MUHAMMADIYAH.OR.ID, LABUHANHAJI — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim, mengingatkan pentingnya optimisme dan keimanan dalam perjuangan hidup. Dalam acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW serta santunan anak yatim di Ranting Kauman, Labuhanhaji, Aceh Selatan, Ahad (24/11), ia mengajak warga Muhammadiyah untuk selalu menggantungkan harapan kepada Allah.
“Jangan pernah pesimis karena ada yang Maha Kaya, Maha Kuat, dan Maha Mulia, yaitu Allah,” tegasnya. Ia juga mengingatkan agar warga Muhammadiyah tidak mudah mengeluh atau berpikiran kecil. “Muhammadiyah itu besar. Jangan hanya dilihat di satu tempat saja. Lihatlah jaringan keseluruhan yang dimiliki Muhammadiyah,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Kiai Saad juga menekankan pentingnya menjaga aset-aset Muhammadiyah agar tetap menjadi milik bersama dan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi. Ia menyebut bahwa organisasi ini berbeda dengan lembaga-lembaga lain.
“Kalau ranting mendirikan sekolah, tanahnya atas nama Muhammadiyah. Itu sudah tertulis sebagai milik Muhammadiyah, bukan milik ranting,” ujarnya.
Kiai Saad mengingatkan bahwa kekuatan Muhammadiyah terletak pada pertolongan Allah. “Muhammadiyah itu ditolong oleh Allah. Tidak ada orang di Muhammadiyah yang menjadikannya kendaraan untuk memperbesar diri. Kalau ada, itu tidak boleh, dan Allah akan menghilangkannya,” jelasnya.
Beliau mengajak seluruh kader Muhammadiyah untuk menggunakan persyarikatan sebagai jalan memperjuangkan kalimatullah dan melayani umat. Dengan mengutip ayat Al-Qur’an, ia mengatakan, “Innal izzata lillahi jamiaan (Sesungguhnya kemuliaan itu milik Allah). Maka, gantungkan segalanya kepada Allah yang Maha Kuat, Maha Mulia, dan Maha Perkasa.”
Dalam pandangan Kiai Saad, membangun mindset dan kemauan (iradah) yang kuat adalah kunci keberhasilan. Mengutip QS. Yasin ayat 82, ia menjelaskan makna dari Kun fayakun sebagai perintah Allah yang menunjukkan kebesaran-Nya sekaligus menjadi inspirasi bagi umat untuk bertindak.
“Kalau kita punya iradah, ucapkan ‘jadilah’ berkali-kali. Jangan takut bermimpi besar, seperti mendirikan universitas di sini,” ajaknya.
Selain tabligh akbar dan santunan anak yatim, acara tersebut juga menjadi momen penting dengan dimulainya pembangunan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah. Kiai Saad Ibrahim secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut. Pembangunan masjid di kawasan Kauman, Labuhanhaji, ini diharapkan dapat menjadi pusat dakwah Muhammadiyah di Aceh Selatan.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh Haji Abdul Malik Musa, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Aceh, Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh Aslam Nur, dan tamu undangan lainnya. Panitia berharap proses pembangunan masjid dapat berjalan lancar dan menjadi sarana ibadah serta pengembangan pendidikan keislaman di daerah tersebut.
“Mudah-mudahan proses pembangunan ini berjalan dengan lancar. Aamiin,” ujar Kiai Saad.