MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Hilman Latief membuka secara resmi Rakernas Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) PP Muhammadiyah pada Sabtu (2/11) di Jakarta.
Memulai amanatnya, Hilman mengapresiasi langkah dan strategi yang dilakukan oleh MPW PP Muhammadiyah yang mengembangkan skema wakaf Persyarikatan Muhammadiyah, salah satunya wakaf tidak harus berupa lahan.
Selain itu, tema yang diambil dalam Rakernas MPW PP Muhammadiyah kali ini “Menuju Integrasi Data Center Satu Wakaf Indonesia”.
“Sehingga ke depan tata kelola wakaf berdasarkan data yang akurat untuk meningkatkan sistem pengelolaan wakaf yang produktif di Indonesia,” katanya.
Hilman berpesan agar MPW sebagai nadzir (pengelola amanah wakaf) di semua tingkatan dari Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang hingga Ranting harus mampu mendayagunakan wakaf secara terukur melalui ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.
Di sisi lain, Ketua MPW PP Muhammadiyah, Amirsyah Tambunan mengungkapkan tantangan wakaf sampai saat ini masih besar. Namun dia meminta kepada pengurus untuk tidak hanya berfokus pada masalah saja, tapi juga untuk meningkatkan potensi.
Saat ini, MPW PP Muhammadiyah tidak hanya menerima wakaf berupa lahan atau tanah. Melainkan juga menerima wakaf uang, model wakaf ini diharapkan dapat menjadi pemantik pendayagunaan wakaf yang dimiliki Persyarikatan Muhammadiyah.
Pembukaan yang diadakan di Jakarta Convention Center itu juga dihadiri oleh Kepala Departemen EKonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, Imam Hartono berterima kasih ke Muhammadiyah sebab berperan dalam ekosistem keuangan syariah.
“Kami mengapresiasi MPW PP Muhammadiyah menjadi bagian penting yang mendukung program Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF),” tuturnya.
Selain itu, pada pembukaan Rakernas MPW PP Muhammadiyah juga dihadiri oleh beberapa perwakilan perbankan syariah yang memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah.