MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menghelat Malam Refleksi Milad ke-44 bertema “Relevant to Asia” di Masjid KH Ahmad Dahlan UMY pada Jumat (28/2).
“Bagaimanapun juga UMY di mata akademisi, di mata masyarakat sudah masuk ke dalam kategori Perguruan Tinggi yang diperhitungkan.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas.
Selanjutnya, ia juga mempercayai bahwa apa yang dilakukan oleh Rektor UMY Achmad Nurmandi dalam memimpin UMY akan lebih berat mengingat hal tersebut akan di benchmark (tolak ukur) dengan kepemimpinan Rektor UMY sebelumnya.
“Saya yakin dan percaya Pak Nurmandi akan bisa mengemban tugas ini dengan baik. Asal didukung oleh seluruh anggota civitas academika UMY,” katanya.
Mengutip Ibnu Khaldun, Anwar Abbas menyampaikan suatu bangsa akan bisa maju kalau rasa ashabiyah dan rasa persatuan di kalangan warga bangsa itu tinggi.
“Jika rasa persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa itu tinggi, maka bangsa itu akan maju. Dalam bentuk yang agak lebih kecil, jika rasa persatuan dan kesatuan di kalangan civitas akademika tinggi, maka UMY ini akan maju,” imbuhnya.
Di sisi lain, Rektor UMY Achmad Nurmandi menyampaikan bahwa milad UMY tahun ini bertepatan dengan pembukaan bulan suci ramadan. Maka diharapakan segala hal yang menjadi cita-cita UMY dapat terwujud.
“Tema milad pada tahun ini “Relevant to Asia.” Jadi cita-cita kita adalah supaya pengakuan internasional terhadap UMY masuk pada level Asia Tenggara dan Asia. Ada berapa ukuran yang kita terima dari lembaga perankiran internasional baik QS (Quantity Surveyor) ataupun THE (Times Higher Education),” imbuh Nurmandi.
Mengutip penjelasan dari Anwar Abbas, bahwa malam refleksi artinya adalah untuk berintrospeksi diri. Momen tersebut tentu sangat penting untuk melihat kembali pencapaian, pengalaman, dan juga sebagai ajang penguatan tekad perguruan tinggi untuk menuju level yang dicita-citakan. (Adit)