Rabu, 16 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Beranikah Kita Membuka Deep Talk dengan Bapak?

by ilham
4 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
Beranikah Kita Membuka Deep Talk dengan Bapak?

Imron Rivaldi tertegun di depan layar laptopnya. Video YouTube yang ia tonton menampilkan pidato perpisahan seorang murid SMA asal Indonesia di Amerika Serikat, Bryan Sukidi, dari Milton Academy, Massachusetts.

Dalam pidatonya, Bryan membahas sesuatu yang selama ini tak pernah terpikirkan oleh Imron: pentingnya bertanya untuk benar-benar mengenal seseorang.

“Aku mencintai orang tuaku lebih dari apa pun di dunia ini. Namun, meskipun aku putra mereka, aku tidak dapat dengan yakin mengatakan bahwa aku mengenal mereka,” kata Bryan dalam bahasa Inggris, suaranya mantap penuh keyakinan.

Imron terus mendengarkan sambil berkejaran melirik subtitle di layar. Ia berusaha tetap tenang, meskipun dalam hati merasa seperti baru saja ditampar oleh kenyataan yang pahit. Kenyataan yang selama ini tak pernah benar-benar ia pikirkan.

MateriTerkait

“Constellation of Dreams”: Ketika Orkestra Jadi Ladang Dakwah Muhammadiyah

Lazismu-BKKBN Kolaborasi Bedah Rumah: Upaya Atasi Stunting dari Akar Masalah

Harta dan Dunia Tidak Selalu Tercela, Kuncinya Sikap Proporsional

Pidato itu ditutup dengan sebuah kalimat yang menghujam:

“Untuk bisa melihat keindahan orang-orang di sekitarmu, kamu harus berani bertanya. Jadilah orang yang bertanya, yang mendengarkan, dan yang melalui rasa ingin tahunya, tidak meninggalkan cerita yang belum terungkap.”

Berani bertanya. Tidak meninggalkan cerita yang belum terungkap, ya hmm. Kata Imron dalam hati. Ia terdiam lama setelah video itu selesai. Ia berpikir bahwa dunia yang kita diami saat ini dipenuhi dengan jawaban, bahkan sebelum kita sempat merumuskan pertanyaan. Di tengah derasnya arus informasi yang mengalir setiap hari, kita tak perlu repot-repot bertanya kepada orang lain.

Apa pun yang ingin Imron ketahui, tinggal buka Google, ChatGPT, atau TikTok. Cara membuat seblak Rafael? Ada. Membuat artikel tentang betapa buruknya anime Boruto? Bisa sekali. Bahkan, jika Imron gabut, ia bisa mencari-cari teori konspirasi tentang kenapa Adolf Hitler dimakamkan di Garut.

Namun, ada sesuatu yang jauh lebih mengganggu pikirannya. Perkataan Bryan terus terngiang: seorang anak biasanya tidak otomatis mengenal orangtua mereka. Terutama, kata Imron, ayahnya sendiri. Ia menyadari bahwa ia merasa lebih mengenal Malik Senja Ramadan dan Nuriel Al-Kautsar, teman kosnya, secara detail dan spesifik, dibandingkan ayah kandungnya sendiri.

Ini adalah kenyataan yang membingungkan. Hampir 20 tahun Imron membangun komunikasi dengan ayahnya, tapi tetap merasa tidak mengenal dia sebagai manusia. Tapi kenapa bisa Imron mengenal kedua temannya itu lebih mendalam daripada kepada ayah kandungnya sendiri?

Sosok yang seharusnya paling dekat, yang telah memberi Imron nama, yang menyelimutinya saat kecil, kini terasa seperti siluet samar dalam hidupnya. Ayahnya mungkin mengenal setiap perubahan kecil dalam dirinya, tahu kapan ia sedang bahagia atau menahan tangis; tetapi sebaliknya, Imron seperti asing di hadapan pria yang telah membesarkannya.

Pernah suatu kali, Imron menemukan sebuah video di TikTok yang cukup relevan. Video itu menyebutkan bahwa seorang ayah, sebelum menjadi sosok yang penuh tanggung jawab, pernah menjadi anak kecil yang memiliki imajinasi liar, remaja yang penuh gejolak, dan pemuda yang melewati badai kehidupan dengan kegamangan.

Seorang anak mungkin mengira ayahnya lahir dengan kebijaksanaan dan kedewasaan secara langsung; padahal ia juga pernah tersesat, terluka, dan jatuh berkali-kali sebelum akhirnya berdiri kokoh seperti sekarang. Dan di situlah letak kepedihan Imron: ia tidak tahu seperti apa perjalanan hidup ayahnya sebelum menjadi ‘Ayah’.

Imron tahu bahwa nama ayahnya adalah Bapak Engkos Sanusi. Ia tahu bahwa ayahnya bekerja keras membiayai dirinya dan adiknya. Tapi, lebih dari itu? Apa impian ayahnya sejak kecil? Apakah ayahnya pernah jatuh cinta sebelum bertemu ibunya? Apa ketakutan terbesar ayah? Mengapa ia begitu menyukai Real Madrid? Semua pertanyaan itu seperti lubang hitam yang tak pernah ia isi dengan jawaban.

Selama ini, obrolan Imron dengan orang tua selalu berkisar pada dirinya dan adiknya. Ayahnya hanya bertanya tentang kuliahnya, kesibukannya, nilai-nilainya. Namun, tentang dirinya sendiri, ayah selalu sunyi.

Sementara itu ibunya lebih luwes, terbuka dalam bercerita. Ia bisa secara cerewet menceritakan cinta pertamanya saat musyawarah cabang di IPM, alasan mengapa ibu begitu menyukai sinetron Ikatan Cinta, dan kenapa ia begitu mengidolakan Lesti Kejora.

Tapi ayah? Paling mentok, ayah hanya berbicara tentang perjuangan para nabi dan rasul, sesekali menyebut KH Ahmad Dahlan. Selebihnya, tidak ada. Ayah tidak pernah menjadi pusat percakapan. Tidak pernah menjadi tema utama dalam cerita yang Imron dengar setiap hari.

Di zaman di mana informasi begitu berhamburan, ternyata tidak ada mesin pencari yang bisa memberinya jawaban tentang teka-teki kehidupan ayahnya sendiri. Tidak ada algoritma yang bisa memberitahunya apa cita-cita ayahnya sewaktu kecil. Tidak ada chatbot yang bisa menjelaskan perasaan ayahnya saat pertama kali menjadi seorang bapak.

Satu-satunya jawaban ialah bertanya secara langsung. Imron akan menjadi tim pencari fakta.

Sebelum mewawancarai ayahnya, Imron menoleh ke arah Malik dan Nuriel, yang sedang asyik bermain PES di laptop.

“Lik, kamu tahu nggak apa cita-cita ayahmu sewaktu kecil?” tanyanya tiba-tiba.

Malik menoleh dengan ekspresi bingung. “Lah, pertanyaan macam apa itu?”

Imron termenung sejenak. Ia mengatakan bahwa betapa mudahnya kita tahu hal-hal sepele, dari kebiasaan Keluarga Halilintar, teori-teori Abad Kekosongan di One Piece, rekor gol Cristiano Ronaldo, bahkan tahu informasi banyak tentang alasan di balik misteri kenapa Nia Ramadhani tak bisa mengupas salak.

Namun, di balik semua informasi itu, ada satu hal mendasar yang justru kosong dalam ingatan. Imron kemudian bertanya ke kedua karibnya itu, “Sosok ayah kalian kayak gimana sih?”

Nuriel yang sejak tadi diam akhirnya menimpali. “Iya juga, ya. Aku cuma tahu ayahku kerja di bengkel dan suka kopi hitam. Nggak pernah ngobrol soal hal lain. Kalau dia pengen tahu kabarku di rantau, yang nelpon pasti Ibu.”

“Sama. Ayahku juga gitu. Paling cuma nitip pesan lewat Ibu, ‘Jangan lupa salat, jangan lupa makan’. Udah, gitu doang,” tambah Malik.

Mereka bertiga terdiam. Untuk pertama kalinya, mereka menyadari bahwa di balik semua obrolan sehari-hari, ada begitu banyak cerita yang belum mereka tanyakan kepada orang-orang yang mereka cintai. Mungkin, sudah waktunya untuk mulai bertanya kepada ayah masing-masing. Sebelum terlambat.

Imron yang pertama mengambil langkah. Ia menatap layar ponselnya, ragu sejenak, lalu menekan kontak dengan nama: “Nomer Paling Baru Ayah Telkomsel”. Ini sesuatu yang jarang ia lakukan. Terakhir kali mereka berbicara lewat telepon adalah ketika ayahnya meminta bantuan membetulkan saluran program TVOne yang sempat hilang.

“Assalamualaikum, Ayah!”

“Waalaikumsalam, Mron,” jawab ayahnya, datar seperti biasa.

“Gimana kabarnya?” ini pertama kalinya dalam sejarah Imron nanya kabar ayahnya.

“Baik, alhamdulilah,” jawab ayahnya, singkat.

Imron menarik napas. Ia berusaha menguatkan dirinya untuk bertanya sesuatu yang sangat sangat personal. “Yah, dulu waktu kecil cita-cita Ayah apa?”

“Maaf, Nak, laki-laki tidak bercerita…”

#KontrakanImron

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Apa yang Dimaksud dengan “Penuhi Janji” dalam QS Al Maidah Ayat 1?

Next Post

Muhammadiyah Terbuka Bekerja Sama dengan Siapa Saja Demi Membangun Bangsa

Baca Juga

“Constellation of Dreams”: Ketika Orkestra Jadi Ladang Dakwah Muhammadiyah
Berita

“Constellation of Dreams”: Ketika Orkestra Jadi Ladang Dakwah Muhammadiyah

16/07/2025
Lazismu-BKKBN Kolaborasi Bedah Rumah: Upaya Atasi Stunting dari Akar Masalah
Berita

Lazismu-BKKBN Kolaborasi Bedah Rumah: Upaya Atasi Stunting dari Akar Masalah

16/07/2025
Berita

Harta dan Dunia Tidak Selalu Tercela, Kuncinya Sikap Proporsional

16/07/2025
Tak Hanya Unggul Jumlah, Rumah Sakit Muhammadiyah Harus Jadi Pusat Layanan Kesehatan Berkualitas
Berita

Tak Hanya Unggul Jumlah, Rumah Sakit Muhammadiyah Harus Jadi Pusat Layanan Kesehatan Berkualitas

16/07/2025
Next Post
Muhammadiyah Terbuka Bekerja Sama dengan Siapa Saja Demi Membangun Bangsa

Muhammadiyah Terbuka Bekerja Sama dengan Siapa Saja Demi Membangun Bangsa

Audiensi dengan KP2MI, MPM Muhammadiyah Fokus Kuatkan Pemberdayaan PMI

Audiensi dengan KP2MI, MPM Muhammadiyah Fokus Kuatkan Pemberdayaan PMI

Ketum DPP Partai Golkar Apresiasi Intelektualitas dan Karakter Warga Muhammadiyah

Ketum DPP Partai Golkar Apresiasi Intelektualitas dan Karakter Warga Muhammadiyah

BERITA POPULER

  • Mahasiswa Kristen, Laura Amandasari: Kampus Muhammadiyah Rumah Kedua Saya

    Mahasiswa Kristen, Laura Amandasari: Kampus Muhammadiyah Rumah Kedua Saya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Kesehatan Mental melalui Perspektif Al-Qur’an dan Hadis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Haedar Nashir: Banyak Orang Berebut Menjadi Penentu Kehidupan, Tidak Banyak Berebut Menjadi Pemersatu Kehidupan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mazhab Hukum yang Dianut Muhammadiyah Adalah Mazhab Profetik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Cara Mudah Mengakses Kalender Hijriah Global Tunggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah dan PGI Dialog Tantangan Agama dan Pentingnya Pendidikan Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Haedar Nashir Akan Terima Penghargaan Bintang Legiun Veteran RI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Dukung Sepakbola Nasional lewat Peresmian Lapangan UMY

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • RS Muhammadiyah di Jatim Didorong Tingkatkan Layanan Hadapi Kompetisi Ketat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.