MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Irwan Akib mengungkapkan bahwa hasil dari sebuah seni dapat membuat hati menjadi lembut, tidak kemudian menjadi keras, karena seni prosesnya lahir dari kreativitas sehingga hasilnya dapat dinikmati.
“Kreativitas dari pegiat seni sangat penting untuk terus diasah. Pada zaman ini kita dituntut untuk selalu kreatif dan kreativitas akan terus berkembang seiring berkembangnya zaman. Dibalik hasil dari sebuah karya film, terdapat kolaborasi dan kreativitas yang patut di perjuangkan dalam menghasilkan sebuah karya yang dapat dinikmati masyarakat,”ungkapnya dalam Pembukaan Workshop Produksi dan Penulisan Skenario Film Pendek yang digelar Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah pada Jumát (1/11).
Diharapkan dengan adanya rangkaian workshop ini dapat memberikan sebuah ruang bagi para siswa-siswi untuk mengembangkan potensi kreatifitas mereka.
“Lewat workshop ini diharapkan dapat menghasilkan generasi baru pembuat film yang mampu berkontribusi secara signifikan di industri kreatif Nasional maupun Internasional,”ungkapnya.
Irwan Akib juga mengatakan bahwa kreativitas menjadi potensi yang perlu diasah di era modern ini.
”Saat ini kreatifitas dinilai penting karena dunia saat ini tidak berjalan secara linier saja. Kreatifitas akan membuahkan seni yang akan terus berkembang seiring zaman,” ujar Iwan.
Irwan juga menegaskan bahwa dalam menciptakan sebuah karya seni membutuhkan kreativitas yang tinggi dan kolaborasi. Proses kolaboratif ini bukan hanya akan menghasilkan sebuah karya, namun bisa memotivasi penonton.
Selain itu, Irwan juga berharap kegiatan ini bisa menjadi ruang bagi siswa-siswi Muhammadiyah dapat menggali potensi dalam seni perfilman hingga membangun karakter yang positif bagi generasi muda di era milenial.
”Kegiatan ini juga menjadi simbol bahwa Muhammadiyah mendukung penuh perkembangan seni dan budaya yang bernilai positif dan bermanfaat bagi bangsa,”tutur Irwan.
Terakhir, Irwan mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi cerminan bahwa karya seni mampu menjadi jembatan untuk berkomunikasi dan berekspresi sekaligus menguatkan peran Muhammadiyah dalam mendukung kreativitas dan pendidikan karakter.
Turut hadir para pemateri workshop yaitu Iqbal Ariefurrahman (Freelance Film Director dan Penulis Naskah), Budi Dwi Arifianto (Dosen Sinematografi, Ilmu Komunikasi UMY), dan Wahyu Agung Prasetyo (Sutradara, Penyunting dan Penulis Skenario Film dan Series Nasional). (Nola)