MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais menekankan pentingnya menjaga nilai kejujuran yang telah terlatih selama bulan Ramadan.
Dahlan menegaskan bahwa Ramadan mengajarkan kejujuran dalam bentuk paling murni. Saat berpuasa, umat Islam tetap menahan diri dari makan dan minum meskipun tidak ada yang mengawasi. Hal ini menunjukkan bahwa kejujuran bukan sekadar sikap sosial, melainkan bagian dari ketakwaan individu kepada Allah.
Menurutnya, sikap ini seharusnya tidak hanya berhenti di bulan Ramadan, tetapi harus menjadi prinsip dalam kehidupan sehari-hari.
“Kejujuran adalah kunci utama dalam membangun masyarakat yang berkeadaban,” ungkapnya saat menyampaikan Khutbah Idulfitri 1446 H di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Selain itu, Dahlan Rais juga menyoroti bagaimana kejujuran memainkan peran sentral dalam membangun kepercayaan. Ia menjelaskan bahwa individu yang terbiasa jujur akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Sebaliknya, kebohongan melahirkan kecurigaan yang dapat menghambat berbagai aspek kehidupan, baik dalam hubungan sosial maupun dalam sistem birokrasi.
“Jika dalam suatu masyarakat kebohongan sudah dianggap lumrah, maka kepercayaan akan semakin rapuh. Hal ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk dalam pemerintahan dan dunia bisnis,” ujarnya.
Ia pun menyinggung persoalan birokrasi yang sering kali berbelit-belit. Menurutnya, hal ini bisa jadi merupakan dampak dari budaya ketidakjujuran yang tumbuh subur dalam masyarakat. Ketika kejujuran tidak lagi menjadi pegangan, sistem yang seharusnya berjalan efisien justru terhambat oleh praktik manipulatif dan ketidakpercayaan.
Dahlan Rais menekankan bahwa kejujuran bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga harus menjadi nilai kolektif yang dijunjung tinggi oleh suatu bangsa. Ia mengajak umat Islam untuk terus menjadikan kejujuran sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam skala kecil seperti interaksi sosial maupun dalam lingkup yang lebih luas seperti dunia kerja dan pemerintahan.