuk Membangun Tatanan Peradaban Lebih Baik

    Mazhab Hukum yang Dianut Muhammadiyah Adalah Mazhab Profetik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Resmi Hadir di Papua Selatan, Siap Berkolaborasi Bangun Daerah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.