MUHAMMADIYAH. OR. ID, MESIR – Di era digital yang semakin berkembang, pengelolaan media menjadi aspek penting dalam menyebarkan dakwah dan informasi secara efektif.
Menyadari hal tersebut, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PCIM Mesir bekerja sama dengan MPI PP Muhammadiyah menggelar Kopdar Kader Digital pada Selasa (25/2). Acara ini bertujuan menyamakan visi dan meningkatkan keterampilan kader dalam mengelola media persyarikatan.
Acara ini menghadirkan Muchlas Ketua MPI PP Muhammadiyah, dan pemateri Erik Tauvani Soemae Duta Digital Muhammadiyah, dan Muhammad Atthariq Hafidz Medkom PP Muhammadiyah.
Fokus materi yang dibahas dalam agenda ini yakni strategi pengelolaan media, sinergi kader dalam dunia digital, serta pentingnya membangun narasi yang moderat dan mencerdaskan.
Muchlas menegaskan bahwa kader digital Muhammadiyah memiliki tugas utama untuk memperkenalkan Muhammadiyah dengan narasi yang moderat.
“Kader digital Muhammadiyah harus menjadi motor penggerak narasi yang menampilkan Muhammadiyah sebagai organisasi yang inklusif, moderat, dan tetap berpegang pada prinsip amar makruf nahi mungkar,” jelasnya.
Selau pemateri, Atthariq Hafidz membahas optimalisasi pengelolaan media sosial dan personal branding bagi kader digital Muhammadiyah. Ia menekankan pentingnya adaptasi dengan perkembangan zaman.
“Kita harus luwes dan mampu beradaptasi, lebih-lebih awak media Muhammadiyah harus bisa membawa pesan persyarikatan yang dikemas lebih menarik agar bisa dinikmati oleh khalayak umum,” paparnya.
Sementara Erik Tauvani Soemae dimana pada sesi ini membahas peran Duta Digital Muhammadiyah. Ia menyoroti pentingnya pesan dalam setiap konten yang dibuat. “Viral itu mudah, trending itu gampang, yang sulit adalah memberi pesan,” ujarnya.
Menurutnya, konten yang viral haruslah mencerdaskan dan bukan sekadar menarik perhatian.
Ketua PCIM Mesir, Fathi Fathurrahman, menekankan pentingnya strategi dalam pengelolaan media agar dakwah digital Muhammadiyah semakin efektif.
“Kebaikan yang disampaikan tanpa strategi dapat dikalahkan oleh keburukan yang menggunakan strategi,” ujarnya. Ia juga menyoroti jumlah pengikut akun Instagram PCIM Mesir yang telah mencapai 10 ribu, menunjukkan potensi besar dalam menyebarluaskan nilai-nilai Muhammadiyah.
Sementara Daffa Allamsyah, Ketua MPI PCIM Mesir, menambahkan bahwa persaingan di dunia digital semakin ketat. Oleh karena itu, kader Muhammadiyah harus mampu mengoptimalkan media agar tidak tertinggal. “Umat manusia saat ini berlomba-lomba dalam mengembangkan medianya, maka PCIM Mesir tidak boleh tertinggal,” tegasnya.
Dengan terselenggaranya Kopdar Kader Digital ini, diharapkan kader digital Muhammadiyah semakin solid dalam mengelola media serta mampu menyebarluaskan nilai-nilai Muhammadiyah dengan strategi yang lebih efektif dan adaptif di era digital. (ain)