Rabu, 9 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Puasa Menghadirkan Pencerahan

by timredaksi
5 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 5 mins read
A A
Puasa Menghadirkan Pencerahan

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MENYAMBUT PUASA RAMADAN 1446 H 

PUASA MENGHADIRKAN PENCERAHAN

Muhammadiyah melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM//I.0/E/2025 menetapkan awal bulan Ramadan 1446 Hijriah  jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Karenanya kepada segenap insan mukmin di Indonesia menyampaikan selamat menyambut dan melaksanakan puasa Ramadan, semoga diberi kesehatan dan kekuatan sehingga dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah di bulan yang penuh rahmat dan berkah dengan sebaik-baiknya.

MateriTerkait

Bolehkah Zakat Mal Dialihkan untuk Kepentingan Sekolah dan Masjid?

UMS dan PCIM Turki Kolaborasi Angkat Isu Digitalisasi Ekonomi Syariah di Forum Internasional

Haedar Nashir Akan Terima Penghargaan Bintang Legiun Veteran RI

Puasa dan seluruh ibadah lainnya di bulan Ramadan senantiasa datang setiap tahun. Karenanya kehadiran puasa jangan sekadar menjadi ibadah rutin, tetapi jadikan sebagai washilah (jalan, media) untuk menjadikan setiap muslim dan mukmin yang menunaikannya benar-benar menjelma sebagai insan bertakwa. Sebab, puasa Ramadan bagi setiap mukmin atau orang yang beriman merupakan kewajiban yang tujuannyan ialah meraih ketakwaan (QS Al-Baqarah: 183).

Insan muslim dan mukmin yang bertakwa adalah orang-orang yang senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya sehingga menjadi manusia yang paripurna. Insan bertakwa yang sebenar-benarnya takwa akan tercerahkan jiwa, pikiran, sikap, dan tindakannya untuk selalu berbuat yang benar, baik, dan pantas serta menjauhkan diri dari yang salah, buruk, dan tidak pantas dalam kehidupan.

Melalui ibadah puasa  setiap muslim dibebaskan dirinya dari segala perilaku, budaya, dan struktur kehidupan yang “jahiliyah” atau tidak berkeadaban, tertinggal, dan buruk menuju pada kehidupan yang berkeadaban, baik, dan berkemajuan. Bersama dengan itu setiap muslim  membuktikan diri berakhlak mulia yang menebar ihsan atau kebaikan utama  yang kemaslahatannya dirasakan oleh seluruh umat manusia dan lingkungannya.

Melalui puasa terbentuk nilai keutamaan yang tertanam dalam segenap kebaikan jiwa, pikiran, sikap, dan tindakan yang membawa kemaslahatan yang serba utama dan penuh makna.  Setiap muslim berbuat yang benar, baik, cinta kasih, damai, kata sejalan tindakan, serta menebar segala kesalehan bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan universal. Setiap muslim juga gemar berta’awun yaitu senantiasa bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan, sebaliknya tidak bekerja sama dalam dosa dan keburukan (QS Al-Maidah: 2).

Karena itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan pesan Ramadan sebagai berikut:

  1. Bagi segenap kaum muslimin, mari jadikan puasa dan ibadah Ramadan lainnya sebagai “jalan baru kerohanian” untuk melahirkan pencerahan hidup,  baik pencerahan dalam beragama maupun menjalani kehidupan secara keseluruhan. Umat muslim agar makin meningkatkan kualitas iman-takwa kepada Allah,  yang memancarkan kesalehan dalam kehidupan sehari-hari tanpa merasa paling bertakwa (QS An-Najm: 32). Seraya mampu menampilkan keteladanan diri dalam perilaku dan pengamalan keagamaan yang mendamaikan, menyatukan, mencerdaskan,  memajukan, serta  menebar kebajikan utama yang rahmatan lil-‘alamin bagi kehidupan sesama dan lingkungan semesta.
  2. Puasa Ramadan niscaya menghadirkan pencerahan rohaniah multiaspek, sehingga setiap muslim secara individual maupun kolektif menebar kemaslahatan bagi diri dan lingkungannya. Jadikan puasa sebagai wahana atau jalan pencerahan. Berpuasa yang mencerahkan mengembangkan pandangan, sikap, dan praktik keagamaan yang berwatak tengahan (wasathiyah), membangun perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati harkat martabat kemanusiaan laki-laki maupun perempuan, menjunjung tinggi keadaban mulia, dan memajukan kehidupan umat manusia. Berpuasa yang mencerahkan di wujdukan dalam sikap hidup amanah, adil, ihsan, dan kasih sayang terhadap seluruh umat manusia tanpa diskriminasi sebagai aktualisasi nilai dan misi rahmatan lil-‘alamin.
  3. Hadirkan puasa dan ibadah Ramadan lainnya untuk membentuk diri bagi setiap muslim sebagai insan tercerahkan akhlak dan tindakannya. Muslim yang tercerahkan buah dari ibadah puasa tidak akan mudah marah, buruk ujaran, dengki, dendam, congkak, menebar permusuhan, dan segala perangai yang buruk. Jauhi pola hidup boros, berlebihan, dan pamer kemewahan di tengah banyak anak bangsa yang hidupnya susah dan berkekurangan. Dalam kehidupan sehari-hari baik melalui hubungan langsung maupun media sosial senantiasa menebar kebaikan dan keluhuran nilai yang menunjukkan pribadi insan bertakwa yang utama. Seraya  tidak menebar hoaks, kata-kata buruk, kebencian, permusuhan, dan yang menimbulkan kerusakan dalam hubungan antar sesama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  4. Berpuasa yang mencerahkan dapat menghadirkan spiritualitas keberagamaan yang berjiwa “Al-Ma’un” dengan kepedulian sosial dan panggilan memberikan jawaban atas problem-problem kemanusiaan berupa kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, dan persoalan-persoalan lainnya yang bercorak struktural dan kultural. Sekaligus menjauhkan diri dan ekosistem kehidupan dari kekeringan rohani, krisis moral, kekerasan, terorisme, konflik, korupsi, kerusakan ekologis, dan bentuk-bentuk kejahatan kemanusiaan.  Kembangkan relasi sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi, memuliakan martabat manusia laki-laki dan perempuan, menjunjung tinggi toleransi dan kemajemukan, serta membangun pranata sosial yang utama. Kembangkan kepedulian sosial yang tinggi untuk senantiasa rela berbagi dengan sesama terutama kepada saudara-saudara sebangsa yang hidupnya berkekurangan dan terkena musibah.
  5. Melalui ibadah puasa yang mencerahkan dapat terbangun karakter manusia Indonesia yang religius dan berkeadaban luhur seperti keterpercayaan, ketulusan, kejujuran, keberanian, ketegasan, ketegaran, kuat dalam memegang prinsip, dan sifat-sifat khusus lainnya yang melekat dalam dirinya. Sementara nilai-nilai kebangsaan lainnya yang harus terus dikembangkan adalah nilai-nilai spiritualitas, solidaritas, kedisiplinan, kemandirian, kemajuan, dan keunggulan. Jika religiusitas dan karakter keadaban mulia seperti itu yang tertanam dalam diri setiap insan muslim di negeri ini maka tidak akan terjadi wabah korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, eksploitasi sumber daya alam, pencurian kekayaan negara, permusuhan antar sesama, berbagai bentuk kekerasan, demoralisasi, dan segala jenis pengrusakan tatanan lainnya yang membawa prahara atau petaka bagi masa depan bangsa dan negara.
  6. Kekhusyukan beribadah puasa maupun ibadah lainnya di bulan Ramadan selama satu bulan mesti melahirkan hikmah beragama dan berperikehidupan yang serba utama. Perbedaan dalam praktik ibadah hendaknya makin memperkaya toleransi yang tulus dengan mengedepankan ukhuwah seluruh umat, yang terbebas dari ananiyah hizbiyah atau keakuan kelompok yang mengoyak rumah kemajemukan milik bersama. Jadikan agama dan puasa sebagai jalan keselamatan, kebahagiaan, dan lintasan perjalanan hidup yang mencerahkan diri, keluarga, dan peradaban bersama.
  7. Dalam kehidupan keluarga jadikan puasa Ramadan sebagai momentum meneguhkan keluarga sakinah guna meningkatkan ikatan kuat kekeluargaan, edukasi bagi anak-anak lebih-lebih di kala libur sekolah, menjalin hubungan baik dengan tetangga dan warga masyarakat, serta menjadikan rumah sebagai tempat paling damai dan dapat menyelesaikan masalah-masalah secara baik sehingga terbangun pola kehidupan keluarga sebagaimana diidealisasikan Nabi bahwa “rumahku adalah surgaku”.
  8. Hikmah berpuasa dapat melahirkan sikap efisien, hemat, dan menjauhi pemborosan. Bagi para pejabat publik saatnya memiliki jiwa kerohanian luhur yang menjunjung tinggi amanat rakyat. Anggaran dan aset publik adalah milik negara yang mesti dipergunakan sebaik-baiknya untuk hajat hidup rakyat, bukan milik pribadi. Pergunakan kekuasaan untuk kepentingan hajat hidup publik. Tunaikan tugas sebagai pengkhidmatan terbaik untuk mencerdaskan, menyejahterakan, dan memajukan kehidupan bangsa. Tunjukkan kebaikan utama dalam bertutur kata, bersikap, dan bertindak sebagai para pejabat publik teladan.
  9. Kepada para tokoh negeri baik nasional maupun daerah hendaknya menjadikan Ramadan sebagai bulan berintrospeksi dalam menjalankan amanat rakyat dan kebijakan-kebijakan publik yang memberi kemaslahatan sebesar-besarnya bagi kepentingan bangsa dan negara. Tumbuhkan spiritualitas luhur yang mengedepankan nilai-nilai kebenaran, kebaikan, dan kemanfaatan bagi sesama dan lingkungan. Tunjukkan sikap kenegarawanan dan keteladanan secara autentik yang mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan diri dan kroni. Jauhi ujaran dan pernyataan-pernyataan yang menimbulkan permusuhan dan keresahan apalagi yang bersifat merendahkan Tuhan, agama, Nabi, dan kitab suci.
  10. Para pemimpin negeri dan tokoh umat diharapkan mengembangkan mozaik ilmu dan hikmah yang tinggi sehingga memiliki sikap adil, ihsan, bermoral tinggi, cendekia, dan menjadi teladan terbaik. Indonesia memerlukan para warga dan pimpinan negeri yang bertakwa sehingga melahirkan keadaban, intelektualitas, moralitas, dan tindakan-tindakan luhur yang membawa pada kemajuan dan kemaslahatan hidup bersama menuju Indonesia berperadaban tinggi. Semoga Indonesia menjadi negara-bangsa yang dirahmati dan diberkahi Allah Subhanahu wa ta’ala.

Naskah lengkapnya dapat diunduh di sini

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Pembangunan Venue Muktamar 49 Menjadi Prioritas UMSU

Next Post

Persiapan Menyambut Ramadan, Perlukah Mandi Besar dan Ziarah Kubur?

Baca Juga

Bolehkah Zakat Mal Dialihkan untuk Kepentingan Sekolah dan Masjid?
Artikel

Bolehkah Zakat Mal Dialihkan untuk Kepentingan Sekolah dan Masjid?

09/07/2025
UMS dan PCIM Turki Kolaborasi Angkat Isu Digitalisasi Ekonomi Syariah di Forum Internasional
Berita

UMS dan PCIM Turki Kolaborasi Angkat Isu Digitalisasi Ekonomi Syariah di Forum Internasional

09/07/2025
Haedar Nashir: Kebudayaan Harus Dibangkitkan sebagai Transformasi Nilai
Berita

Haedar Nashir Akan Terima Penghargaan Bintang Legiun Veteran RI

09/07/2025
Sekolah Muhammadiyah Menjadi Institusi Pendidikan Swasta Terbanyak Menampung Guru dan Murid di Indonesia
Berita

Kiprah Muhammadiyah Mencerahkan Bangsa Tak Memandang Latar Belakang Agama

09/07/2025
Next Post
Hukum Membuat Penanda Kuburan?

Persiapan Menyambut Ramadan, Perlukah Mandi Besar dan Ziarah Kubur?

Tata Cara dan Doa Sujud Tilawah Berdasarkan Hadis Nabi Saw

Apakah Salat Hajat dan Salat Taubat Dilaksanakan Setiap Malam Nisfu Sya’ban?

Doa Khusus Saat Malam Lailatul Qadar

Setiap Malam Adalah Waktu Beribadah, Termasuk pada Malam Nisfu Sya’ban

BERITA POPULER

  • Fungsionalisasi Islam untuk Membangun Tatanan Peradaban Lebih Baik

    Mazhab Hukum yang Dianut Muhammadiyah Adalah Mazhab Profetik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kalender Hijriah Global Tunggal: Langkah Bersejarah Muhammadiyah untuk Persatuan Umat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijrah Bagi Warga Muhammadiyah sesuai Hadis dan Al Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Resmi Hadir di Papua Selatan, Siap Berkolaborasi Bangun Daerah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.