MUHAMMADIYAH.OR.ID, PALEMBANG — Cabang dan ranting menjadi pilar penting dalam perkembangan gerakan Muhammadiyah. Hal ini ditegaskan oleh Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam acara Pengajian Umum Cabang Ranting Muhammadiyah Award & Expo V 2024 di Palembang pada Jumat (1/6).
Dalam pemaparannya, Mu’ti menekankan peran vital cabang dan ranting sebagai “ujung tombak dan fondasi” bagi gerakan dakwah Muhammadiyah. “Ranting itu adalah ujung tombak dan sekaligus juga fondasi dari gerakan dakwah Muhammadiyah,” ujar Mu’ti.
Menurutnya, ranting adalah denyut nadi dari Persyarikatan Muhammadiyah, yang menjadi basis utama bagi perkembangan dan keberlanjutan gerakan di berbagai wilayah. Dari ranting inilah, katanya, Muhammadiyah dapat berkembang hingga tingkat cabang, daerah, bahkan wilayah.
Mu’ti juga menyoroti pentingnya semangat untuk menghidupkan ranting sebagai upaya untuk meneguhkan kembali identitas Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah yang dinamis dan bersemangat dalam mengembangkan kreativitas serta amal sosial yang langsung dirasakan masyarakat luas.
“Komitmen kita untuk menghidupkan ranting pada dasarnya adalah komitmen kita untuk membuat Muhammadiyah ini tetap senantiasa berkembang,” tegasnya. Ia juga menyinggung bahwa visi Muhammadiyah untuk mengantarkan warganya menuju “pintu gerbang Surga Jannatun Naim” tetap menjadi tujuan luhur organisasi ini.
Mu’ti juga menyampaikan bahwa peran ranting dan cabang tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan, namun juga mencakup pendidikan. Dengan posisinya di Kementerian Pendidikan, ia memaparkan arah kebijakan pendidikan yang mencakup pendidikan formal, nonformal, dan informal. Menurutnya, selama ini pendidikan nonformal dan informal kurang mendapatkan perhatian yang semestinya.
“Kami ingin menegaskan tiga hal kaitan dengan bagaimana kita mencapai tujuan itu dengan memperkuat pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal,” ujarnya. Pendidikan berbasis masjid dan kelompok belajar yang banyak dikelola Muhammadiyah dan Aisyiyah disebutnya sebagai komponen penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurut Mu’ti, cabang dan ranting Muhammadiyah harus menjadi basis bagi gerakan dakwah yang inklusif, aktif, dan relevan di masyarakat. “Ini arti penting LPCR sebagai basis kita menghidupkan kembali gerakan jemaah dan gerakan dakwah jemaah,” tegasnya.