MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Lembaga Amil Zakat Infaq Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) menggelar agenda Rapat Kerja nasional (Rakernas) 2025 yang bertemakan “Sinergi Kebajikan untuk Inovasi Sosial dan Capaian SDGs” dan terselenggara di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPP MPV) Yogyakarta pada Sabtu (29/11) dan diikuti oleh seluruh Pimpinan Lazismu se-Indonesia.
Ketua Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais pada sambutannya menyebut bahwa Rakernas tersebut dihadiri oleh 121 orang. Lebih lanjut dalam pemaparannya tersebut Rais juga melaporkan terkait evaluasi dan target yang harus dicapai oleh Lazismu kedepannya.
“Lazismu akan terus melakukan perbaikan. Terdapat beberapa evaluasi dari hasil audit kementerian agama bahwasannya lazismu diminta untuk memiliki panduan syariah dan melakukan pelatihan untuk DPS (Dewan Pengawas Syariah). Alhamdulillah kita sudah melakukannya dan kali ini merupakan yang pertama kali dilakukan,” jelasnya.
Lazismu terus memantapkan tekat dan niat untuk selalu lebih baik dari tahun ke tahun dimana target kenaikan perhimpunan kita adalah 20% setiap tahunnya.
“Tidak hanya itu, dalam melakukan pendisiplinan di sektor keuangan, kita juga telah memiliki standar audit yang rapi dan ketat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rais juga memaparkan terkait tema dari agenda Rakernas 2025 tersebut. Ia menyebut bahwa poin SDGs yang diangkat sangat selaras dengan visi Muhammadiyah yaitu Rahmatan Lil Alamin atau menghadirkan rahmat bagi seluruh alam atau kasih sayang bagi semesta alam.
“Kita harus terus bersama menginternalisasi apa yang dimaksud dengan sinergi kebajikan, inovasi sosial, dan SDG’s, dimana Muhammadiyah sendiri memiliki visi Rahmatan Lil Alamin suatu visi yang membawa Islam yang rahmat bagi semesta alam, memantapkan peran Muhammadiyah kedalam setiap level kemasyarakatan,” paparnya.
Rais juga menuturkan bahwa Lazismu telah menyebarkan kasih sayang melalui berbagai program dan instrumen yang kreatif serta bersinergi dengan berbagai majelis dan lembaga.
“Kita melihat bahwa banyak sekali harapan yang ada pada pundak lazismu, tapi tentu kita ingin membangun ekosistem yang sehat, ekosistem filantropi yang kuat dimana semua pemangku kepentingan saling mendukung. Terlebih, pada tahun 2025 kita akan mengakselerasi bukan hanya pada SDG’s tapi juga pada Muhammadiyah SDG’s sehingga visi dan misi Muhammadiyah dapat terus selaras dengan poin-poin yang telah dipaparkan dalam SDG’s itu sendiri,” paparnya. (bhisma)