MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Kediaman Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menjadi titik awal etape sembilan kelompok pejalan kaki Penyintas Stroke yang merayakan Milad ke-112 Muhammadiyah pada (18/11).
Kelompok Penyintas Stroke yang tergabung dalam Flora Wal 112K to be Hero ini direncanakan menyelesaikan jarak 112 kilometer dengan jalan kaki. 112 kilometer itu ditempuh dalam sembilan etape, dari etape pertama yaitu kantor PWM DIY menuju kantor PP Muhammadiyah di Jl. Cik Ditiro, Kota Yogyakarta.
Menyambut kedatangan rombongan, Haedar merasa perayaan Milad ke-112 Muhammadiyah ini terasa spesial. Sebab jika pada tahun-tahun sebelumnya, perayaan milad Muhammadiyah tidak pernah dirayakan di rumah.
“Yang spesial tentu bersamaan dengan hari milad Muhammadiyah. Milad jangan sampai hanya seremonial, tapi mengerahkan segala kemampuan untuk membuat Muhammadiyah-’Aisyiyah semakin unggul berkemajuan,” katanya.
Dari kegiatan yang diinisiasi Akhmad Risaf Iskandar yang merupakan aktivis persyarikatan ini, kata Haedar dapat dipetik pesan tentang pentingnya menjaga kesehatan, supaya jangan menunggu sakit baru sadar untuk menjaga kesehatan.
Akhmad Risaf Iskandar yang juga Sekretaris Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) DI. Yogyakarta bukan orang lain bagi Haedar. Sebab kedatangan Haedar di Yogyakarta pada 1979 diajak Pak Is bergabung di Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) DI. Yogyakarta departemen Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP).
Semangat gerakan berjalan yang mencapai 112 kilometer sesuai dengan angka milad adalah gerakan yang patut dicontoh. Karena bangsa Indonesia menurut Kemenkes RI, tercatat rata-rata hanya aktif berjalan sebanyak 3513 langkah saja.
“Ini pelajaran dari kelompok yang mengalami itu (stroke) maka hidup sehat itu menjadi penting,” ungkapnya.
Perilaku hidup sehat juga menjadi salah satu pesan kerisalahan Nabi Muhammad SAW, yaitu mengingatkan nikmat sehat yang diberikan supaya dijaga. Serta nikmat waktu luang tidak dibuang sia-sia dengan bermalas-malasan.
“Termasuk ketika di Muhammadiyah, ketika diberi nikmat sehat maka manfaatkan untuk berkhidmat di Muhammadiyah,” katanya.
Sementara itu, Akhmad Risaf Iskandar menyampaikan gerakan pejalan kaki Penyintas Stroke ini terinspirasi dari semangat Kiai Ahmad Dahlan. Di mana ketika Pendiri Muhammadiyah itu sakit, tapi masih tetap menjalankan amanah untuk berdakwah kepada masyarakat.
Gerakan jalan sehat ini dimulai pada 10 November sampai 18 November 2024 dengan menyelesaikan 112 kilometer. Dari delapan etape sebelumnya telah menyelesaikan 99 kilometer, dan etape sembilan ini akan menyelesaikan jarak 13 kilometer dari Kasihan Tamantirto, Bantul ke Museum Muhammadiyah di UAD.
“Ini sebagai syukur nikmat Allah atas nikmat sehat, iman yang luar biasa ini. Etape satu dari Kantor PWM DIY ke Cik Ditiro, dan etape 9 yg terakhir ini dilakukan dari Rumah Haedar Sampai Museum Muhammadiyah di UAD,” katanya.
Gerakan ini, kata Pak Is juga untuk memberi semangat kepada semua umat manusia sebagai penyintas segala macam penyakit untuk semangat, dan tidak boleh menyerah untuk sembuh.