Senin, 21 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Mas-mas yang Mudik Sambil Salat Jamak Qashar itu Sekarang Aku

by timredaksi
4 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
Mas-mas yang Mudik Sambil Salat Jamak Qashar itu Sekarang Aku

Perjalanan mudik selalu penuh cerita. Kali ini, Imron Rivaldi, Malik Senja Ramadan, dan Nuriel Al-Kautsar berangkat dari Yogyakarta menuju Garut untuk memeriahkan malam takbiran dan lebaran. Momen ini juga terasa istimewa karena mereka bertiga jarang mudik bersama menaiki bus.

Di dalam bus, suasana tampak tenang. Nuriel sibuk memandangi gelap malam dari balik jendela. Cahaya lampu yang memantul di kaca tampak berkilauan, menciptakan suasana melankolis. Namun, itu tak berlangsung lama. Setelah beberapa menit, ia menyerah pada rasa dingin AC yang menusuk dan memilih tidur.

Sementara itu, Malik berada di dimensi yang berbeda. Ia lebih sibuk dengan layar ponselnya. Dengan khusyuk, ia menyaksikan ulang pertarungan epik Itachi dan Sasuke, serta Luffy melawan Kaidou. Sesekali nonton konten mukbang dari street food India. Setelah selesai, ia pun menyusul Nuriel, tertidur dengan posisi yang tak kalah santai.

Melihat kedua karibnya yang tertidur pulas, Imron merasa gelisah. Dalam hatinya, ia bergumam, “Beginikah kelakuan agent of change? Mengaku mahasiswa tapi tidur nyenyak sementara bangsa ini sedang nggak baik-baik saja?” Ia memandang mereka secara sinis.

MateriTerkait

Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Belum Aqiqah, Apakah Anak Sudah Diakui dalam Syariat?

Di tengah bentangan jagat raya tanpa tepi dan arus zaman yang begitu panjang, Imron bertanya-tanya kenapa harus bertemu di ruang dan waktu yang sama dengan dua temannya yang tidak pernah memikirkan nasib peradaban itu.

Obsesinya jadi intelektual sejati memang tak main-main. Baginya, seorang cendekiawan harus produktif, kapan pun, di mana pun, termasuk di dalam bus yang bergoyang. Dengan penuh semangat, ia mengeluarkan laptop dari tasnya.

Layar menyala, jari-jarinya mulai menari di atas keyboard. Ia menulis, menghapus, menulis lagi, hingga akhirnya tercipta satu paragraf. Bukan karya agung memang, tapi cukup membuatnya merasa telah menyumbang sesuatu bagi bangsa dan negara. Sekilas, ia tampak seperti pahlawan literasi di tengah perjalanan malam.

Namun, momen heroik itu tak bertahan lama. Beberapa menit kemudian, kepala Imron mulai pening. Ususnya seperti menggelar pesta dansa liar, nasi Padang, tempe bacem, sayur lodeh, dan jeruk nipis yang ia santap sebelum berangkat seolah berontak minta keluar.

Imron menahan, buru-buru menutup laptop, dan memejamkan mata. Dalam hati, ia mengakui kekalahan: tidur adalah pilihan paling manusiawi bagi seseorang yang lupa melakukan ritual minum antimo sebelum naik bus. Mimpinya jadi intelektual produktif pun tertunda, setidaknya sampai bus berhenti.

Setelah terlelap beberapa jam, Imron terbangun dengan perasaan tak nyaman. Bus tak lagi bergerak. Ia melirik ke luar jendela dan menyadari mereka terjebak dalam macet total di daerah Tasikmalaya. Padahal, dari Tasik ke Limbangan, lalu Garut, sudah tinggal sepelemparan batu.

Klakson bertalu-talu dan suara mesin motor yang meraung tak sabar jadi latar musik yang tak diundang. Lebih buruk lagi, AC bus yang tetap menyala dingin mengeluarkan aroma khas bus, campuran bau karpet tua, jok usang, dan sedikit aroma misterius yang sulit didefinisikan. Bagi sebagian orang, termasuk Imron, aroma itu bukan teman perjalanan yang menyenangkan.

Imron termenung. Dulu, momen macet mudik seperti ini hanya jadi tontonan di layar TV. Wartawan melaporkan antrean panjang mobil yang mengular, sementara pemudik diwawancarai dengan senyum pasrah. Peristiwa itu tampak jauh, nyaris seperti tradisi yang mesti ada agar suasana lebaran terasa lengkap.

Kini, Imron sendiri yang mengalaminya. Dan ternyata, ini tidak ada romantis-romantisnya sama sekali. Tidak ada nuansa haru seperti di liputan berita. Tidak ada rasa syahdu yang sering ia bayangkan. Yang ada hanya badan pegal, udara pengap, dan kantuk yang tak bisa tuntas.

Kenapa sih hal-hal kecil kayak gini harus bohong, gumam Imron dalam hati.

Demi mengalihkan kejenuhan, Imron merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan ponsel. Ia membuka Instagram. Jempolnya menggulir layar ke bawah, melihat unggahan teman-temannya yang sedang berlibur di berbagai tempat.

Ada yang berfoto di bandara, bersiap terbang ke kota asal. Ada yang mengunggah swafoto di dalam mobil dengan caption santai, “Mudik santai, jalanan lancar!” Ada juga yang memamerkan suasana di rumah, menunjukkan meja makan yang sudah mulai dipenuhi kue kering dan toples nastar.

Imron lalu menggeser pandangan ke luar jendela. Deretan mobil dan bus berbaris panjang, berhenti tanpa kepastian. Lampu merah kendaraan berpendar di tengah pekatnya malam, menciptakan ilusi garis merah yang seakan tak berujung.

Tanpa pikir panjang, Imron membuka fitur kamera dan mengarahkan lensanya ke luar jendela. Ia mengambil beberapa gambar, satu dengan fokus pada ekor kemacetan yang seolah tak ada ujungnya, satu lagi dengan refleksi wajahnya sendiri di kaca jendela, menampilkan ekspresi lelah.

Setelah puas memilih foto terbaik, Imron membuka Instagram Story. Ia mengetik sebuah caption yang menggambarkan perasaannya saat ini: “Mas-mas yang mudik sambil terjebak macet itu sekarang aku.”

Saat Imron masih menatap layar ponselnya, Malik tiba-tiba terbangun di sebelahnya. Matanya berkedip-kedip, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya redup di dalam bus. Ia menguap lebar, lalu melirik Imron yang tampak sibuk dengan ponselnya. “Udah sampai mana kita?”

“Masih di Tasik. Macet parah, Lik.” jawab Imron singkat, tanpa mengalihkan pandangan dari layar.

“Macet ya.”

“Iya, udah salat isya belum?”

“Maghrib aja belum.”

“Yaudah jamak qashar aja sekarang.”

“Nanti aja di rumah, nanggung bentar lagi, Mron.”

“Mending di sini aja, Lik.”

“Kurang afdhal, Mron.”

“Pikiranmu tuh kurang wawasan.”

Imron kemudian menjelaskan bahwa berdasarkan fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah, seorang musafir diperbolehkan untuk menjamak dan mengqashar salatnya demi kemudahan. Dalam keadaan perjalanan jauh, musafir boleh menjamak (menggabungkan) dua salat sekaligus, seperti Zuhur dengan Asar atau Magrib dengan Isya. Selain itu, mereka juga bisa mengqashar (meringkas) salat yang empat rakaat menjadi dua rakaat.

Fatwa ini berdasarkan dalil dalam Al-Qur’an dalam QS. An-Nisa ayat 101 serta Rasulullah SAW juga sering menjamak dan mengqashar salat ketika dalam perjalanan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ibnu Umar berkata:

“Aku pernah menyertai Rasulullah SAW dalam safar, dan beliau tidak pernah salat lebih dari dua rakaat, demikian pula Abu Bakar, Umar, dan Utsman.”

Dengan penjelasan itu, Malik akhirnya mengangguk. “Oke deh, Mron, aku salat dulu.”

Di tengah kemacetan yang belum ada tanda-tanda berakhir, Malik pun menunaikan salat di dalam bus. Setidaknya, dalam perjalanan panjang yang melelahkan ini, ia masih bisa menjalankan kewajiban dengan cara yang lebih ringan dan tetap sah.

Setelah salat jamak qashar, Malik merogoh ponselnya dari saku celana. Ia membuka Instagram, lalu mengarahkan kamera ke luar jendela. Sorot lampu kendaraan yang mengular panjang di tengah gelapnya malam menciptakan kesan dramatis yang tak bisa ia lewatkan.

Beberapa kali Malik mencoba mengambil angle terbaik, hingga akhirnya menemukan satu yang pas. Tanpa pikir panjang, ia mengetik caption dan mengunggahnya ke story: “Mas-mas yang salat jamak qashar karena macet itu sekarang aku.”

#KontrakanImron

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Tiga Unsur Pembeda antara Manusia dengan Hewan

Next Post

Khutbah Idulfitri: Menjaga Amanah Memajukan Bangsa

Baca Juga

Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM
Berita

Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

20/07/2025
KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Berita

KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

20/07/2025
Belum Aqiqah, Apakah Anak Sudah Diakui dalam Syariat?
Artikel

Belum Aqiqah, Apakah Anak Sudah Diakui dalam Syariat?

20/07/2025
PWM DIY Gaungkan Kalender Hijriah Global Tunggal dan Mudarasah Tarjih
Berita

PWM DIY Gaungkan Kalender Hijriah Global Tunggal dan Mudarasah Tarjih

20/07/2025
Next Post
Khutbah Idulfitri: Menjaga Amanah Memajukan Bangsa

Khutbah Idulfitri: Menjaga Amanah Memajukan Bangsa

Benarkah Makna Idul Fitri adalah Kembali Suci? Berikut Penjelasannya

Amal Ibadah dan Adab dalam Menyambut Idulfitri

Berdasarkan Sunnah Nabi, Salat Id Lebih Utama di Lapangan

BERITA POPULER

  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa Kristen, Laura Amandasari: Kampus Muhammadiyah Rumah Kedua Saya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Cara Mudah Mengakses Kalender Hijriah Global Tunggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Muhammadiyah Papua Barat Resmi Berdiri, Irwan Akib: Muhammadiyah Hadir untuk Semua Anak Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Hadirkan Makan Bergizi: Wujud Nyata Pengabdian untuk Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Hanya Unggul Jumlah, Rumah Sakit Muhammadiyah Harus Jadi Pusat Layanan Kesehatan Berkualitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.