MUHAMMADIYAH.OR.ID, TUNISIA – Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, menyambut hangat kehadiran Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq A. Mughni dalam acara pelantikan Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Tunisia periode 2024-2026. Acara tersebut berlangsung di Aula Kampus Ushuluddin, Tunisia, pada Ahad (17/11).
Ia juga mengungkap bahwa dirinya memiliki hubungan mendalam dengan almarhum Buya Syafi’i, seorang tokoh Muhammadiyah yang Ia anggap sebagai guru dan sumber inspirasi.
“Saya seorang kader dan cendikiawan NU, tetapi saya juga murid dari Buya Syafi’i. Beliau adalah tokoh Muhammadiyah yang luar biasa. Buya pernah berpesan bahwa Indonesia harus didukung oleh dua sayap, yaitu NU dan Muhammadiyah. Kedua sayap ini harus saling memahami dan bekerja sama untuk kemajuan bangsa,” jelas Zuhairi.
Lebih lanjut, Zuhairi menyampaikan pesan kedua yang diperolehnya dari Buya Syafi’i.
“Pesan Buya kepada saya, ‘Kamu sekarang bukan hanya milik NU, tetapi milik Indonesia.’ Pesan ini menjadi prinsip utama bagi saya dalam menjalankan tugas sebagai Duta Besar, yaitu bekerja demi kepentingan bangsa dan negara,” tuturnya.
Selain menggambarkan hubungannya dengan Muhammadiyah, Zuhairi juga menyoroti keselarasan pemikiran Islam di Tunisia dengan Muhammadiyah, terutama dalam konteks pembaruan pemikiran Islam yang berbasis Al-Qur’an dan Sunnah. Ia menyampaikan harapannya agar generasi muda Indonesia dapat menimba ilmu di Tunisia, terutama dalam memperkuat pemahaman tentang Islam Modern di Tunisia.
Menutup sambutannya, Zuhairi mengungkapkan harapannya agar PCIM Tunisia dapat terus berkembang sebagai wadah dakwah Muhammadiyah di kancah Internasional.
“Saya berharap PCIM Tunisia dapat terus berdinamika dan berkoordinasi dengan baik. Betul-betul ini menjadi sebuah kehormatan, bahwasannya dengan dihadiri langsung dengan Ketua PP Muhammadiyah, saya harap ini akan menjadi penyemangat tersendiri bagi PCIM Tunisia untuk berkembang,” pungkasnya. (bhisma)