Senin, 7 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

War Takjil dan Buka Puasa di Masjid Jogokariyan

by ilham
4 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
War Takjil dan Buka Puasa di Masjid Jogokariyan

Imron Rivaldi tak pernah menyangka, niatnya berburu takjil di Masjid Jogokariyan sore itu justru membawanya pada kejutan yang tak terduga. Bersama dua teman kosannya, Nuriel Al-Kautsar dan Malik Senja Ramadan, ia memulai petualangan kecil dari kosan sederhana mereka di Tamantirto, Kasihan, Bantul.

Seperti biasa, Nuriel dengan penuh percaya diri menggeber Vario merahnya yang sedikit berderit tapi tetap tangguh, sementara Imron dan Malik berbagi jok di Supra X tua yang selalu setia mengantarkan mereka ke mana saja.

Perjalanan dari Tamantirto ke Jogokariyan tak terlalu jauh. Mereka meliuk di jalanan kecil yang ramai oleh pedagang pinggir jalan, menyelinap di sela-sela gerobak sayur dan motor lain yang tak kalah bersemangat menyambut buka puasa. Sawah yang mulai menguning terhampar di kanan-kiri, sesekali terpotong oleh pemandangan truk tua yang mogok, memaksa mereka memperlambat laju.

Angin sore berhembus sepoi-sepoi, membawa aroma daun pisang bakar dan gorengan yang membuat perut Imron bergetar. Puasa seharian mulai terasa.

MateriTerkait

Muhammadiyah Institute of Philippines Perkuat Kolaborasi

Bersatu untuk Iklim: Walk for Peace Libatkan Kaum Muda Lintas Iman dan Difabel

Syamsul Anwar Sebut Tiga Bekal Wajib Ulama Muhammadiyah di Era Global

“Cepet, Mron, perutku udah nyanyi nih!” teriak Malik dari belakang, tangannya iseng memukul helm Imron pelan.

“Bentar lagi kita sampai, Lik! Selow.”

Begitu tiba di kawasan Kampoeng Ramadan Jogokariyan, keramaian pun tak terelakkan. Ribuan orang, dari mahasiswa berkaos lusuh hingga keluarga kecil dengan anak-anak ceria, berdesakan di jalanan menuju masjid. Yang menarik, tak hanya umat Muslim yang hadir; beberapa wajah non-Muslim terlihat ikut berbaur, tersenyum sambil mengantre takjil, seolah Ramadan di sini adalah milik bersama.

Di sisi jalan, para pedagang UMKM berjejer rapi, memamerkan takjil yang bikin Imron menelan ludah. Ada cilok kenyal dengan bumbu kacang pedas, pentol bakar yang asapnya menggoda, sempol ayam garing, batagor renyah, es dawet yang dingin menyegarkan, hingga kolak pisang yang manis legit.

Pemandangan ini sudah seperti surga kecil bagi pecinta street food Indonesia.

Kampoeng Ramadan Jogokariyan, yang kini memasuki tahun ke-21, memang tak pernah setengah-setengah. Setiap hari sejak pukul 16.00 WIB, lebih dari 350 pedagang kecil-menengah membuka lapak, mengubah jalanan jadi lautan kuliner yang ramai.

Saat Imron sibuk memilih sempol ayam yang masih mengepul panas, matanya tiba-tiba tertumbuk pada sosok yang dikenalnya. Dinda Hafsah Mewangi, juniornya di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), berjalan mendekat. Jilbabnya yang sederhana tergerai rapi, senyumnya manis seperti biasa, dan tangannya melambai kecil ke arah Imron.

Jantung Imron langsung berdetak kencang. “Eh, ini beneran Dinda?” gumamnya dalam hati, buru-buru membalas lambaian itu dengan senyum yang agak kaku. Ia sudah siap menyapa, bahkan kalimat “Lama nggak ketemu, Din!” hampir terucap.

Tapi tiba-tiba, seorang cewek muncul di sisi Dinda, tersenyum lebar sambil mengobrol dengannya. “Oh, temennya,” batin Imron, menelan kekecewaan karena sudah kegeeran duluan.

Ternyata, Dinda juga ingin membeli sempol di pedagang yang sama. Mereka pun berdiri bersebelahan, saling melemparkan senyum respect, suasana canggung tapi hangat menyelimuti.

“Masih suka sempol, ya, Kak?” tanya Dinda tiba-tiba, suaranya lembut.

Imron tersenyum kikuk, “Iya, Din, nggak bisa nolak yang kayak gini,” jawabnya, berusaha santai meski dalam hati deg-degan.

Imron kemudian melihat ke kanan dan ke kiri. Ia samasekali tidak melihat pergerakan Nuriel dan Malik. Entah ke mana kedua makhluk ini pergi. Mungkin sudah terserap keramaian atau asyik berburu takjil di sudut lain. Teman Dinda pun tiba-tiba pamit buru-buru undur diri, meninggalkan Imron dan Dinda berdua di tengah hiruk-pikuk.

Mereka akhirnya berjalan bersama, langkah mereka pelan menuju masjid.

“Jadi, Kak Imron ke sini tiap tahun?” tanya Dinda, memecah keheningan.

Imron mengangguk, “Iya, nggak pernah absen. Kamu sendiri?”

“Baru kedua kalinya, sih. Tapi rame banget, ya, kayak pasar malam.”

“Iya, cuma di pasar malam yang bikin perut kita kenyang sama hati seneng.”

Apaan sih, ucap Dinda dalam hati.

Puncak petualangan ini adalah buka bersama di Masjid Jogokariyan. Begitu tiba di gerbang masjid ini, Imron dan Dinda langsung disambut pemandangan bak negeri dongeng. Hiasan anyaman bambu berbentuk lampion dan bendera merah putih di bawahnya bergoyang pelan di atas jalan, memantulkan cahaya kuning keemasan yang hangat dan memikat.

Tak hanya hiasannya yang estetik, masjid sederhana itu juga menyediakan tak kurang dari 3.800 porsi makanan tiap hari untuk jamaah. Dengan total tiap hari menghabiskan dana sebesar Rp.52 juta, ini sudah seperti pesta rakyat yang sesungguhnya.

Menu-menunya luar biasa beragam dan berganti setiap hari. Ada gulai sapi yang kental harum, sop kembang waru yang segar, chicken katsu renyah, tongseng ayam gurih, rendang daging giling yang lumer, bestik sapi ala Jogja, semur rolade ayam sedap, hingga soto sulung yang hangat.

“Keren abis, Rp.52 juta udah bisa jadi pahlawan buat 3.800 orang yang buka puasa! Bayangin kalau triliunan yang biasa dimaling para koruptor itu dialihin buat bikin rakyat sejahtera, wah, bisa buat apa aja tuh?” tanya Imron sambil jalan kaki.

“Bisa aja semuanya jadi gratis. Pendidikan gratis, kesehatan gratis, masuk Polisi juga gratis. Mungkiiin,” jawab Dinda.

“Biaya nikah kita juga mungkin ditanggung Kemenag.”

“Nikahan siapa?”

Imron tidak mempedulikannya. Ia merasa sudah keceplosan. Kini keduanya duduk bersebelahan di pinggir jalan dekat masjid, menunggu adzan untuk berbuka puasa. Selain jajanan takjil, masing-masing dari mereka juga sudah mengantongi sepiring semur rolade ayam.

“Enak banget ya suasananya,” kata Dinda pelan.

Imron mengangguk, “Iya, apalagi kalau… eh, maksudnya sama temen gitu,” jawabnya buru-buru, takut keceplosan.

Dinda cuma tersenyum, “Kakak mah gitu.”

Sebelum adzan berkumandang, seorang ustaz naik podium untuk memberikan ceramah singkat. Pakaiannya sangat gaul. Tidak ada jubah atau koko. Kopiah hitam kecil di kepalanya jadi satu-satunya tanda “keustazan”, tapi gaya santainya kayak anak muda yang baru pulang nongkrong. Suaranya terdengar renyah, penuh humor, khas penceramah yang bolak-balik di FYP TikTok.

“Di sini, saya lihat banyak yang datang berpasang-pasangan. Eh, tapi ada juga yang masih single, tapi buka puasanya bareng kayak pasangan!” sorak sang ustaz, disambut tawa jamaah.

Imron dan Dinda saling pandang, wajah mereka memerah.

“Mending cepet nikah aja, biar tiap Ramadan nggak cuma buka bareng, tapi sahur bareng juga!” lanjut ustaz itu, dan tawa makin riuh.

Imron cuma bisa garuk-garuk kepala, senyumnya lelet-lelet keluar karena malu tapi entah kenapa hati kecilnya senang.

Dinda menunduk, tangannya sibuk memperbaiki jilbab sambil tersenyum tipis, pipinya merona. “Ustaznya lucu banget,” gumam Dinda pelan.

“Iya, lucu tapi bikin jantungan,” balas Imron.

Mereka tertawa kecil bareng, rasa malu yang mungkin bercampur bahagia.

Di tengah suara adzan yang syahdu dan aroma makanan yang menggoda, Imron diam-diam berpikir, mungkin, ini Ramadan paling berkesan yang pernah ia jalani, dan siapa tahu, ucapan ustaz gaul tadi jadi doa yang diamini hatinya.

“Enak banget masakannya, Kak,” kata Dinda, matanya berbinar. “Panas sih, tapi worth it.”

“Iya, Din. Kayaknya aku bakal minta resep ke ustaz tadi.”

“Emang ustaznya buka catering, Kak?”

“Bisa jadi! Orang gitu mah serba bisa, termasuk ‘memasak’,” balas Imron.

Setelah menikmati takjil dan hidangan buka puasa, serta salat maghrib, Imron dan Dinda berpisah dengan senyum canggung, meninggalkan jejak tawa dan aroma rolade ayam yang masih tercium di udara. Langit Jogokariyan sudah gelap, lampion bambu berkelap-kelip seperti menutup cerita sore itu.

Tiba-tiba, Malik dan Nuriel muncul dari keramaian. Mereka mengajak pulang. Dengan langkah gontai, Imron mengangguk. Tapi saat tangannya buru-buru merogoh saku celana, ia menemukan sesuatu yang seharusnya tidak ada: selembar struk sempol, tapi bukan kunci motornya.

#KontrakanImron

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Benarkah Bank Syariah Mengandung Riba?

Next Post

Aktivis Muhammadiyah Harus Berjiwa Pembaharu

Baca Juga

Muhammadiyah Institute of Philippines Perkuat Kolaborasi
Berita

Muhammadiyah Institute of Philippines Perkuat Kolaborasi

07/07/2025
Bersatu untuk Iklim: Walk for Peace Libatkan Kaum Muda Lintas Iman dan Difabel
Berita

Bersatu untuk Iklim: Walk for Peace Libatkan Kaum Muda Lintas Iman dan Difabel

07/07/2025
Syamsul Anwar Sebut Tiga Bekal Wajib Ulama Muhammadiyah di Era Global
Berita

Syamsul Anwar Sebut Tiga Bekal Wajib Ulama Muhammadiyah di Era Global

07/07/2025
Klinik dr. Sjarief PKU Resmi Dibuka, Lengkapi Layanan Kesehatan Muhammadiyah di Cirebon
Berita

Klinik dr. Sjarief PKU Resmi Dibuka, Lengkapi Layanan Kesehatan Muhammadiyah di Cirebon

07/07/2025
Next Post
Hikmah Hijrah: Kombinasi antara Future studies dan al-Turats

Aktivis Muhammadiyah Harus Berjiwa Pembaharu

Sinergitas dan Upaya 'Aisyiyah Menghadirkan Gerakan Perempuan Berkemajuan

Anwar Abbas Soroti Penyebutan Tokoh Agama di Muhammadiyah

Pengajian Green Ramadhan: Muhammadiyah Dorong Pelestarian Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Seimbang

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mazhab Hukum yang Dianut Muhammadiyah Adalah Mazhab Profetik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.