Setiap muslim tentu menginginkan hidupnya selalu diliputi keberkahan dan perlindungan dari Allah Swt. Salah satu cara yang diajarkan Rasulullah Saw untuk meraih hal tersebut adalah dengan rutin membaca dzikir pada waktu pagi dan petang.
Dzikir-dzikir ini bukan hanya menenangkan hati, tetapi juga menjadi perisai bagi kita dari berbagai keburukan yang tidak terlihat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengamalkan dzikir yang telah diajarkan oleh Nabi Saw, agar setiap langkah hidup kita selalu dalam bimbingan dan rahmat-Nya.
- Membaca dzikir allahumma anta rabbii…, [HR. Al-Bukhari]
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
“Allah, Engkau adalah tuhanku, tiada sesembahan selain Engkau. Engkau yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu dan aku senantiasa memenuhi sumpah dan janji kepada-Mu sekuat kemampuanku. Aku berlindung pada-Mu dari segala keburukan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu atas ku dan aku mengakui dosa-dosa ku. Maka ampunilah aku. Karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”
- Membaca allahumma bika ashbahna…, [HR. Al-Bukahri]
اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ الْنُّشُوْرُ
“Ya Allah, karena-Mu kami memasuki waktu pagi dan karena-Mu kami memasuki sore dan karena-Mu kami hidup dan karena-Mu kami mati dan kepada-Mu tempat kembali.”
- Pagi hari membaca, [HR. Ahmad]
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلَامِ، وَكَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ، وَدِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
“Kami memasuki waktu pagi dalam keadaan fitrah Islam dan kalimat ketahuidan dan tetap mengikuti agama nabi kami Muhammad saw dan berada di atas ajaran Ayah para nabi kami Ibrahim seorang yang lurus lagi muslim dan tidak lah ia termasuk golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.”
Keterangan: di sore hari, dzikir ini juga dibaca mengganti kata ashbahnaa (أَصْبَحْنَا) dengan kata amsainaa (أَمْسَيْنَا).
- Membaca di pagi dan sore hari dzikir berikut ini, [Abu Dawud]
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَقَالَ عُثْمَانُ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أَغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
“Ya Allah, aku memohon kepada-mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu pemaafan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta. Ya Allah, tutupilah auratku, dan amankanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari depan, belakang, sisi kanan, sisi kiri, dan dari atas. Aku berlindung kepada-Mu dengan kebesaran-Mu agar aku tidak diserang dari arah bawah.”
- Membaca dzikir berikut,
اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ
“Ya Allah, selamatkan tubuhku, ya Allah selamatkan pendengaranku dan penglihatanku, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kekufuran dan kefakiran, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau.”
- Membaca dzikir berikut di pagi hari, [HR. Muslim]
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ، وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابِ فِي الْقَبْرِ
“Kami telah memasuki waktu pagi dan senatiasalah kekuasaan dan kerajaan itu milik Allah, segala puji bagi-Nya, tiada sesembahan selain Allah semata dan satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya. Allah lah yang memiliki segenap kekuasan dan hanya diri-Nya pula yang berhak segala pujian, dan Allah Maha Mampu atas segala sesuatu. Ya Allah tuhanku, aku meminta kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan setelahnya dan aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hari ini dan kejahatan setelahnya. Wahai Tuha, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelasan di hari tua. Duhai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka dan siksaan kubur.”
Keterangan: dzikir ini juga dibaca pada waktu petang dengan mengganti lafal ashbahnaa wa ashbaha (أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ) dengan kata amsainaa wa amsaa (أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى), juga kata al-yaum (الْيَوْمِ) diganti dengan al-lailah (اللَّيْلَة).
- Membaca dzikir berikut, [HR. Al-Tirmidzi]
رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبِّاً وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
“Aku ridha Allah sebagai tuhanku dan Islam sebagai Agamaku dan Nabi Muhammad Saw sebagai Nabiku.”
- Membaca dzikir, [HR. al-Hakim]
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْث ، وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
“Wahai Tuhan yang Maha Hidup dan yang Maha Kuat dan tidak membutuhkan segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan janganlah Engkau biarkan aku sendiri meski hanya sekejap mata.”
- Membaca dzikir berikut ini sebanyak tiga kali, [HR. Muslim]
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ ، وَرِضَا نَفْسِهِ ، وَزِنَةً عَرْشِهِ ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
“Maha Suci Allah, dan pujian bagi-Nya sejumlah apa yang diciptakan-Nya, sejauh keridhaan-Nya dan seberat timbangan ‘arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-Nya.”
- Membaca dzikir di bawah ini sebanyak tiga kali tiap pagi dan petang hari. [HR. al- Tirmidzi]
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا في السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dengan nama Allah, tiada satu pun yang ada di langit dan di bumi yang dapat mendatangkan bahaya bersamaan dengan nama-Nya. Dia adalah Zat yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Mengamalkan dzikir-dzikir pagi dan petang merupakan bentuk ketaatan dan pengakuan kita sebagai hamba yang lemah di hadapan Allah Swt. Dengan rutin membacanya, kita senantiasa menyadari bahwa segala kebaikan, keselamatan, dan keberkahan hanya datang dari-Nya.
Mari kita biasakan diri untuk mengingat Allah melalui dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, karena dalam mengingat-Nya, kita akan menemukan ketenangan dan perlindungan yang hakiki di dunia maupun akhirat.
Referensi:
Rahmadi Wibowo Suwarno dan Qaem Aulassyahied, Buku Saku dan Tuntunan Doa dan Dzikir, (Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan, 2021)