MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memaparkan tiga poin penting terkait ikhtiar Kemendikdasmen untuk menciptakan pendidikan yang bermutu untuk semua.
Pertama terkait pemenuhan wajib belajar 13 tahun yang dalam hal ini bisa dimulai dari pendidikan taman kanak-kanak.
“Kami berharap ‘Aisyiyah dapat menjadi mitra strategis kami, yang pertama adalah dalam rangka pemenuhan wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari pendidikan taman kanak-kanak. Wajib belajar 13 tahun ini meniscayakan peran penting dan terutama dukungan dari masyarakat khususnya ‘Aisyiyah yang selama ini memiliki gerakan luar biasa dalam pendidikan anak usia dini,”papar Mu’ti dalam Tanwir I ‘Aisyiyah yang digelar pada Rabu (15/1) di Jakarta.
Kedua tentang pendidikan inklusif untuk penyandang disabilitas, dimana Mu’ti menyebut pelayanan pendidikan inklusif untuk anak-anak penyandang disabilitas selama ini belum mendapatkan perhatian penuh dan pelayanan sebagaimana mestinya. Maka, dalam hal ini Mu’ti mengajak semua lapisan masyarakat untuk terus berikhtiar bersama untuk mendukung program sekolah inklusif ini agar berjalan sebagaimana mestinya.
“‘Aisyiyah pada saat ini telah banyak berperan dalam pendidikan inklusif terutama pendidikan inklusif berbasis masyarakat karena banyak anak-anak penyandang disabilitas yang selama ini belum mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya. Jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) masih sangat terbatas, oleh karena itu mari berikhtiar bersama dan membangun komitmen serta mendukung para penyandang disabilitas agar mendapatkan pelayanan yang sebagaimana mestinya melalui pendidikan inklusif ini,”ajak Mu’ti.
Ketiga, Mu’ti menekankan tentang program yang diusung oleh Mendikdasmen yaitu tujuh kebiasaan anak Indonesia Hebat. Menurutnya, program tersebut bertujuan untuk memperkuat sumber daya manusia Indonesia melalui penguatan karakter dan pembiasaan anak-anak Indonesia hebat.
“Kami saat ini sedang berupaya untuk mensosialisasikan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang tentunya ini merupakan bagian dari ikhtiar Kemendikdasmen untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Program ini tentu merupakan program yang sejalan dengan kebijakan Presiden dan Wakil Presiden RI tentang bagaimana kita memperkuat SDM Indonesia melalui penguatan karakter dan pembiasaan anak-anak Indonesia Hebat,”tekannya.
Mu’ti memberikan harapan besarnya agar Tema Tanwir ‘Aisyiyah, ‘Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan’ dapat menjadi program besar ‘Aisyiyah dan dalam pelaksanaannya dan juga dapat terus bersinergi dengan Kemendikdasmen. (bhisma)