MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Negara harus hadir memberi jaminan pendidikan kepada anak-anak generasi masa depan, karena pendidikanlah yang akan membangkitkan suatu negara dari keterpurukan.
Pesan mendalam itu dituliskan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib sebagaimana dikutip dari khittah.co pada (21/3). Tulisan ini dibuat oleh Irwan Akib untuk merefleksikan penting pendidikan bagi suatu bangsa.
Pendidikan sebagai investasi jangka panjang, sebab hasilnya tidak bisa dilihat dalam jangka waktu setahun atau dua tahun ke depan. Pendidikan yang baik akan menghasilkan SDM berkualitas yang berkontribusi memajukan negara.
Mengutip Aristoteles, Irwan Akib menyebut bahwa apa yang terjadi pada masyarakat masa kini merupakan dampak dari pendidikan yang diperoleh kaum muda masa lampau.
Bila pendapat Aristoteles tersebut dilihat dalam perspektif masa depan, dapat dikatakan bahwa kondisi suatu bangsa di masa depan tergantung pengalaman pendidikan yang diperoleh kaum muda masa kini.
“Hal ini memberikan makna pentingnya pendidikan bagi masa depan suatu bangsa. Pendidikan merupakan investasi masa depan suatu bangsa,” katanya.
Guru Besar Pendidikan Matematika ini menegaskan, pendidikan sebagai investasi tidak bisa hanya dimaknai sebagai investasi materi sehingga dikalkulasi dengan orientasi ekonomi yang bertujuan profit.
Irwan Akib juga tidak setuju jika pendidikan didudukan sebagai mesin pencetak manusia yang seragam. Menurutnya, jika demikian pendidikan akan didekati dengan serba terencana dan rinci, serta serba kaku sehingga pendidikan kehilangan jiwa.
Manusia ditekankan untuk berproduksi dan berkonsumsi sehingga mencapai puncak tereksploitasi secara tidak sadar, kelelahan habis-habisan. Akibat lebih lanjut adalah muncullah suasana kekerasan, kemarahan, dan kekecewaan dalam kehidupan masyarakat.
“Sebagai investasi masa depan pendidikan tidak sekadar mengasah intelektual siswa tetapi juga menyentuh hati dan jiwa siswa, menanamkan rasa empati, pengertian, dan kebajikan.” tuturnya.
Pendidikan sebagai investasi sumber daya manusia, harus berorientasi pada pengembangan semua potensi siswa, pengembangan aspek-aspek kemanusiaan fisik-biologis dan rohaniah-psikologis.