MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Akhmad Arif Rifan, menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan pada Jumat (17/01). Beliau mengangkat tema keutamaan hari Jumat sebagai Sayyidul Ayyam (penghulu segala hari) serta tujuan hidup manusia menurut ajaran Islam.
Khutbah ini menekankan kemuliaan hari Jumat, di mana umat Islam diajak untuk menjadikannya momen introspeksi dan peningkatan kualitas ibadah. Ustaz Arif juga mengingatkan jamaah akan tujuan utama hidup manusia sebagaimana firman Allah dalam Surat Az-Zariyat ayat 56, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Selain itu, ia mengutip Surat Al-An’am ayat 162 yang menegaskan bahwa seluruh aktivitas kehidupan seorang Muslim, mulai dari salat, ibadah, hidup, hingga mati, harus ditujukan hanya kepada Allah SWT. Hal ini, menurutnya, menjadi fondasi utama dalam menjalani kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat.
Ustaz Arif menjelaskan bahwa kehidupan manusia adalah rangkaian ujian dari Allah SWT. Ia mengutip Surat Al-Mulk ayat 2, “Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa di antara kalian yang paling baik amalnya.” Ujian itu, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Anbiya ayat 35, terdiri atas dua jenis, yaitu perkara baik dan buruk, yang semuanya dimaksudkan sebagai fitnah atau ujian bagi manusia.
Ustaz Arif juga menyampaikan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Suhaib bin Sinan RA. Rasulullah bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya adalah baik. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu juga baik baginya.”
Dari hadis ini, jamaah diajak untuk memahami bahwa setiap keadaan, baik kebahagiaan maupun kesulitan, adalah ladang pahala bagi seorang mukmin selama ia mampu mensyukuri nikmat dan bersabar atas musibah.
Khutbah ini juga menyentuh tentang makna ujian sebagai bentuk penyucian diri. Ustaz Arif mengutip hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, “Tidaklah seorang Muslim ditimpa kelelahan, sakit, kesedihan, kekhawatiran, atau bahkan duri yang menusuknya, kecuali Allah jadikan itu sebagai penebus dosa-dosanya.”
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ujian hidup yang datang bertubi-tubi harus diterima dengan sabar, karena Allah berkehendak membersihkan hamba-Nya sehingga ia kembali kepada-Nya dalam keadaan bersih dari dosa.
Menutup khutbahnya, Ustaz Arif mengajak jamaah untuk menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal menuju akhirat. Beliau mengingatkan agar setiap Muslim senantiasa memperbaiki diri, keluarga, dan umat, serta selalu berusaha kembali kepada jalan Allah dengan sebaik-baiknya.