MUHAMMADIYAH. OR. ID, MESIR – Markaz Dakwah Muhammadiyah Mesir terbalut warna hijau ‘berseri’ oleh busana batik nasional Muhammadiyah yang dikenakan segenap pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Mesir saat momentum pengukuhan kepengurusan periode 2024-2026 pada Ahad (23/2).
Prosesi pengukuhan PCIM dan PCIA Mesir adalah seremonial penetapan formasi anggota yang sejatinya telah aktif sejak satu semester ke belakang. Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Aisyah mengukuhkan 44 anggota PCIA Mesir secara langsung. Sedangkan, Ketua Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan mengukuhkan 55 anggota PCIM Mesir secara virtual melalui telekonferensi.
Di tengah suasana khidmat, Bachtiar menyampaikan amanat untuk para anggota yang baru saja dikukuhkan perihal peran Pimpinan Cabang Istimewa di luar negeri.
“PCIM Mesir merupakan kepanjangan tangan dari Muhammadiyah di dalam menjalankan misi kemanusiaan dan misi dakwah, menjalankan program internasionalisasi. Muhammadiyah tidak hanya fenomena lokal tapi global, tidak hanya di Yogyakarta, tidak hanya di Indonesia, tapi tumbuh di 33 negara yang berbeda di dunia. Maka tidak aneh kalau gerakan Muhammadiyah itu untuk mencerahkan semesta,” kata Bachtiar.
Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Aisyah juga menyampaikan pencerahan untuk para anggota baru, khususnya seputar motivasi pergerakan perempuan yang setara yang dilandaskan pada tafsir transformatif KH. Ahmad Dahlan mengacu pada Surat An-Nahl ayat 97.
Beberapa tokoh turut menghadiri pengukuhan di Markaz Dakwah, antara lain Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Abdul Mutaali, Perwakilan Darma Wanita KBRI Kairo, Syahran Bakti.(adit)