MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Pada acara Pengajian Tarhib Ramadan, Selasa, (25/2) yang diselenggarakan di Masjid Kampus Walidah Dahlan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Ketua Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah Siti Noordjanah menjelaskan makna dan inspirasi penting dibalik nama Masjid Walidah Dahlan yang terletak di sebuah institusi pendidikan tinggi yang dikelola oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah tersebut.
“Mengapa masjid ini diberi nama Walidah Dahlan? karena kami ‘Aisyiyah ingin mengambil inspirasi dan teladan dari sosok Walidah Dahlan dan Kyai Dahlan yang berpadu bersama-sama, berdakwah dan memajukan kehidupan untuk masyarakat. Perempuan harus maju, perempuan harus menjadi garda terdepan bagi kehidupan pada saat ini termasuk bagaimana kita menjaga kehidupan ini menjadi kehidupan keluarga-keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah,” tutur Noordjannah.
Bangunan Masjid yang terletak di lingkungan para pembelajar tersebut memiliki filosofi dan harapan yang besar bahwa masjid tersebut diharapkan dapat terus menjadi simbol kebesaran agama Islam, umat, dan bangsa.
“Masjid ini sangat penting untuk dijadikan inspirasi dimana Kyai dan Nyai Dahlan dapat menginspirasi untuk membentuk sebuah kemegahan umat dan bangsa, sebuah kemegahan indonesia, kemegahan agama islam dimana islam akan selalu menjadi nilai-nilai yang akan terus mengawal kehidupan bangsa dan masyarakat Indonesia,” paparnya.
Lebih lanjut, pada acara pengajian bertemakan “Memperkokoh Kebajikan Publik Dalam Bermasyarakat dan Berbangsa” tersebut juga mengundang para ustadz dan guru di seluruh sekolah-sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Maka dari itu, Noordjannah sampaikan bahwa peran para pendidik begitu krusial dan penting dalam penguatan kebajikan publik.
“Mengapa saya menegaskan bahwa guru adalah pejuang terdepan untuk menguatkan kebajikan publik? karena sosok guru adalah sosok yang menjadi teladan bagi siapapun. Tentu di Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah akan terus menempatkan seorang pendidik, guru, dan para ustadz untuk menjadi sosok terdepan dalam perjuangan dakwah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” tegas Noordjannah yang juga selaku Ketua BPH UNISA Yogyakarta.
Seperti yang telah dijelaskan Noordjannah pada penjelasannya tentang arti dan makna dari penamaan masjid Walidah Dahlan bahwa “Islam hadir dan akan selalu menjadi nilai-nilai yang akan terus mengawal kehidupan bangsa dan masyarakat Indonesia”, Sektor kebajikan publik juga perlu diperkokoh secara bersama dengan memegang teguh nilai-nilai Islam dan untuk usaha-usaha memakmurkan dan mengawal kehidupan bangsa dan masyarakat Indonesia.
“Muhammadiyah, ‘Aisyiyah bersama para pendidik, pelajar dan juga masyarakat harus bersinergi dan bersungguh-sungguh dalam penyebaran dakwah yang kemudian penyebaran tersebut dapat diperluas untuk kepentingan bersama, kepentingan bermasyarakat dan bernegara,” ujar Noordjannah dengan penuh keyakinan.
Dengan semangat bersama membangun negeri, diharapkan masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah semata, tetapi juga pusat pembelajaran dan pembinaan umat. Masjid Walidah Dahlan diharapkan dapat terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus dalam mengembangkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, serta menguatkan kebajikan publik demi kemajuan bangsa dan negara. (Bhisma)