MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono menilai Muhammadiyah dengan jumlah anggota jaringan dan aset yang besar dapat menjadi salah satu pilar penopang tumbuhnya perekonomian nasional dan berkontribusi secara konkret bagi pendapatan negara. Kontribusi Muhammadiyah tak terkecuali diharapkan di sektor kelautan dan perikanan.
“KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) sangat optimis bahwa sinergi, kolaborasi dan kerjasama dengan PP Muhammadiyah ini akan menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia ke depan,” kata Trenggono.
Hal ini disampaikannya dalam Pembukaan Pengkajian Ramadan 1446 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan tema “Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan: Tinjauan Teologis, Ideologis, dan Praksis” pada Kamis (6/3) di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Trenggono mengajak kader-kader Muhammadiyah sebagai kaum cendekiawan muslim agar dapat menjadi agen perubahan untuk mengakselerasi implementasi kebijakan ekonomi biru di seluruh Indonesia demi mewujudkan keberlanjutan sumber daya laut dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan teologi Al-Ma’un yang diamalkan pemerintah melalui programnya.
“Kita ini pemerintah sebetulnya mengamalkan teologi Al-Ma’un. Programnya pak Prabowo sekarang itu sangat dekat dengan teologi itu. Yang pertama, memberi makan anak-anak kita yang memerlukan,” tuturnya.
Di sisi lain, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional RI (ATR/BPN), Nusron Wahid juga meminta doa restu dan dukungan kepada segenap elemen Muhammadiyah supaya pemimpin Republik ini senantiasa menjalankan tugas, amanah, menjaga marwah dan mengangkat harkat martabat rakyat sehingga dapat diangkat pula derajatnya oleh Allah SWT. (Adit)