MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya Milad ke-106 Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Acara ini digelar pada Ahad (24/11) di kampus Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
“Saya sangat bersyukur karena dengan usia yang mencapai 106 tahun, atau lebih dari satu abad, Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah telah menjadi bagian penting dalam mencetak generasi-generasi perempuan Muhammadiyah yang berkemajuan,” ungkap Noordjannah.
Pada kesempatan tersebut, Noordjannah menyoroti pentingnya peran perempuan dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat. Ia menekankan bahwa generasi perempuan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah harus terus membawa nilai-nilai Islam berkemajuan, berilmu, dan beriman, serta tetap menjaga kesetaraan gender yang sesuai dengan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Perempuan harus kuat, berilmu, memiliki iman yang kuat, menjadi seorang ibu dan seorang perempuan yang luar biasa tanpa harus merendahkan laki-laki. Tentu faham dan nilai-nilai gender dan kesetaraan ini harus selaras dengan Al Islam dan Muhammadiyah,” ujarnya.
Lalu, ia juga mengingatkan bahwa sejarah panjang Muallimin dan Mu’allimaat di Muhammadiyah yang telah dibentuk oleh para pendiri Muhammadiyah harus terus dijaga dan dilanjutkan.
“Kyai Dahlan telah memberikan teladan tentang bagaimana beliau sangat menghargai peran perempuan melalui pemikiran-pemikirannya yang visioner. Oleh karena itu, pada zaman ini tentunya kita harus melanjutkan cita-cita yang sudah dibentuk dan dibingkai dalam sistem yang modern dimana sistem tersebut melekatkan seluruh amal usaha dengan organisasi,” paparnya.
Bagi Noordjannah Muallimin dan Mu’allimaat adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh para pendiri Muhammadiyah dengan harapan menjadi sebuah lembaga pendidikan yang bisa hidup dimana saja dan semakin maju.
“Maka bisa dibilang bahwa labolaroriumnya adalah madrasah Muallimin dan Mu’allimaat,” jelas Nordjannah.
Yang terakhir, Nordjannah berharap agar Muallimin dan Mu’allimaat dapat terus mencetak generasi-generasi berperestasi yang dapat mengharumkan dan berdampak bagi bangsa dan negara terutama bagi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sendiri.
“Harapan saya, dengan sejarah panjang Mu’allimat, maka diharapkan generasi-generasi Muhammadiyah ini dapat terus berkiprah dimanapun berada. Ibarat anak panah, orang-orang yang berprestasi pasti akan meninggalkan tanda. Maka, dimanapun generasi Muhammadiyah berada diharapkan dapat melesat jauh dan memberikan tanda atau kontribusi untuk kemajuan Bangsa dan Negara terutama untuk Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” pungkasnya. (bhisma)