MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha, berkunjung ke Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, pada Selasa (25/02). Didampingi Dewan Pembina Rumah Zakat, Yayan Soemantri, beserta jajaran lainnya, Irvan mengungkapkan kebahagiaannya bisa bersilaturahmi dengan Muhammadiyah dan Haedar Nashir.
“Alhamdulillah, kami diterima dengan sangat baik. Kunjungan ini sekaligus jadi tasyakuran di hari milad Pak Haedar yang kebetulan jatuh hari ini, 25 Februari. Semoga beliau tetap sehat dan terus menginspirasi, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia,” ujar Irvan dengan penuh semangat.
Dalam kesempatan itu, Irvan juga mencerminkan perjalanan Rumah Zakat yang kini berusia 27 tahun sejak berdiri pada 1998. Ia menegaskan bahwa lembaga yang dipimpinnya terus berupaya tumbuh dan berkembang, dengan menjadikan Muhammadiyah sebagai salah satu sumber inspirasi utama.
“Untuk tumbuh, kami butuh inspirasi dan guru. Dalam 27 tahun ini, kami banyak belajar dari Prof. Haedar dan keluarga besar Muhammadiyah. Sebagai lembaga zakat dan filantropi, kami banyak terinspirasi oleh MDMC dalam kerja kemanusiaan dan Lazismu melalui Prof. Hilman Latief di bidang zakat,” tuturnya.
Kunjungan ini juga menjadi momen spesial karena Rumah Zakat menganugerahkan penghargaan Lifetime Achievement kepada Prof. Haedar Nashir pada 2024. Penghargaan ini merupakan kelanjutan dari tradisi Rumah Zakat sejak 2022, yang sebelumnya diberikan kepada Jusuf Kalla (2022) dan Ma’ruf Amin (2023).
“Sejak 2016, kami punya program Tokoh Pemberdayaan untuk akademisi, pelaku usaha, dan tokoh masyarakat. Tapi sejak 2022, kami mengangkat aspirasi baru, Lifetime Achievement, dan tahun ini kami persembahkan kepada Prof. Haedar,” ungkap Irvan.
Irvan berharap bisa membawa pulang nasihat dan bekal berharga dari Muhammadiyah dan Haedar untuk perjalanan Rumah Zakat ke depan.
Sementara itu, Haedar Nashir menyambut hangat kehadiran jajaran dari Rumah Zakat. Dalam sambutannya, ia mengucapkan terima kasih atas silaturahmi dan penghargaan yang diberikan.
“Terima kasih atas kehadiran di sini untuk silaturahmi. Juga atas penghargaan Lifetime Achievement dari Rumah Zakat. Penghargaan ini sangat bermakna, dan saya tak punya kata lain selain terima kasih,” ucap Haedar dengan penuh rasa syukur.
Haedar juga berharap Rumah Zakat terus menjadi pilar penting dalam ekosistem zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Indonesia, bersama lembaga-lembaga Islam lainnya.
“Muhammadiyah dan ormas besar lain punya pengalaman panjang, tapi kita nggak bisa jalan sendiri. Tantangan ke depan jauh lebih besar, makanya kita butuh kerja kolektif untuk mencerdaskan dan memberdayakan umat,” tegasnya.
Silaturahmi ini tak hanya mempererat hubungan antara Rumah Zakat dan Muhammadiyah, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi dalam misi kemanusiaan dan pencerahan umat di tengah dinamika zaman.
