MUHAMMADIYAH.OR.ID, ACEH SELATAN – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim, hadir dalam acara Tabligh Akbar di Kampung Pisang, Labuhan Haji pada Sabtu (23/11). Acara ini sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, pemberian santunan kepada anak yatim piatu, dan peletakan batu pertama pembangunan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah.
Pembangunan Masjid At-Taqwa di Kampung Pisang menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkuat dakwah Muhammadiyah di Aceh Selatan. Masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang dapat mendukung masyarakat dalam memperkuat iman dan kebersamaan.
Perjalanan Kiai Saad menuju Labuhan Haji membawa pengalaman berharga dengan menikmati keindahan alam Aceh. Jalur yang dilalui menyuguhkan panorama memukau, mulai dari Bukit Geurutee di Aceh Jaya hingga pesisir barat yang menyatu dengan keindahan lautan.
Selama perjalanan, Kiai Saad juga menyempatkan diri menikmati suasana alam khas Aceh. Interaksinya dengan satwa liar seperti siamang dan pengalaman mencicipi durian lokal menambah warna dalam perjalanan dakwahnya kali ini.
Dalam ceramah Subuh di Masjid Taqwa, Kiai Saad menekankan pentingnya pemahaman Muhammadiyah sebagai organisasi yang mengikuti ajaran dan praktik Nabi Muhammad SAW. Beliau menjelaskan bahwa nama “Muhammad” dalam tasrif ilmu shorof memiliki berbagai makna mendalam, termasuk makna kesungguhan dalam perbuatan.
Kiai Saad juga menegaskan bahwa Muhammadiyah selalu berpegang pada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang autentik. Prinsip ini didukung dengan pendekatan ilmiah melalui ilmu hadis dan metodologi ushul fiqh, seperti qiyas, fathu dariah, dan ijma’.
Kampung Pisang, yang dikenal sebagai “Kauman,” merupakan basis komunitas Muhammadiyah di Labuhan Haji. Nama ini terinspirasi dari Kauman Yogyakarta, yang sejak awal menjadi simbol perjuangan dan pergerakan Muhammadiyah di Tanah Air.
Sebagai kawasan dengan mayoritas penduduk Muhammadiyah, Kampung Pisang memiliki peran strategis dalam menyebarkan dakwah Islam di wilayah Aceh Selatan. Semangat kebersamaan di kampung ini menjadi modal besar dalam mendukung setiap langkah Muhammadiyah di bidang keagamaan dan sosial.
Acara ini tidak hanya menjadi momen spiritual tetapi juga momentum memperkuat solidaritas umat. Kehadiran Kiai Saad di tengah masyarakat menegaskan pentingnya kebersamaan dalam membangun peradaban Islam yang berkemajuan.