MUHAMMADIYAH.OR.ID, DELI SERDANG – Menumbuhkan kejujuran adalah pondasi penting dalam mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Salah satu pendekatan meningkatkan kejujuran melalui pendekatan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Bambang Setiaji pada Selasa (21/1) dalam Ideopolitor Muhammadiyah Regional Sumatra 1 di Deli Serdang, Sumatra Utara.
“Kejujuran perlu diperkuat khususnya dalam bidang keuangan, di mana pengelolaan yang transparan menjadi kunci. Hal ini juga didukung oleh pendekatan budaya yang terbukti sukses diterapkan di negara-negara Bara,” katanya.
Di negara Barat, kata Bambang, budaya kejujuran terbangun melalui sistem pendidikan yang fokus pada pembentukan karakter anak-anak sejak dini. Kurikulum dirancang untuk menanamkan nilai kejujuran, menjadikan anak-anak terbiasa bersikap jujur dalam berbagai situasi.
Lingkungan sosial juga berperan penting dalam mendidik kejujuran masyarakat. Sayangnya, di Indonesia, kasus-kasus seperti pelanggaran hukum oleh aparat justru merusak kepercayaan publik dan mencoreng citra institusi.
“Kepercayaan atau trust menjadi dampak alami dari kejujuran, tetapi bukan satu-satunya faktor. Trust juga membutuhkan kompetensi atau keterampilan yang memadai agar seseorang bisa dipercaya mengemban tanggung jawab besar,” ungkap Bambang.
Selain itu Bambang Setiaji juga menyoroti peningkatan jabatan di AUM harus berbasis meritokrasi, mengutamakan integritas dan kemampuan. Sistem ini memastikan bahwa orang yang menduduki posisi strategis memiliki kejujuran sekaligus kompetensi yang dibutuhkan.
Penempatan orang-orang yang tidak kompeten hanya berdasarkan kedekatan kelompok dapat merusak kepercayaan. Hal ini sering terjadi ketika organisasi memilih pemimpin hanya karena hubungan pribadi, bukan kualifikasi.
“Organisasi besar seperti Muhammadiyah harus memastikan seleksi kepemimpinan yang adil dan berbasis meritokrasi. Jika tidak, kepercayaan terhadap organisasi bisa terkikis,” imbuhnya.
Menurut Guru Besar Bidang Ekonomi ini, dengan menjadikan kejujuran dan kompetensi sebagai prinsip utama, organisasi dapat membangun sistem yang lebih terpercaya. Ini tidak hanya memperkuat struktur internal, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.