MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG – Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Hilman Latief mendorong penguatan data aset Muhammadiyah untuk mengakselerasi pilar ekonomi persyarikatan.
Pesan tersebut disampaikan oleh Hilman Latief pada Ahad (10/11) dalam Pengajian Pimpinan yang diadakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukajadi, Kota Bandung.
Hilman memandang, tentang akurasi data di Persyarikatan Muhammadiyah sampai sejauh ini belum maksimal. Oleh karena itu, peningkatan akurasi pendataan aset di lingkungan Muhammadiyah perlu diperbaiki.
“Kita perlu mengetahui data aset Muhammadiyah secara rinci, karena data ini adalah landasan bagi pimpinan dalam membuat kebijakan yang strategis,” katanya.
Pada kesempatan ini Guru Besar Bidang Filantropi Islam ini menekankan pentingnya membangun kemandirian ekonomi persyarikatan melalui pengembangan holding company dalam mengelola Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM).
Melalui model usaha tersebut Muhammadiyah oleh Hilman diharapkan akan melahirkan usaha yang inovatif, mandiri, dan berdaya saing. Harapan tersebut tidak hanya ke level pusat, tapi juga sampai cabang dan ranting Muhammadiyah.
“BUMM harus menjadi roda penggerak ekonomi persyarikatan, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi organisasi,” katanya.
Tak lupa Hilman juga menyampaikan empat identitas yang menjadi ruh gerakan Muhammadiyah, yaitu gerakan dakwah, tajdid, ilmu, dan gerakan amal yang dimanifestasikan dalam bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan seterusnya.
Oleh karena itu, konstruksi gerakan dakwah yang ada di Muhammadiyah tidak sebatas adanya pengajian, tapi juga bisa melalui berbagai bidang yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas, tidak hanya bagi warga Muhammadiyah saja.
