MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR – Muhammad Sayuti Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendorong Unismuh Makassar untuk memperkuat kolaborasi riset internasional dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna menghadapi persaingan global.
Hal ini disampaikan Sayuti dalam kuliah tamu yang dihadiri oleh Rektor Unismuh, Abdul Rakhim Nanda, jajaran Wakil Rektor, dan seluruh civitas akademika Unismuh pada Rabu (5/2).
Sayuti mengapresiasi pencapaian Unismuh, seperti akreditasi unggul institusi, seluruh program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang telah terakreditasi unggul, serta keberhasilan Program Studi Profesi Dokter dalam memperoleh akreditasi internasional. Ia menyebut Unismuh sebagai pionir Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Kawasan Timur Indonesia dan menilai posisi strategis.
“Ini adalah hasil kerja panjang yang patut diapresiasi. Unismuh telah menjadi pionir Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Kawasan Timur Indonesia dan memiliki posisi yang sangat strategis,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan semakin kompleks, sehingga diperlukan strategi signifikan untuk menghadapi persaingan global, salah satunya dengan memperkuat kolaborasi riset internasional dengan universitas terkemuka dunia.
Bertempat di Ruang Rapat Senat, Gedung Iqra Universitas Muhammadiyah Makassar, Sayuti juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, mendorong para dosen untuk melanjutkan studi S3 di luar negeri. Menurutnya, beberapa negara seperti Jerman dan Spanyol menawarkan program studi dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan beberapa universitas di Indonesia. Ia juga menyoroti keberhasilan Unismuh yang tidak terlepas dari pengelolaan organisasi Muhammadiyah yang berbasis tata kelola harmonis, manajemen efektif, serta kepemimpinan yang amanah, tabligh, disiplin, dan kompeten.
“Untuk bisa bersaing di tingkat internasional, Unismuh harus berpikir global dan memiliki komitmen bersama dalam menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan,” tambah Sayuti.
Selain itu, Sayuti juga menyoroti pentingnya tata kelola organisasi yang efektif. Ia memperkenalkan konsep McKinsey 7S Model Muhammadiyah sebagai pendekatan yang dapat diterapkan dalam mengelola organisasi atau institusi. Tujuh elemen utama tersebut mencakup: strategi berbasis dakwah Islam berkemajuan (Strategy), struktur organisasi hierarkis tetapi fleksibel (Structure), sistem manajemen berbasis tata kelola modern (System), kepemimpinan kolektif-kolegial (Style), sumber daya manusia dari berbagai latar belakang (Staff), keahlian dalam pendidikan dan filantropi Islam (Skills), serta nilai-nilai Islam Berkemajuan yang menekankan tajdid, inklusivitas, dan komitmen terhadap kemanusiaan universal (Shared Value). (Ain)