MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Jangan kaget betapa rakusnya pejabat publik di Indonesia yang doyan makan kekayaan negara. Mereka itu sudah digambarkan dalam surat Al Humazah ayat 2 dan 3. Korupsi yang mereka lakukan bukan masalah besar atau kecilnya gaji, tapi karena kecenderungan.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib menyampaikan, sebelum masuk bulan Ramadan, umat Islam dan bangsa Indonesia digegerkan dengan peristiwa korupsi yang mencapai angka ratusan triliun rupiah.
Sebenarnya, karena saking seringnya korupsi terjadi di Indonesia, kejadian itu tidak terlalu mengagetkan, akan tetapi jumlah uang negara yang digarong begitu besar menjadikan kasus Pertamina dan Antam merebut perhatian.
“Dua peristiwa ini atau beberapa peristiwa yang lain sebelumnya itu digambarkan oleh Allah SWT. Seperti surat yang saya bacakan tadi dalam Surat Al Humazah, bagaimana anak manusia, anak cucu adam ini punya kecenderungan untuk menumpuk harta,” ungkapnya.
Anehnya, mereka yang melakukan tindak pidana korupsi ini bukan berasal dari kalangan orang tak berpunya. Bahkan menurut beberapa data yang dikemukakan, gaji bulanan mereka itu menjadi miliaran rupiah.
Dilihat dari kacamata Al Humazah ayat 2 dan 3, menurut Irwan korupsi bukan persoalan cukup atau kurang. Melainkan kecenderungan yang memang menjadi syahwat manusia untuk menumpuk harta.
“Kecenderungan seperti inilah yang kemudian menjadi kecenderungan anak cucu adam. Menjadi kecenderungan kita kepada harta yang kemudian bisa menjerumuskan anak cucu adam,” tuturnya.
Oleh karena itu, menurutnya manusia perlu memiliki kesadaran tentang ‘harta itu titipan’. Bahkan di setiap rupiah yang diterimanya, itu terdapat hak orang lain yang memang sudah sepantasnya untuk ditunaikan.
Di hadapan jemaah Salat Isya dan Tarawih di Masjid Islamic Center UAD pada Senin (3/2) Irwan Akib mengingatkan pesan yang disampaikan oleh Kiai Ahmad Dahlan. Supaya mencari harta dengan cara yang baik, serta digunakan seperlunya untuk kebutuhan pribadi, keluarga, dan selebihnya diinfakkan di jalan Allah SWT.
Mendalami pesan dari Kiai Dahlan itu, imbuh Irwan, Islam termasuk Muhammadiyah tidak melarang pemeluknya untuk mencari harta yang banyak. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah cara mendapatkan dan penggunaan.
Sebab, ribuan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri itu digerakkan oleh Persyarikatan Muhammadiyah secara mandiri dengan sumber dana salah satunya berasal dari zakat, infak, sedekah (ZIS).