Bulan Ramadan selalu membawa serta aroma keberkahan yang begitu khas. Di tengah kesibukan menyiapkan sahur dan berbuka, ada satu aktivitas mulia yang tak boleh terlewat: membaca Al-Qur’an.
Kapan terakhir kali kamu mengkhatamkan kitab suci ini?
Jika jawabannya sudah lama atau bahkan belum pernah, Ramadan kali ini bisa jadi momen tepat untuk memulai. Daripada menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan, membuka Al-Qur’an adalah cara terbaik untuk mengisi hari-hari suci dengan amal yang bermakna.
Membaca Al-Qur’an bukan sekadar rutinitas. Ada pahala yang mengalir di setiap hurufnya, ada ketenangan yang menyelimuti hati, dan yang terpenting, ada jembatan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bayangkan, puasa yang kita jalani tak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi lebih berkualitas dengan tadarus Al-Qur’an. Ramadan bukan lagi sekadar bulan menahan diri, tetapi juga waktu untuk memenuhi jiwa dengan cahaya ilahi.
Bagi sebagian orang, mengkhatamkan Al-Qur’an 30 juz dalam sebulan mungkin terdengar menantang. Namun, sebenarnya ini sangat bisa dilakukan.
Dalam mushaf standar Utsmani, seperti yang biasa kita temui di mushaf Madinah, rata-rata satu juz terdiri dari 20 halaman. Artinya, untuk menuntaskan 30 juz selama Ramadan, kita hanya perlu membaca sekitar 20 halaman per hari. Mudah, bukan?
Berikut tips sederhana agar kamu bisa khatam Al-Qur’an tanpa terasa berat. Bagi waktu bacaannya dengan jadwal salat:
- Subuh: 4 halaman
- Dzuhur: 4 halaman
- Ashar: 2 halaman
- Maghrib: 4 halaman
- Isya atau malam: 6 halaman
Subuh yang segar, misalnya, adalah waktu ideal untuk memulai hari dengan empat halaman. Saat matahari tergelincir, tambah empat halaman usai Dzuhur. Ashar yang singkat bisa diisi dengan dua halaman, lalu lanjutkan empat halaman setelah berbuka di waktu Maghrib. Terakhir, tutup hari dengan enam halaman di malam hari, mungkin sambil menikmati tarawih atau secangkir teh hangat.
Totalnya? Tepat 20 halaman sehari! Jika ditambah beberapa halaman selama sehari, kamu sudah bisa mengkhatamkan Al-Qur’an lebih sekali.
Jadi, tunggu apa lagi? Ramadan adalah kesempatan emas untuk memperbanyak amal. Al-Qur’an sudah menanti di rak atau mejamu, siap untuk dibuka. Kapan terakhir kali kamu mengkhatamkannya? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?