MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti mengatakan bahwa Al Quran telah mengubah tradisi lisan menjadi tradisi tulisan.
“Turunnya Al Quran yang ditandai oleh proses ketika Rasulullah menyampaikan al quran itu kepada sahabat. Rasulullah setiap menerima wahyu Al Quran menyampaikan kepada sahabat yang menyertai beliau dan menugaskan kepada para sahabat menuliskan ayat Al Quran itu di berbagai media yang ada dan dengan simbol-simbol tulisan yang bisa mereka buat untuk membantu mereka menghafal sebaik-baiknya,” katanya.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini mengungkap hal itu dalam Peringatan Nuzulul Quran oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI bertema Al-Quran dan Pembentukan Karakter Unggul Bangsa pada Senin (17/3) di Baitut Tholibin, Senayan, Jakarta.
Setelah direkam dalam berbagai media, para sahabat mengajarkan Al Quran yang diterima dari Rasulullah SAW kepada sahabat lainnya yang tidak mendengar langsung dari Rasulullah SAW.
“Proses ini kalo kita menggunakan pendekatan belajar itu disebut dengan peer teaching atau reciprocal teaching di mana para sahabat mengajar bersama para sahabat atau saling timbal balik mengoreksi bacaan-bacaan yang didengar dari Rasulullah dan kemudian mereka menghafalnya. Dan itu menjadi bagian awal dari proses yang kita sebut dengan proses tradisi-tradisi baru yang kemudian learning cyrcle atau halaqatul ilmiah yang disitu para sahabat mengajarkan al quran pada sahabat lainnya,” imbuhnya.
Rasulullah juga memberikan jawaban dan penjelasan kepada sahabat perihal kandungan makna dalam ayat Al Quran yang beliau sampaikan sebelumnya kepada para sahabat.
Menurut Mu’ti, tradisi semacam ini menjadi bagian penting yang mengubah tradisi literasi masyarakat pada waktu itu. “Masyarakat Arab itu memiliki tradisi yang kuat dengan tradisi lisan. Mereka masyarakat yang pandai membuat puisi, membuat syair-syair, terutama yang berkaitan dengan glorifikasi atau kebanggaan-kebanggan terhadap suku-suku mereka, kabilah mereka,” tuturnya.
Karena itu, Quran dengan wahyu yang disampaikan Rasulullah kepada sahabat itu merubah tradisi lisan menjadi tradisi tulisan sekaligus memengaruhi tradisi dari berbicara ke dalam tradisi membaca.
“Inilah yang menjadi bagian penting dari bagaimana kita membangun tradisi ilmu dengan membaca dan menulis,” ucapnya. (Adit)