MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta adalah “laboratorium” untuk melahirkan generasi tanggap dan tangguh, sesuai visi KH Ahmad Dahlan sebagai pendirinya.
Pernyataan di atas disampaikan Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, dalam pidatonya pada peringatan Milad Muhammadiyah ke-112 dan Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta ke-106, Ahad (24/11).
“Madrasah Muallimat adalah laboratorium. Jika kalian merasa lelah, ingatlah bahwa pemimpin masa depan lahir dari tempat ini. Tuntutannya banyak, tetapi ini bagian dari pembentukan karakter,” ujarnya di hadapan para siswi.
Noordjannah mengingatkan pentingnya memahami sejarah pendirian Muhammadiyah dan Madrasah Muallimat. Ia menyebut, KH Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah memiliki visi besar dalam membangun sistem organisasi modern, yang saat itu jarang ditemukan di Indonesia, khususnya dalam konteks pendidikan Islam.
“Sejarah mencatat bahwa Muhammadiyah lahir dengan sistem organisasi yang modern. Itu harus kita jadikan pijakan, karena pendiriannya melibatkan nilai-nilai integritas yang menjadi ciri Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” tegasnya.
Madrasah Muallimat, menurutnya, bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga simbol kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah. Noordjannah menegaskan bahwa alumni madrasah ini harus mampu menjadi penanda di mana pun mereka berada.
“Anak-anakku adalah panah-panah Muhammadiyah. Ketika dilepas, kalian harus menjadi tanda yang terbaca sebagai alumni Muallimat. Jangan sampai tidak mengenal Muhammadiyah, tidak mengenal ‘Aisyiyah, atau tidak beramal saleh meski ilmunya sudah setumpuk,” katanya.
Ia juga mengingatkan para siswi untuk tidak terjebak dalam gaya hidup hedonis yang kerap menjadi tantangan di era digital. Menurutnya, menjadi kader Muallimat berarti memiliki integritas dan identitas yang kuat untuk memberi warna dalam berbagai lingkungan.
“Tangguh itu responsif. Responsif terhadap era teknologi informasi, tetapi tetap berpegang pada identitas. Identitas kalian adalah nilai-nilai yang diajarkan di madrasah ini,” ujar Noordjannah.
Noordjannah berharap Madrasah Muallimat terus menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya melahirkan pemimpin berilmu, tetapi juga insan berkeadaban yang siap menjawab tantangan zaman.