MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR – Hadir memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pada (15/11), Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Agung Danarto tekankan peningkatan tata kelola organisasi.
Dalam paparannya, Agung menyebutkan terdapat delapan prinsip tata kelola organisasi untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing global.
Pertama, akuntabilitas, yang memastikan setiap kebijakan dan tindakan organisasi dapat dipertanggungjawabkan secara transparan sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Kedua, transparansi, dengan membuka akses informasi bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan kepercayaan yang kokoh.
Ketiga, kepatuhan terhadap hukum, menggarisbawahi pentingnya seluruh aktivitas organisasi berjalan sesuai dengan peraturan dan norma yang berlaku.
Keempat, efisiensi dan efektivitas, yang menekankan optimalisasi sumber daya organisasi untuk mencapai hasil terbaik tanpa pemborosan.
Kelima, partisipasi aktif, yang mendorong keterlibatan dan rasa memiliki dari semua pihak di dalam organisasi. Keenam, keadilan, memastikan setiap individu diperlakukan setara tanpa diskriminasi.
Ketujuh, inovasi dan adaptasi, menjadi kunci untuk menghadapi tantangan global dengan menciptakan ide-ide baru yang relevan serta mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat.
Terakhir, pengawasan, dirancang untuk membangun mekanisme kontrol yang ketat dalam memantau dan mengevaluasi kinerja secara berkala.
“Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, organisasi tidak hanya memastikan akuntabilitas tetapi juga dapat terus meningkatkan kualitas dan daya saingnya di tingkat global,” tegas Agung.
Sementara itu, Rektor Unismuh Makassar Abd Rakhim Nanda menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kuliah umum ini. Dia melihat besarnya potensi dari kolaborasi yang dibangun oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA).
Ia menegaskan bahwa Unismuh Makassar merupakan bagian dari jaringan 164 PTMA yang bersama-sama membangun kekuatan untuk meningkatkan daya saing.
“Tantangan besar yang dihadapi menuntut penguatan tata kelola organisasi dan sinergi sumber daya manusia. Dengan langkah ini, kita akan menciptakan budaya kelembagaan yang dapat membawa institusi pada peradaban yang lebih maju,” ujar Rakhim.