MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, menekankan pentingnya penguatan peran perempuan dalam membangun peradaban bangsa. Hal ini disampaikannya dalam pidato pada Resepsi Milad Muhammadiyah ke-112 dan Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta ke-106, Ahad (24/11).
Ia menegaskan, perempuan harus berilmu, beriman kuat, dan berkarakter untuk menjadi ibu dan individu yang luar biasa tanpa merendahkan peran laki-laki.
“Perempuan harus kuat, harus berilmu, harus beriman yang kuat, menjadi seorang ibu dan seorang perempuan yang luar biasa tanpa harus merendahkan laki-laki,” ujar Noordjannah. Pernyataan ini merujuk pada tantangan zaman yang menuntut perempuan memahami nilai-nilai Islam sambil tetap menjaga harmoni dalam kehidupan keluarga.
Noordjannah juga menyoroti fenomena kesetaraan gender yang berkembang, yang menurutnya sering kali dilatarbelakangi nilai-nilai berbeda dengan yang diajarkan dalam Islam dan Muhammadiyah. Ia mengingatkan bahwa Muhammadiyah, sejak era KH Ahmad Dahlan, telah menunjukkan penghormatan besar terhadap perempuan dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang memberikan ruang bagi perempuan untuk berkiprah.
“Kiai Dahlan sudah melampaui zamannya. Pikiran beliau visioner, memberikan tempat kepada perempuan untuk berkarya sesuai harapan persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya. Pendidikan dan kesehatan, lanjutnya, menjadi tonggak awal kontribusi Muhammadiyah dalam membangun masyarakat yang berkemajuan.
Noordjannah mengingatkan para siswi Madrasah Muallimat agar memanfaatkan pendidikan yang mereka terima sebagai bekal menjadi pemimpin masa depan. Menurutnya, pendidikan yang diberikan di madrasah ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga penanaman nilai-nilai integritas dan tanggung jawab sosial.
“Kalau nanti capek jadi pemimpin, renungkan dan zikir. Ingat bahwa harapan orang tua dan masyarakat ada di pundak kalian,” katanya. Ia pun menggarisbawahi bahwa nilai-nilai yang diajarkan sejak dini di Madrasah Muallimat akan membentuk karakter tanggap dan tangguh di era modern.
Dengan sistem organisasi yang modern, Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah telah meletakkan fondasi kuat untuk perempuan berkiprah di berbagai bidang. “Tugas kita sekarang adalah melanjutkan cita-cita luar biasa yang dibentuk dalam sistem modern oleh para pendahulu,” katanyanya.