MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan dari Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta pada Kamis (7/11) bertempat di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta. Pada pembahasannya, kunjungan tersebut membahas beberapa poin penting terkait acara Seminar dan Kerjasama di Bidang Pendidikan, UMKM, dan Kesehatan.
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Izzul Muslimin mengaku senang atas kunjungan yang telah dilakukan. Izzul sangat mengapresiasi kunjungan tersebut terutama terkait minat dari kedutaan Malaysia untuk bekerjasama dan menyelenggarakan sebuah Seminar di Malaysia sehingga hal tersebut juga akan berpotensi menjadi pintu masuk untuk kerjasama yang semakin erat dan meningkatkan marwah Muhammadiyah di Negeri Jiran (Malaysia).
“Tentu dalam hal ini kami telah membahas banyak hal. Salah satu yang kami rencanakan adalah kami akan mengadakan diskusi/seminar di Malaysia dengan topik tentang Buya Hamka dimana beliau merupakan seorang tokoh yang dikagumi di Malaysia. Harapannya ketika seminar tersebut dilaksanakan. Hal tersebut diharapkan akan menjadi pintu masuk untuk kerjasama yang semakin erat antar negara,” jelasnya.
Dalam bidang Pendidikan, Muhammadiyah juga telah membahas terkait rencana sister school dimana nantinya akan terdapat beberapa program seperti pertukaran pelajar dan guru antar sekolah-sekolah di Malaysia dan Indonesia.
“Sehingga harapannya ini akan menjadi ajang untuk saling betukar ilmu dan pengalaman sehingga nantinya akan dapat mendorong kemajuan pendidikan di sekolah masing-masing,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hairul Reaza, Menteri Kedutaan Malaysia di Jakarta memaparkan bahwa tujuan dari kunjungan tersebut selain untuk kerjasama adalah untuk memupuk tali silaturahmi yang lebih erat. Lalu, Hairul juga menyebut bahwa Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi umat Islam yang besar di Indonesia. Dengan peranan Muhammadiyah yang begitu besar, ia berharap bahwa peranan-peranan tersebut dapat diterapkan, dan dikembangkan di Malaysia.
“Tujuan saya disini adalah untuk memupuk silaturahmi. Berbagai kerjasama yang telah kami bincangkan. Khususnya tentang peranan organisasi umat Islam di Indonesia (dalam hal ini Muhammadiyah) dan kemudian peranan” Muhammadiyah tersebut dapat diterapkan dan dikembangkan di Malaysia,” ungkap Hairul.
Dengan kerjasama antar Muhammadiyah dan Malaysia, Haerul berharap agar hal tersebut dapat terus berlanjut dan kerjasama yang dibentuk dapat lebih erat dan lebih besar.
“Harapannya agar kami bisa menjalin silaturahmi yang lebih kuat dan juga dimasa yang akan datang mungkin kami akan membahas lebih detail sehingga kedua negara dapat memanfaatkan kerjasama ini agar lebih besar lagi,” jelasnya. (bhisma)