MUHAMMADIYAH.OR.ID, PALEMBANG – Cabang Ranting Muhammadiyah (CRM) Award V dan Rakernas Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, Pembinaan Masjid (LPCRPM) 2024 resmi dibuka pada Jumat (1/11) di Ilir Timur I, Palembang.
CRM Award V dan Rakernas LPCRPM PP Muhammadiyah secara resmi dibuka oleh Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais. Direncanakan acara ini akan berlangsung mulai 1 sampai 3 November 2024.
Dalam amanatnya, Dahlan mengapresiasi agenda CRM Award dan Rakernas LPCRPM ini. Dilanjutkan pengucapan bismillah untuk membuka agenda ini secara resmi secara simbolis dengan mengetuk dua kali mikrofon.
“Ijinkan kami atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah membuka Rakernas, sekaligus expo, sekaligus Cabang Ranting Masjid Award,” katanya.
Pihaknya juga mengapresiasi para pengurus cabang dan ranting, termasuk masjid Muhammadiyah yang senantiasa bergerak memajukan umat dan bangsa.
Selain itu, Dahlan juga menyampaikan bahwa pada Putusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta pada 2022 menitikberatkan program pembinaan masjid. Oleh karenanya, jajaran pimpinan dari pusat sampai ranting supaya menjadikan masjid sebagai program prioritas.
Sementara itu, Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah, Jamaluddin Ahmad menyampaikan agenda ini diikuti oleh perwakilan LPCRPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) se-Indonesia, serta finalis CRM Award V.
Jamal menyampaikan, finalis CRM Award V ini adalah sebanyak 27 finalis terdiri dari sepuluh cabang, sepuluh masjid, dan tujuh masjid finalis unggulan. Mereka telah melalui proses penjurian yang ketat sebelumnya.
Menyemangati peserta CRM V dan Rakernas LPCRPM, Jamal mengajak seluruh peserta untuk memekikan yel-yel, “Ranting itu penting. Cabang harus berkembang, Masjid makmur dan memakmurkan. Muhammadiyah sukses dunia, sukses akhirat”.
“Tema tahun ini adalah cabang ranting teguh masjid makmur jemaah tangguh. Hal ini semakin menegaskan tindak lanjut tema rakernas memakmurkan masjid, mewujudkan cabang ranting unggul berkemajuan,” katanya.
Tema tersebut dipilih lantaran sampai saat ini masih ada cabang, ranting, dan masjid Muhammadiyah di daerah yang belum dijadikan program prioritas dan diseriusi oleh pimpinan Muhammadiyah setempat.
Jamal menyinggung, bahwa saat ini masih ada sepuluh LPCR di PWM masih belum aktif, termasuk juga terdapat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yang belum ada LPCRPM, dan masjid yang belum makmur dan memakmurkan.
Pasca Muktamar ke-48, PP Muhammadiyah menugasi LPCRPM untuk melakukan pengembangan Cabang dan Ranting secara kuantitatif— terbentuknya PCM di 70% jumlah kecamatan, dan terbentuknya PRM di 40% jumlah desa—dan juga secara kualitatif dengan menghidupkan kepengurusan Cabang dan Ranting yang mati, serta mengaktifkan Cabang dan Ranting yang belum aktif.