MUHAMMADIYAH.OR.ID, MEDAN – Fungsi pokok Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Busyro Muqoddas tak hanya untuk wadah pendidikan.
Fungsi utama lain yang diemban oleh PTMA menurut Busyro adalah amanah pencerahan, perubahan sosial, politik, ekonomi, hukum dan hak asasi manusia yang ujungnya untuk memartabatkan manusia seutuhnya.
Hal itu disampaikan Busyro Muqoddas pada Rabu (18/12) dalam Wisuda Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU). Dai menyebut PTMA memiliki fungsi yang mengarah pada kemartabatan manusia sesuai fitrahnya.
“Lembaga pendidikan termasuk UMSU, sebagai lembaga yang mempunyai fungsi pokok bukan saja pendidikan, tapi juga pencerahan, perubahan sosial, politik, ekonomi, hukum, HAM, yang tujuan akhirnya ialah memartabatkan manusia sesuai dengan keasliannya – manusia yang fitrah,” katanya.
Dalam Islam mempelajari sebuah ilmu memiliki arti penting. Sebagaimana yang disampaikan Nabi Muhammad, mencari sukses di dunia, di akhirat, dan sukses dunia serta akhirat memerlukan ilmu.
Busyro Muqoddas yang saat ini berusia 72 tahun masih mengajar di Fakultas Hukum UII. Padahal jika merujuk pada aturan, Busyro harus sudah pensiun, tapi dirinya masih diminta terus untuk mengajar hukum di UII.
Terkait dengan kegiatan yang dilakukannya saat ini, Busyro menerangkan bahwa belajar dan mengajar itu tidak terbatas usia. Bahkan dalam Islam, katanya, belajar itu mulai dari timangan orang tua sampai liang lahat.
Oleh karena itu, dia berpesan kepada mahasiswa Muhammadiyah yang diwisuda untuk terus belajar. Wisuda ini menurutnya bukan batas akhir dari proses belajar, sebab belajar harus sepanjang hayat.
Busyro berpesan kepada wisudawan kampus Muhammadiyah untuk mengambil peran dalam upaya memajukan dan mencerahkan kehidupan umat, bangsa, bahkan kemanusiaan universal.