MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA– Muhammadiyah melalui Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) dan Lazismu PP Muhammadiyah meluncurkan Mualaf Learning Center (MLC) yang sebelumnya telah launching pada Selasa, 12 November 2024 lalu di Jakarta, sebuah program yang bertujuan untuk mendukung proses pembinaan dan pemberdayaan mualaf di seluruh Indonesia.
MLC tidak hanya fokus memastikan mualaf menjadi muslim yang taat, tetapi juga berperan aktif dalam membentuk mereka menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat dan memberikan kontribusi positif.
“Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkomitmen untuk menjadikan mualaf bukan hanya sebagai individu yang taat beragama, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan manfaat,” kata Muchamad Arifin, Ketua LDK PP Muhammadiyah dalam siaran pers (22/12).
Peluncuran MLC diwarnai dengan rangkaian kegiatan yang mencakup temu ramah, kajian bersama, serta pembinaan mualaf yang dilakukan oleh Dai LDK PP Muhammadiyah. Setelah sukses dilaksanakan di beberapa wilayah seperti Riau, Sumatera Utara, Kalimantan, dan Aceh pada 14-15 Desember 2024, kegiatan serupa juga digelar pada Sabtu, 21 Desember 2024 di lima titik strategis: Jawa Timur, Yogyakarta, Jambi, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Di Jawa Timur, acara temu ramah dan kajian bersama mualaf digelar di Kediri, dengan dihadiri oleh Ketua PWM Jatim, Sukadiono, Ketua LDK PWM Jatim, Ahmad Tholhah, serta Ketua PDM Kediri, Ikhwan Nurhadi. Kegiatan ini juga menandai peluncuran Pusat Pembinaan Mualaf (Pusbinmu) di beberapa daerah lainnya, seperti Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Selain itu, acara serupa juga digelar di Kabupaten Tebo, Jambi, yang menjadi bagian dari upaya penguatan mualaf suku anak dalam melalui kolaborasi LDK PP Muhammadiyah dengan berbagai pihak, termasuk Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jambi, Suhaimi Chan, serta Ketua PDM Tebo, Sri Supareng. Di wilayah Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Mentawai, dan Nias, Sumatera Utara, Dai LDK PP Muhammadiyah turut berpartisipasi dalam kegiatan yang juga bertujuan untuk memperkuat kedudukan mualaf dalam masyarakat.
Mualaf Learning Center: Meningkatkan Keimanan dan Kemandirian
Arifin menjelaskan bahwa MLC, yang berada di bawah naungan LDK PP Muhammadiyah, memainkan peran penting dalam pembinaan mualaf di Indonesia. Program ini didukung penuh oleh Lazismu PP Muhammadiyah bertujuan untuk memberikan pendampingan spiritual dan keagamaan secara menyeluruh kepada mualaf, agar mereka dapat memahami ajaran Islam dengan lebih mendalam. Melalui berbagai kegiatan seperti kajian keislaman, hafalan Al-Qur’an, serta pelatihan fikih, mualaf diberikan bekal untuk hidup sebagai muslim yang beriman dan berakhlak baik.
“MLC bertujuan membantu mualaf memahami akidah, ibadah, dan akhlak secara mendalam, agar mereka bisa menjalani kehidupan sebagai muslim dengan keyakinan yang kokoh,” tambah Arifin.
Namun, pendampingan MLC tidak hanya berhenti pada aspek keagamaan. Program ini juga berfokus pada penguatan identitas Islam mualaf, terutama karena banyak dari mereka yang mengalami tantangan sosial dan psikologis selama proses transisi. Untuk itu, MLC memberikan dukungan dalam bentuk bimbingan konseling, serta pembentukan komunitas yang peduli agar mualaf dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Salah satu aspek penting dari MLC adalah pemberdayaan ekonomi mualaf. Program pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha dirancang untuk membantu mualaf mencapai kemandirian finansial. Dengan pelatihan soft skills dan pengembangan diri, mereka diharapkan dapat berkontribusi lebih aktif dalam masyarakat, baik dari segi sosial maupun ekonomi.
“Pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha ini sangat penting agar mualaf tidak hanya mandiri secara spiritual, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,” kata Arifin.
Selain itu, MLC juga menyediakan materi dakwah yang mudah dipahami oleh mualaf, seperti buku panduan ibadah, modul dasar Islam, dan berbagai media lainnya yang mendukung pembelajaran mereka. Melalui program ini, MLC memastikan bahwa mualaf memiliki akses ke informasi dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk memperdalam agama dan menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Salah satu peran penting MLC adalah menjembatani integrasi mualaf ke dalam komunitas muslim yang lebih luas. MLC berusaha menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, agar mualaf merasa diterima dan memiliki tempat di masyarakat. Dengan membentuk komunitas pendukung di berbagai daerah, MLC membantu mualaf untuk saling berbagi pengalaman, memperkuat persaudaraan, dan memperkuat rasa kebersamaan dalam iman.
“Melalui interaksi yang sehat antar sesama mualaf, mereka dapat saling mendukung dan memperkuat identitas mereka sebagai bagian dari umat Islam yang lebih besar,” ujar Arifin.
Mualaf Learning Center: Menjadi Katalisator Perubahan Positif
Dengan berbagai programnya yang menyeluruh, Mualaf Learning Center bertujuan untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi para mualaf. Program ini tidak hanya berfokus pada pembinaan spiritual, tetapi juga memperhatikan kebutuhan sosial dan ekonomi mereka. Dengan pelatihan, dukungan psikologis, serta penguatan komunitas, MLC berkomitmen untuk menjadikan mualaf sebagai anggota masyarakat yang lebih mandiri, berkontribusi aktif, dan memberikan manfaat bagi umat.
Melalui inisiatif ini, Muhammadiyah terus berkomitmen untuk memperluas jangkauan dakwahnya, memberikan kesempatan bagi mualaf untuk berkembang secara penuh, dan membangun Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya.