MUHAMMADIYAH.OR.ID, DEPOK – Hadiri pembukaan Rakornas Majelis Dikdasmen PNF Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Mendikdasmen RI, Abdul Mu’ti mendorong pemerataan keunggulan di sekolah swasta, diantara langkahnya adalah dengan menempatkan Guru PPPK tak hanya di sekolah negeri.
Guru Besar Bidang Pendidikan Islam ini juga menyinggung pentingnya konsep sekolah unggul yang tidak hanya berorientasi pada akademik, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam membangun generasi yang berkualitas.
Hal itu disampaikan Abdul Mu’ti yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini pada Sabtu (23/11). Mu’ti menegaskan bahwa lebih dari 600.000 guru akan mengikuti sertifikasi, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam pendidikan.
“Selain itu, program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan diarahkan untuk memperkuat tenaga pengajar di sekolah swasta, termasuk sekolah Muhammadiyah, dengan teknis pelaksanaan yang saat ini sedang menunggu petunjuk lebih lanjut,” ujarnya.
Mu’ti juga menyoroti perbaikan sistem zonasi dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), serta perubahan mekanisme pelaporan kinerja guru. Ia menjelaskan bahwa guru tidak perlu lagi mengunggah laporan kinerja secara mandiri, karena tugas tersebut akan dilakukan oleh kepala sekolah.
“Sistem ini diharapkan memberikan waktu lebih bagi guru untuk fokus pada pengajaran, bimbingan konseling, dan kegiatan pengabdian masyarakat, tanpa harus mencari jam tambahan di sekolah lain,” imbuhnya.
Mukti juga menyampaikan tradisi Muhammadiyah dalam membangun sekolah unggul dengan memadukan nilai-nilai Islam dan pembaruan (tajdid) dalam pendidikan. Ia mengingatkan bahwa Muhammadiyah sejak awal berdiri telah menjadi pelopor dalam mengajarkan pelajaran umum di sekolah agama, dan sebaliknya, pelajaran agama di sekolah umum.
“Sekolah Muhammadiyah harus terus berkembang menjadi sekolah unggul dengan cara pandang yang luas. Akreditasi harus dipahami sebagai salah satu langkah meningkatkan mutu, sehingga sekolah dapat dinilai berdasarkan standar yang objektif,” pungkasnya.