Sabtu, 5 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Apakah Abu Nawas Pernah Begadang?

by ilham
4 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
Apakah Abu Nawas Pernah Begadang?

Imron Rivaldi, Malik Senja Ramadan, dan Nuriel Al-Kautsar sebenarnya tidak pernah berencana untuk begadang. Tapi seperti kebiasaan anak muda zaman sekarang, scroll TikTok tanpa henti jadi candu. Video kucing lucu, mukbang mie instan kuah pedas, hingga orang joget absurd terus menggoda mereka.

Tahu-tahu jam sudah menunjukkan pukul 01.37 WIB dini hari.

Malik menguap sambil berdendang, “Begadang jangan begadang kalau tiada artinyaaa.”

Sebelum ada yang sempat merespons, lantai kamar kos mereka tiba-tiba berguncang. Poster Naruto di dinding jatuh, kipas angin berhenti berputar, dan sebuah lubang bercahaya muncul di tengah ruangan.

MateriTerkait

Empat Golongan Manusia dalam Pandangan Rasulullah

Bergabunglah dalam Konferensi Mufasir Muhammadiyah III

Wamen Stella Christie Dorong UM Kendari Kembangkan Riset Unggulan Berbasis Potensi Lokal

Sebelum sempat kabur, mereka bertiga tersedot masuk ke sebuah lorong. Setelah terombang-ambing di lorong waktu penuh kilatan cahaya, mereka terlempar ke suatu tempat yang asing. Ketika membuka mata, mereka kaget.

Imron melihat ada menara bundar besar dengan kubah emas yang memantulkan cahaya bulan. Saluran air mengalir tenang di pinggir jalan-jalan sempit yang terbuat dari batu. Sebagai seorang penggemar buku-buku sejarah, Imron cukup familiar dengan suasana ini. Ia teringat betapa sering membaca kisah-kisah yang menggambarkan kehidupan di masa lalu, terutama peradaban Islam di Baghdad.

Ternyata mereka mendapati diri di sebuah rumah sederhana di Negeri 1001 Malam, Baghdad, Abbasiyah abad ke-8.

Baghdad pada abad ke-8 adalah pusat peradaban dunia. Udara malam di sana terasa sejuk, dan rumah-rumah terbuat dari batu bata tanah liat yang kokoh. Di luar terdengar samar bunyi air mengalir dari saluran irigasi yang mengelilingi kota. Langit bersih dihiasi bintang-bintang terang, tanpa polusi cahaya.

“Baghdad merupakan bintang paling bercahaya di semua gugus kota yang ada di planet bumi saat itu,” ujar Imron mengutip buku The Venture of Islam karya Marshal Hodgson.

Ruangan itu hangat, dengan obor kecil menyala di sudut ruangan, menerangi tikar anyaman yang tampak nyaman. Di sana, seorang pria berjubah panjang bernama Abu Nawas sedang bersiap tidur. Setelah salat isya, rutinitasnya sederhana: meniup obor, menarik selimut wol, dan komat kamit membaca doa tidur. Dalam hitungan detik, Abu Nawas sudah mendengkur lembut.

Malik menggaruk kepala. “Zaman dulu tidur gampang banget, ya. Nggak ada urusan scroll-scroll.”

Imron mengangguk, “Iya, lihat tuh. Gak ada notif yang bikin kepo. Khusyuk banget tidurnya.”

Nuriel, sambil mengamati obor yang nyaris padam, ikut berkomentar, “Coba kita hidup di sini, mungkin bangun tahajud lebih gampang. Mungkiiin…”

Karena cukup ribut, Abu Nawas terbangun. Ia tampak sedikit bingung, tapi setelah melihat mereka bertiga, wajahnya melunak. Ia mendekati Imron sambil tersenyum dan menyerahkan sebuah koin dirham kepada Imron. “Kalian terlihat seperti musafir yang kelelahan,” katanya.

Pada masa abad ke-8, dirham menjadi alat tukar utama di Baghdad. Beberapa peneliti menilai bahwa dirham melambangkan kemakmuran ekonomi dan peradaban maju pada saat itu.

Imron menatap dalam-dalam koin itu. Koin emas itu bersinar di bawah cahaya obor, dengan ukiran kaligrafi indah di satu sisi dan gambar mirip burung kecil di sisi lainnya. Ia memegang koin itu, merasa kagum dengan kehalusan detailnya, kemudian memasukkanya ke dalam saku celana. Slup!

Sebelum sempat meresapi suasana, lubang waktu muncul lagi. Mereka terombang-ambing lagi di lorong waktu. Begitu berhenti, Imron melihat sebuah menara jam besar dengan kabut tebal menyelimuti sekitarnya. Sebagai penggemar serial Peaky Blinders di Netflix, ia langsung mengenali lokasi itu.

“Kita di mana lagi nih?” ujar Malik.

“Kayaknya ini Birmingham, atau setidaknya Inggris,” gumam Imron. Kali ini mereka mendarat di sebuah rumah di London awal abad ke-19.

London pada masa itu sibuk dengan Revolusi Industri. Di luar rumah, udara terasa dingin dan lembap, dengan kabut tebal yang membawa aroma asap pabrik. Jalanan gelap diterangi lampu gas di tiang-tiang besi, sementara suara sepatu kuda dan roda kereta terdengar samar.

Mereka bertiga melihat seorang pria bernama Edward, pekerja pabrik, sedang mengagumi lampu bohlam kecil yang baru dipasang di kamarnya. Kamar itu sederhana, dengan dinding kayu tua dan tempat tidur besi. “Luar biasa, bisa terang begini malam-malam,” gumam Edward sambil tersenyum.

Kehadiran lampu bohlam memang menjadi simbol kemajuan teknologi pada masanya. Namun, hal itu juga membuat pekerjaan manusia menjadi lebih panjang dibandingkan masa sebelumnya.

Setelah lampu dimatikan, Edward malah gelisah. Ia bolak-balik di tempat tidur, matanya sulit terpejam meskipun tubuhnya lelah.

“Kasian banget,” kata Malik. “Teknologi mulai bikin ribet tidur.”

Imron menggeleng. “Tapi at least dia nggak kenal TikTok.”

Nuriel terkekeh, “Tunggu aja, kalau ada TikTok, dia nggak bakal cuma bolak-balik. Mungkin malah joget-joget minta disawer kayak Sad Bor.”

Setelah itu, mereka tersedot lagi ke abad ke-21 dan mendarat di sebuah apartemen kecil di Jakarta. Pada abad ke-21, Jakarta adalah kota yang tak pernah tidur. Suara klakson kendaraan masih terdengar di jalanan, bahkan larut malam. Lampu-lampu dari gedung tinggi dan billboard elektronik memancarkan cahaya terang ke segala penjuru. Suara kipas angin dan dering notifikasi ponsel menjadi latar rutin di apartemen kecil itu.

Di sana, seorang pria bernama Moyo Tantular tengah duduk di tempat tidur dengan ponsel di tangan. Cahaya layar menerangi wajahnya yang mulai berminyak. Moyo membuka YouTube, sambil menyantap mie instan, ia tengah asyik menonton petualangan pemegang puncak rantai makanan: Dede Inoen. “Sebelum kita makan, kita endus dulu dari kepala sampai ekor… hmmm mantap nyooo.”

Moyo mematikan lampu kamarnya, tapi bukannya tidur, ia membuka Instagram, lalu TikTok, kemudian lanjut nge-scroll WhatsApp. Ketika akhirnya ia menutup ponsel, jarum jam menunjukkan pukul 03.21 dini hari.

“Parah sih,” kata Nuriel sambil geleng-geleng. “Ini kita banget.”

Tidak jauh berbeda dengan Moyo, setelah salat isya, kebiasaan mereka bertiga pun beragam: Nuriel langsung membuka Mobile Legends, Imron berdebat sengit di Twitter/X, sementara Malik marathon menonton One Piece untuk mengejar episode perang puncak di Onigashima.

Setelah perjalanan lintas waktu yang melelahkan, mereka bertiga kembali ke kamar kos mereka di Yogyakarta. Tubuh mereka penuh debu dan kepala masih terasa pusing, seakan dunia mereka berputar-putar tanpa henti. Ketiganya saling pandang, wajah mereka dipenuhi ekspresi kebingungan yang tak bisa disembunyikan.

“Bro…,” kata Imron pelan, suaranya serak karena kelelahan. “Apa yang baru saja kita alami? Gimana bisa ada lorong waktu kayak gitu? Itu beneran, kan?”

Malik menggeleng-gelengkan kepala, matanya kosong. “Aku juga nggak ngerti. Tadi kita tiba-tiba ada di Baghdad abad ke-8, terus ke London abad ke-19, terus ke Jakarta sekarang… apa ini? Mimpi?”

Tapi dari perjalanan waktu ini mereka mengambil pelajaran.

“Aku nggak nyangka,” kata Imron. “Dari zaman Abu Nawas sampai Moyo, satu hal yang jelas: teknologi bikin tidur manusia makin susah.”

Malik mengangguk kemudian merespon bijak, tidak seperti biasanya, “Kayaknya kita harus mulai berubah. Jauhkan gadget, matikan lampu, dan langsung tidur sebelum tengah malam. Udah dicontohin Nabi kok.”

Malam itu, mereka akhirnya mencoba tidur lebih cepat. Tapi sebelum mematikan lampu, Imron menatap kedua temannya dan berkata, “Besok kita beli lilin aja deh, biar kayak Abu Nawas.”

Respon Malik dan Nuriel hanya ketawa respect.

Pagi harinya, ibu kos menyiram mereka dengan air dingin karena kesiangan.

Imron terbangun dengan kaget, air yang dingin menusuk kulitnya seperti membangunkan dari mimpi panjang. Sambil mengusap wajah, ia mulai merenungkan kejadian semalam. Awalnya, ia berpikir bahwa perjalanan lintas waktu itu hanyalah hasil dari begadang dan terlalu banyak konsumsi konten digital.

Namun ada yang janggal bin aneh, yaitu, ketika Imron merogoh saku celananya, ia mendapati koin dirham pemberian Abu Nawas masih ada di sana. Imron menatap koin itu, merasakan detailnya, kemudian bingung.

“Ini barusan mimpi, atau bukan?”

#KontrakanImron

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Keutamaan Mendengarkan Al-Qur’an di Bulan Ramadan: Sumber Ketenangan dan Keberkahan

Next Post

Bagaimana Cara Memahami Turats dengan Baik?

Baca Juga

Apakah Akal Manusia Cukup untuk Mengetahui Baik dan Buruk?
Berita

Empat Golongan Manusia dalam Pandangan Rasulullah

05/07/2025
Bergabunglah dalam Konferensi Mufasir Muhammadiyah III
Berita

Bergabunglah dalam Konferensi Mufasir Muhammadiyah III

05/07/2025
Wamen Stella Christie Dorong UM Kendari Kembangkan Riset Unggulan Berbasis Potensi Lokal
Berita

Wamen Stella Christie Dorong UM Kendari Kembangkan Riset Unggulan Berbasis Potensi Lokal

05/07/2025
Setelah Bertaubat, Seorang Pendosa Selayaknya Melaksanakan Dua Hijrah
Berita

Makna Hijrah Bagi Warga Muhammadiyah sesuai Hadis dan Al Qur’an

05/07/2025
Next Post
Bagaimana Cara Memahami Turats dengan Baik?

Bagaimana Cara Memahami Turats dengan Baik?

Sambutan Perdana Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Diselimuti Suasana Lucu dan Haru

Puasa sebagai Pendidikan Karakter, Kunci Menuju Generasi Emas Indonesia

Pencemaran Limbah Minyak di Laut Kepri, Anwar Abbas Minta Pemerintah Tegas

Kampus Muhammadiyah Didorong Memiliki Kemandirian Finansial

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kedutaan Malaysia: KHGT adalah Tonggak Baru Penyatuan Umat Islam Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.