Minggu, 3 Agustus 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Hari Ibu: Bakti Nasyiah kepada Perempuan dan Anak

by timredaksi
7 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
Ketum NA Ajak Para Kader untuk Sengkuyung Bersama Lampaui Capaian 

Oleh: Ariati Dina Puspitasari

(Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah)

Sejarah menuliskan bahwa momentum Hari Ibu di Indonesia berbeda dengan peringatan atau perayaan mother’s day atau Hari Ibu Internasional. Hari ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember. Sedangkan Mother’s day di berbagai negara sebagian besar diperingati setiap minggu  kedua atau ketiga di bulan Mei.

Mother’s day di berbagai negara rata-rata memiliki makna yang lebih personal. Di Awal sejarahnya yaitu mengenang perjuangan dan pengorbanan seorang Ibu untuk anak-anaknya pada masa perang saudara dan perang dunia pertama. Orang biasanya memberikan kartu ucapan, bunga, atau hadiah khusus untuk ibunya sebagai bentuk apresiasi dan cinta.

MateriTerkait

Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede

Kotagede dalam Jejak Panjang Gerakan Islam: Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan AUM di Kotagede

Tapak Suci Mendunia: 763 Pesilat dari 24 Negara Berlaga di Tapak Suci World Championship 2

Hari Ibu di Indonesia memiliki makna memperingati awal perjuangan kaum perempuan secara kolektif dalam memperjuangkan hak dan peran perempuan melalui Kongres Perempuan Indonesia I, tanggal 22-25 Desember 1928. Kegiatan ini diikuti oleh 30 organisasi perempuan saat itu, salah satunya ‘Aisyiyah yang diwakili oleh Siti Munjiyah dan Siti Hayinah yang juga menjadi pimpinan dalam Kongres. Penetapan hari Ibu di Indonesia yaitu pada Kongres Perempuan Indonesia ketiga 23-27 Juli 1938, diresmikan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959.

Menilik sejarah, Kongres Perempuan Indonesia memiliki tujuan untuk memperjuangkan emansipasi perempuan khususnya dalam politik dan pendidikan. Hal utama yang dibahas adalah tentang Pendidikan, perkawinan, perlindungan perempuan dan anak. Masyarakat di Indonesia khususnya Perempuan, perlu memperluas wawasan untuk memahami sejarah bangsa. Dalam konteks Hari Ibu, dapat turut memperjuangkan hak dan peran perempuan yang hingga saat ini masih harus dikawal.

Pada Kongres Perempuan Indonesia I, Nasyiatul Aisyiyah saat itu masih bernama Siswa Praja Wanita (SPW) yang merupakan perkumpulan remaja putri, turut memeriahkan dengan bernyanyi dan pentas teater. Nasyiatul Aisyiyah sejak sebelum Kongres Perempuan, Pasca Kongres, hingga saat ini konsisten untuk mengawal dan memperjuangkan perempuan dan anak.

Sejarah Gerakan Nasyiatul Aisyiyah mencatat di tahun 1920-an, SPW terlibat dalam program anti analfabetisme atau pengentasan buta huruf yang diinisiasi oleh ‘Aisyiyah. Usaha pemberantasan buta huruf juga merupakan  hasil Kongres Perempuan Indonesia II 20-24 Juli 1935, dimana setiap anggota kongres memiliki tugas mengajar orang-orang buta huruf. Tahun 1938 SPW mendirikan perpustakaan sebagai sumber informasi bagi para remaja putri yang terbatas akses Pendidikan. Program pemberantasan buta aksara terus dilanjutkan Nasyiatul Aisyiyah selepas memperoleh otonomi tahun 1965. Diketahui bersama saat itu pemerintah mengalami keterbatasan mengakomodasi kepentingan Masyarakat yang belumbisa membaca dan menulis. Sehingga Nasyiatul Aisyiyah mengerahkan seluruh pimpinan dan anggotanya untuk mensukseskan program buta huruf tersebut.

Bahkan Nasyiatul Aisyiyah memasukkan dalam program kerja tahun 1974-1977, dengan sebutan program Pemberantasan 3 Buta. Yaitu buta aksara latin, buta aksara arab dan buta agama. Hingga saat ini, Nasyiatul Aisyiyah mengawal pemberantasan 3 Buta. Buta aksara ini diperluas oleh nasyiatul aisyiyah dengan mengembangkan program rumah literasi Nasyiatul Aisyiyah (RALINA). Literasi dimaknai tidak hanya sebagai proses membaca, literasi merupakan internalisasi atau kesatuan aksi, perbuatan, keputusan seseorang atas suatu masalah yang dipengaruhi dari hasil pembacaannya.

Maka RALINA tidak hanya sebagai ruang untuk membaca buku, namun juga ruang  untuk melakukan pemberdayaan kepada Masyarakat khususnya perempuan dan penguatan karakter anak melalui kegiatan literasi yang dikemas dengan nuansa religious sebagai bentuk dakwah amar makruf nahi mungkar.

Hasil Kongres Perempuan Indonesia I lainnya yaitu mendirikan studifonds untuk gadis-gadis yang tidak mampu dan meminta pemerintah untuk memperbanyak sekolah-sekolah putri. Studifonds adalah bantuan keuangan atau beasiswa di tahun 1900-1930an untuk pelajar pribumi dalam mengatasi hambatan biaya Pendidikan sehingga memungkinkan para siswa menyelesaikan Pendidikan mereka. Gerakan ini merangsang pertumbuhan dan pemetaraan akses Pendidikan di berbagai wilayah Hindia Belanda pada masa Kolonial (Tuahuns dan Fauzia, 2024).  Kita ketahui bersama bahwa Pendidikan masa itu belum banyak berpihak untuk kaum perempuan, apalagi perempuan tidak mampu.

Situasi tersebut menggerakkan Nasyiatul Aisyiyah (SPW) untuk membentuk sekolah-sekolah berdasarkan usia. Jamiatul Athfal (7-10 Tahun), Tajmilul Akhlak (10-15 tahun), Tholabus saadah (15-18 tahun). Pada kelompok Jamiatul Athfal pertemuan duakali seminggu dengan aktivitas membaca Al-Quran, menyanyi, kerajinan tangan serta olahraga. Pada kelompok Tajmilul Akhlak, kegiatan diadakan setiap hari Jumat membahas tentang menjadi pribadi yang mandiri, isu-isu aktual, Latihan berpidato, serta keterampilan ringan lainnya seperti memasak, merajut, dan menjahit. Pada kelompok Tholabus Saadah, aktivitas yang dilakukan utamanya berkaitan dengan hukum keluarga, membangun keluarga Sakinah, belajar berceramah serta administrasi organisasI (Syamsiyatun, 2006).

Aktifitas tersebut berkembang seiring berjalannya waktu dengan berbagai modifikasi dalam bentuk-bentuk seperti PAUD Nasyiatul Aisyiyah di berbagai provinsi/kabupaten, PKBM Nasyiatul Aisyiyah, serta pelatihan yang bersifat terstruktur dengan adanya kurikulum maupun yang seminar bersifat insidental untuk merespon isu-isu aktual.

Selain itu pada periode 2022-2026 ini, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah memiliki program 1000 master dan doktor dan telah dilaunching Baroroh Baried Program (BBP) sebagai pusat persiapan kader Nasyiatul Aisyiyah untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi baik menggunakan beasiswa maupun mandiri. Hal ini juga menunjukkan konsistensi Nasyiatul Aisyiyah dalam mengawal dan memperjuangankan Pendidikan perempuan Indonesia.

Dalam bidang politik, hasil Kongres Perempuan Indonesia IV yang dilaksanakan 25-28 Juli 1941 mendesak kepada Fraksi Nasional dalam Dewan Rakyat dan Gubernur Jenderal hindia Belanda agar hak memilih anggota Dewan Kota dari golongan Indonesia juga diberikan untuk kaum Wanita. Kita ketahui bersama bahwa perjuangan memberikan kesempatan untuk perempuan sebagai penyelenggara negara terus menjadi diskursus setiap proses demokrasi di Indonesia. Nasyiatul Aisyiyah mengawal melalui program sekolah politik dan melakukan advokasi untuk kader-kader Nasyiatul Aisyiyah yang mencalonkan diri sebagai penyelenggara negara atau penyelenggara pemilu.

Hasil-hasil Kongres Perempuan Indonesia yang memastikan keberpihakan terhadap perempuan dalam semua lini, juga terus dikawal oleh Nasyiatul Aisyiyah. Seperti senantiasa mengkampanyekan pencegahan perkawinan anak dan perlindungan kepada perempuan dan anak dari kekerasan, dipaparkan dalam berbagai aktifitas dalam bentuk seminar, tulisan, advokasi termasuk dalam pelatihan paralegal.

Hasil Kongres Perempuan Indonesia II mencanangkan tentang kewajiban Wanita Indonesia menjadi Ibu bangsa yang artinya berusaha menumbuhkan generasi baru yang sadar akan kebangsaannnya. Nasyiatul Aisyiyah senantiasa melakukan edukasi dan advokasi untuk membekali para Ibu muda dan calon Ibu yang akan membentuk generasi masa depan melalui pelatihan-pelatihan, seminar-seminar dan aktifitas bermanfaat lainnya seperti sekolah parenting dan pelatihan persiapan keluarga sakinah (samara course, untuk pasangan calon pengantin).

Nasyiatul Aisyiyah juga memberikan pelayanan dalam bidang kesehatan yaitu pelayanan remaja sehat milik nasyiatul aisyiyah (PASHMINA). Dalam bidang ekonomi dengan menguatkan ekonomi perempuan melalui Badan Usaha Amal Nasyiatul Aisyiyah dan Asosiasi Pengusaha Nasyiatul Aisyiyah. Bahkan dalam bidang lingkungan, Nasyiatul Aisyiyah mengusung Konsep Green Nasyiah. Serta terus berkiprah dalam perdamaian melalui Ecobhineka Nasyiatul Aisyiyah dan forum-forum perdamaian lainnya.

Oleh sebab itu, Hari Ibu 22 Desember bagi Nasyiatul Aisyiyah adalah hari untuk kami sebagai organisasi perempuan muda yang Ramah Perempuan dan Anak dan memiliki tagline Keluarga Muda Tangguh berkontemplasi, melakukan refleksi dan evaluasi diri. Hari ini kami memotret diri kami sejauh apa kami telah memberikan kebermanfaatan untuk bangsa ini khususnya untuk perempuan dan anak di negeri tercinta ini, seraya meresapi dan melakukan perjalanan sejarah atas nilai-nilai yang dibangun para pendahulu.

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Dibutuhkan Kolaborasi dan Inovasi dalam Membangun Ketahanan Pangan Indonesia

Next Post

Mualaf Learning Center Muhammadiyah: Wadah Pembinaan dan Pemberdayaan Mualaf untuk Indonesia

Baca Juga

Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede
Berita

Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede

02/08/2025
Kotagede dalam Jejak Panjang Gerakan Islam: Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan AUM di Kotagede
Berita

Kotagede dalam Jejak Panjang Gerakan Islam: Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan AUM di Kotagede

02/08/2025
Tapak Suci Mendunia: 763 Pesilat dari 24 Negara Berlaga di Tapak Suci World Championship 2
Berita

Tapak Suci Mendunia: 763 Pesilat dari 24 Negara Berlaga di Tapak Suci World Championship 2

02/08/2025
Optimisme Muhadjir Effendy Bagi Alumni UMM Dapat Menjadi Generasi Pemimpin di Masa Indonesia Emas
Berita

Muhadjir Tekankan Peran Orang Tua dalam Sukseskan Pendidikan Mahasiswa

02/08/2025
Next Post
Mualaf Learning Center Muhammadiyah: Wadah Pembinaan dan Pemberdayaan Mualaf untuk Indonesia

Mualaf Learning Center Muhammadiyah: Wadah Pembinaan dan Pemberdayaan Mualaf untuk Indonesia

Eco Bhineka Muhammadiyah Mendorong Lahirnya Sociopreneur Berbasis Lingkungan

Eco Bhineka Muhammadiyah Mendorong Lahirnya Sociopreneur Berbasis Lingkungan

Lima Alasan Laki-Laki dan Perempuan Setara dalam Islam, Apa Saja?

Lima Alasan Laki-Laki dan Perempuan Setara dalam Islam, Apa Saja?

BERITA POPULER

  • Perbedaan Antara Tilawah dan Tadarus Al Quran, Mana yang Lebih Baik?

    Jika Islam Agama Universal, Mengapa Al-Qur’an Diturunkan dalam Bahasa Arab?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengumuman Peserta Lulus Tes Wawancara Beasiswa S1 Al Azhar Jalur PP Muhammadiyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Haedar Nashir: Pak Rosyad Sholeh adalah Kamus Muhammadiyah yang Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keteladanan Pak Rosyad: Sederhana, Taat Azas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syafiq Mughni: KHGT Hasil Ijtihad Muhammadiyah untuk Menyatukan Persaudaraan Umat Islam se-Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wacana Peleburan BPKH dengan BP Haji, Kiai Saad: Pegang Prinsip Maslahat dan Kajian Mendalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AUM Muhammadiyah Bukan Warisan Pribadi, Tapi Amanah Umat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warisan Kiai Dahlan: Spirit Kesederhanaan, Intelektualitas, dan Pengorbanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Krusial Mu’allimaat Muhammadiyah: Warisan Abad ke-20 yang Terus Berjaya di Yogyakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.