MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membuka ruang yang nyaman dan inklusif bagi generasi muda untuk mendekatkan diri dengan Al Qur’an.
Ruang nyaman dan inklusif itu disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal pada Rabu (19/3) dalam kegiatan Qur’anic Staycation di Institut Tabligh Muhammadiyah, Kasihan, Bantul.
“Kami ingin memberikan ruang bagi remaja dan anak muda untuk lebih akrab dengan Al-Qur’an, memahami isinya dengan metode yang relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Menurutnya, Al-Qur’an bukanlah sesuatu yang berat atau sulit dipahami, melainkan harus menjadi bagian dari keseharian umat Islam. Oleh karena itu, kegiatan ini dirancang agar lebih interaktif dan tidak terbatas di ruang tertutup.
“Kami ingin menghadirkan suasana yang nyaman, misalnya dengan diskusi di ruang terbuka seperti rooftop, sehingga pembelajaran Al-Qur’an menjadi lebih hidup dan menyenangkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ketua Majelis Tabligh menekankan pentingnya menyediakan ruang dakwah yang inklusif bagi generasi muda. Salah satu inovasi yang dihadirkan dalam program ini adalah pembuatan kafe dakwah dan fasilitas olahraga agar anak muda merasa nyaman dalam belajar Islam.
“Pendekatan dakwah tidak harus selalu formal dan dogmatis. Bisa dilakukan dengan suasana yang santai dan berbasis diskusi. Kita bisa belajar dari tokoh seperti Amr Khalid, seorang dai Timur Tengah yang memiliki 58 juta pengikut berkat gaya penyampaiannya yang ringan namun penuh makna,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa dakwah harus merambah dunia digital agar lebih efektif dalam menjangkau anak muda.
“Kita harus mengisi ruang-ruang digital dengan narasi keislaman yang menarik. Bagi yang siap bergerak, kami akan dukung sepenuhnya. Bagi yang belum siap, tetaplah bersama kami dan terus berkembang,” ujarnya.