MUHAMMADIYAH.OR.ID, KLATEN – Muhammadiyah menurut Bendahara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Marpuji Ali adalah tempat transaksi perdagangan antara manusia dengan Allah SWT.
Allah SWT menurut Marpuji tidak membeli keikhlasan seorang warga Muhammadiyah dalam berjuang, baik dengan harta maupun tenaga dan pikiran tidak dengan uang, melainkan dibeli oleh Allah SWT dengan surga.
Merujuk Surat At Taubah ayat 111, Marpuji Ali menjelaskan bahwa Muhammadiyah dibutuhkan oleh muslim sebagai tempat melaksanakan kiprah dan amal agar ‘dagangan’ itu laku untuk dibeli oleh Allah SWT.
“Muhammadiyah sebagai tempat untuk mengeksistensikan dirinya sebagai hamba Allah untuk mendapatkan karunia dari Allah ini. Oleh karena itu silahkan dimanfaatkan Muhammadiyah ini agar nanti bisa mendapatkan manfaat,” kata Marpuji pada (25/12) di Klaten.
Dalam acara Rapimda Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten ini Marpuji Ali meminta, jika ingin menjadikan Muhammadiyah sebagai tempat transaksi dengan Allah SWT, maka wajib supaya Bermuhammadiyah dilakukan dengan serius.
Menurutnya, selain keikhlasan dalam Bermuhammadiyah juga dibutuhkan profesionalitas dalam menyelenggarakan berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di banyak bidang. Legalitas terutama yang disoroti oleh Marpuji saat ini.
Sebagai organisasi dengan dikenal memiliki administrasi yang baik, Muhammadiyah diminta oleh Marpuji bisa menjadi contoh atau uswah hasanah bagi yang lain dalam mengelola sebuah amal kebajikan yang memberikan manfaat luas bagi semua.
Bahkan Marpuji Ali meminta supaya Muhammadiyah juga mampu memberi dan menjadi teladan bagi kelompok atau orang yang tidak suka dengan gerakan Muhammadiyah.
“Nabi dulu berhasil dakwah karena akhlakul karimah, maka mesti bahwa kita ini dalam rangka melaksanakan tugas dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dengan berbagai bidang kegiatan harus diselenggarakan secara profesional,” katanya.
Prinsip profesional ini, imbuhnya, tidak hanya berlaku ke dalam tapi juga keluar. Sebab Muhammadiyah biasa menjalin kerja sama dengan banyak pihak, bahkan dengan yang berbeda iman sekalipun profesionalitas harus tetap dijaga.