Dalam gelapnya malam, Nabi Muhammad Saw tengah merenungi ujian berat yang menimpa dirinya. Makkah yang dikuasai Kafir Quraisy menjadi tempat yang penuh dengan penolakan, cacian, dan ancaman terhadap dakwah Islam.
Nabi Saw baru saja kehilangan dua pilar terkuat dalam hidupnya: sang paman, Abu Thalib, yang selalu melindunginya dari ancaman kaum Quraisy; dan istri tercinta, Khadijah Ra, yang menjadi sandaran hatinya di tengah kesulitan. Belum lagi, pengalaman menyakitkan di Thaif, di mana harapannya untuk mendapatkan penerimaan justru berakhir dengan penghinaan.
Di tengah ujian berat ini, Allah SWT memperjalankan Nabi-Nya dalam peristiwa agung Isra dan Miraj. Dari Masjidil Haram di Makkah, Rasulullah dibawa ke Masjid Al-Aqsa di Palestina, sebelum akhirnya naik ke Sidratul Muntaha. Perjalanan ini menjadi mukjizat besar sekaligus menjadi penghubung yang kuat antara umat Islam dengan Masjid Al-Aqsa.
Masjid Al-Aqsa adalah simbol yang begitu berarti bagi umat Islam. Tidak hanya karena sejarahnya yang panjang, tetapi juga karena keberkahannya yang telah Allah SWT tegaskan dalam Al-Qur’an. Berikut adalah lima alasan mengapa Masjid Al-Aqsa begitu penting:
Pertama, Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam
Sebelum Ka’bah menjadi kiblat, umat Islam menghadap Masjid Al-Aqsa dalam salat mereka. Ini menunjukkan bahwa sejak awal, tanah Palestina memiliki kedudukan istimewa dalam tata ibadah umat Islam. Karenanya, setiap salat yang kita lakukan seharusnya mengingatkan akan pentingnya masjid ini bagi umat Islam.
Kedua, Masjid Al-Aqsa menjadi lokasi Isra Nabi Muhammad Saw
Dalam Surah Al-Isra ayat 1, Allah SWT berfirman: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya.”
Ayat ini menegaskan keutamaan Masjid Al-Aqsa sekaligus menjadi pengingat bagi kita umat Islam tentang ikatan spiritual yang abadi dengan tempat ini.
Ketiga, Masjid Al-Aqsa menjadi tempat para nabi salat berjamaah
Di tempat inilah Rasulullah Saw memimpin salat bersama para nabi terdahulu. Hal ini menunjukkan kesinambungan risalah mereka. Peristiwa ini adalah pesan simbolis bahwa dakwah Islam adalah kelanjutan dari ajaran para nabi sebelumnya. Masjid Al-Aqsa menjadi saksi persatuan umat dan kesatuan pesan ilahi sepanjang zaman.
Keempat, Masjid Al-Aqsa adalah tempat yang diberkahi bagi para nabi
Di tanah ini, Allah SWT menyelamatkan Nabi Ibrahim dan Nabi Luth dari ancaman kaumnya. Dalam Surah Al-Anbiya ayat 71 disebutkan: “Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Luth ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.” Tanah suci ini menjadi saksi perjuangan para nabi dalam menegakkan kebenaran dan simbol pembebasan dari kezaliman.
Kelima, Masjid Al-Aqsa adalah tempat paling diberkahi
Seluruh wilayah yang berada dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, dengan luas 144.000 meter persegi, memiliki keberkahan yang Allah limpahkan. Tidak hanya bangunan tertentu seperti Jami’ Al-Qibli atau Kubah As-Sakhrah, tetapi seluruh area ini adalah tanah suci yang penuh keberkahan.
Masjid Al-Aqsa menjadi simbol perjuangan, persatuan, dan harapan. Peristiwa Isra dan Miraj mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan membela tempat ini, sebagai bagian dari warisan agama dan spiritual umat Islam.
Dalam setiap sujud dan doa, kita dipanggil untuk merawat hubungan ini, karena Masjid Al-Aqsa adalah amanah yang diwariskan dari generasi ke generasi.