Sabtu, 5 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Mematahkan Mitos Muhammadiyah Tidak Lucu

by ilham
4 bulan ago
in Artikel, Berita, Opini
Reading Time: 4 mins read
A A
Mematahkan Mitos Muhammadiyah Tidak Lucu

“Tapi buat apa kita repot-repot ngebuktiin kalau Muhammadiyah itu lucu?” tanya Imron Rivaldi sambil melempar sandal jepit ke pojok kamar. Bunyi plak sandal itu seakan jadi gong pembuka “rapat darurat” yang mendadak digelar bareng dua teman kosnya, Malik Senja Ramadan dan Nuriel Al-Kautsar.

Mereka bertiga ini kader Muhammadiyah sejati, meskipun gayanya beda-beda. Imron adalah Ketua IMM di kampusnya, yang menyukai dunia pemikiran dan aktivisme. Nuriel adalah Prajurit Kokam dengan militansi level maksimal, yang selalu siap pasang badan untuk Muhammadiyah. Malik adalah Sekjen IPM tingkat wilayah, yang percaya bahwa Boruto adalah anime terbaik.

Masalah ini muncul gara-gara Nuriel membaca artikel yang mengklaim Muhammadiyah defisit humor. Artikel itu viral dan, lebih parahnya, banyak yang setuju. Dalam artikel itu tertulis bahwa anak-anak Muhammadiyah itu kurang nongkrong. Mereka berkumpul cuma untuk rapat organisasi, mentok-mentok untuk pengajian.

Sebagai darah muda yang selalu menggebu, hal ini bikin Nuriel panas. Ia langsung menyulut diskusi malam itu juga demi menjaga marwah persyarikatan. Baginya perlu upaya kolosal untuk menghancurkan mitos ini. Tidak, ini bukan mitos. Ini sudah masuk dalam kategori fitnah.

MateriTerkait

Milad Lazismu ke-23: Komitmen Menebar Manfaat untuk Kesejahteraan Umat dan Semesta

Empat Golongan Manusia dalam Pandangan Rasulullah

Bergabunglah dalam Konferensi Mufasir Muhammadiyah III

“Ini tidak bisa dibiarkan. Masa iya, Muhammadiyah yang punya amal usaha segunung dibilang nggak lucu? Muhammadiyah juga bisa bikin umat ketawa!” kata Nuriel sambil menggebrak meja kamar.

Malik, yang sedang mengenakan jubah Akatsuki, cuma ngangguk santai. Ia kemudian menatap dalam-dalam kepada dua karibnya itu. “Kita ini kader Muhammadiyah. Masa iya kita biarin stigma kayak gitu? Muhammadiyah itu lucu, lucu parah! Kita perlu buktikan bahwa Muhammadiyah punya selera humor yang tinggi!”

“Kita harus melawan mereka, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya,” ujar Nuriel.

Imron, yang dikenal lebih kritis ala ala golongan kidal, cuma geleng-geleng kepala sambil nyedot tusuk gigi. “Oke, oke, tapi gimana caranya?”

Malik langsung menunjuk udara, gaya khas orang yang merasa sedang mendapatkan momen eureka. “Aku ada ide gila!” serunya.

“Kau emang sering gila, ide apa?” respon Imron.

“Kita bikin lembaga resmi.”

“Lembaga? Seriusan, Lik?”

“Iya, Mron.”

“Namanya?”

“Akatsuki.”

“Seriusan?!”

“Nggak, becanda.”

“Terus?”

“Lembaga Hikmah dan Humor, disingkat LHH!”

“Yang lain!”

“Majelis Tajdid dan Tawa, disingkat MTT!”

Bulu kuduk Nuriel langsung merinding. “Nama itu… keren bangeeet! Fix kita butuh ini dari dulu. MTT… Majelis Tajdid dan Tawa!”

Imron tetap tenang, meski mulai penasaran. “Tapi caranya gimana? Masa kita bikin lawakan terus diumumin di pengajian?” Berhenti sejenak, ia melanjutkan, “Bapak-bapak, ibu-ibu, ikan… ikan apa yang nggak bisa berenang? Yak, ikan Indosiaaarr… gitu?”

“Bukan gitu, Mron. Ini situasi darurat! kau nggak bakal ngerti,” Malik makin serius, menatap Imron seolah sedang menjelaskan strategi Tiki Taka ala Pep Guardiola. “Sebelum bikin lembaga baru, kita bikin seminar dan lokakarya. Kalau perlu call for paper!”

Kali ini Imron sepakat. Perlu ada kajian multidisipliner-interdisipliner-transdisipliner yang dianalisis dari sisi linguistik, filsafat, histori, hingga antropologi untuk membuktikan bahwa Muhammadiyah tidak darurat humor. Ia ingin mematahkan hoaks yang tidak berdasar ini dengan kajian ilmiah ketat dan kutipan referensi artikel jurnal yang bertubi-tubi. Kalau perlu tembus Scopus. Judul artikel yang sedang terbayang olehnya ialah Eksistensi Humor dalam Tradisi Muhammadiyah: Kajian Sastra dan Hermeneutika.

Agar kelucuan cukup terproduksi secara masif di kalangan Muhammadiyah, Imron juga berencana menganalisis pola-pola humor dari komedian ternama seperti Ridwan Remin, Rigen, dan Andre Taulany. Analisis ini penting dilakukan untuk kemudian diadaptasi sebagai inspirasi bagi kader-kader Muhammadiyah. Baginya, kaderisasi generasi humoris dalam Muhammadiyah adalah sebuah kewajiban yang harus terus berlanjut. Kalau perlu bikin Darul Arqom tingkat dasar bagi akademi pelawak Muhammadiyah.

Sebagai Sekretaris Jenderal IPM, Malik memutuskan untuk memberikan perhatian penuh pada pembentukan lembaga baru tadi, Majelis Tajdid dan Tawa. Saat ini, yang perlu ia lakukan adalah menyusun proposal terbaik untuk raker atau rapat kerja. Kalau perlu di luar kota. Raker ini mencakup berbagai hal teknis, seperti penentuan visi dan misi lembaga, perencanaan anggaran, serta struktur organisasi yang akan dibentuk. Tujuan utama dan paling inti dari raker ini ialah: bikin grup WhatsApp.

Bagi Malik, membongkar mitos tentang Muhammadiyah tidak lucu bukanlah perkara sepele. Tidak bisa dilakukan secara asal-asalan dan sembarangan. Setiap langkah harus dilakukan dengan perencanaan yang matang, terorganisir dengan rapi, dan terstruktur dengan baik. Karena ia merasa, mitos ini juga terbangun dari senarai propaganda yang dilakukan pihak-pihak yang selama ini tidak senang dengan Muhammadiyah.

“Artikel ilmiah sama pembentukan lembaga kayaknya nggak bakal cukup, Lik,” ucap Imron.

“Betul, Mron,” jawab Malik.

“Mematahkan mitos Muhammadiyah nggak lucu juga perlu unjuk kekuatan militer dan framing dari media,” sahut Imron.

“Biar gagah dan menggelegar, bikin apel akbar sekalian jumpa pers,” saran Malik yang masih mengenakan jubah akatsuki.

Malik kemudian menyuruh Nuriel agar Kokam melakukan apel akbar. Nuriel pun mengangguk, siap melaksanakan perintah. Ia merencanakan untuk mengumpulkan semua prajurit Kokam yang bisa ia hubungi. Dalam apel itu semua prajurit harus mengenakan pakaian loreng khas, topi merah yang mencolok, serta wajah yang dicat biar kelihatan seram. Aksi baris berbaris dari Kokam ini penting dilakukan dengan tujuan unjuk kekuatan bahwa Muhammadiyah sama sekali tidak darurat humor.

Selain apel akbar, Nuriel juga berencana mengajak Komandan Kokam untuk melakukan jumpa pers. Baginya, pendekatan melalui media bisa jadi komunikasi yang efektif untuk menyudahi fitnah tidak berdasar ini. Di tengah barisan prajurit yang gagah penuh semangat, Nuriel akan berdiri bersama Komandan dan meyakinkan publik bahwa Muhammadiyah bukanlah organisasi yang selalu serius sepanjang waktu.

Semangat mereka bertiga kini makin membara. Malam itu, mereka begadang sampai dini hari. Imron membuat artikel ilmiah untuk seminar, Malik merancang proposal untuk raker di Labuan Bajo, dan Nuriel menyiapkan undangan untuk apel akbar serta jumpa pers. Isinya ambisi besar: membuat Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang penuh humor.

“Kita berlebihan nggak sih ini?” tanya Imron.

“Kita kader Muhammadiyah, segalanya harus dibikin sungguh-sungguh,” kata Nuriel.

“Kalau gak sungguh-sungguh, mana bisa kita dikenal sebagai pergerakan Islam modern paling tahan banting dalam sejarah,” Nuriel meyakinkan.

“Udah, tenang aja, kalau kalian ikuti semua perintahku, bahkan Eropa bisa kita bisa kuasai,” kata Malik yang tiba-tiba kerasukan mendiang Napoleon Bonaparte.

Dan begitulah. Mereka bertiga merespon artikel soal Muhammadiyah nggak lucu dengan cara paling khas Muhammadiyah: serius, terstruktur, dan penuh perencanaan. Bahkan untuk sekadar membuktikan bahwa Muhammadiyah bisa bercanda, mereka tetap nggak bisa lepas dari kebiasaan formal.

Tapi bukankah itu yang membuat Muhammadiyah… ya, sangat Muhammadiyah?

#KontrakanImron

Tags: headlineserial imron
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Tak Semua Bisa Merasakan Ramadan, Manfaatkan Perbanyak Amal Salih

Next Post

Perkuat Jaringan Global, MDMC Gelar Pendampingan Kebencanaan Bagi PCIM

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
Muhammadiyah Ajak Masyarakat Bangun Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Perkuat Jaringan Global, MDMC Gelar Pendampingan Kebencanaan Bagi PCIM

Tujuh Alasan Mengapa Al Quran Diturunkan secara Bertahap

Kapan Terakhir Kali Kamu Mengkhatamkan Al-Qur’an? Ini Saatnya!

Kolaborasi Lintas Iman Kelola Risiko Lingkungan untuk Masa Depan Berkelanjutan

Di Bulan Ramadan ini, Mari Kita Tingkatkan Kepedulian terhadap Lingkungan

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kedutaan Malaysia: KHGT adalah Tonggak Baru Penyatuan Umat Islam Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.